Maraknya penyeludupan dan penyalahgunanan Narkotika di Indonesia, telah menjadikan Indonesia saat ini sebagai negara produsen narkoba, hal ini dikatakan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Sutarman.
“Indonesia negara yang jadi pengguna sekaligus produsen narkoba,” kata Jenderal Polisi Sutarman, di Jakarta, Jumat (10/10/14).
Sutarman, mencontohkan beberapa waktu lalu, anak buahnya berhasil menggerebek pabrik narkoba di Batam dan Tangerang. Menurut dia, hal ini terjadi karena tingginya angka para pemakai dan pecandu di Indonesia sehingga permintaan narkoba dalam negeri pun tinggi.
Sutarman pun kembali mengingatkan, agar segenap lapisan masyarakat, LSM, pejabat dan aparat penegak hukum sendiri, jangan pernah tergiur untuk coba-coba mengunakan narkoba. Menurut dia, bila permintaan (demand) narkoba di Indonesia tidak ada lagi, maka tak akan ada pasokan maupun produksi narkoba lagi di Tanah Air.
Dari sisi penegakan hukum di Indonesia terkait peredaran narkoba, sudah baik. Hal ini terlihat dari banyaknya pengedar narkoba yang telah dieksekusi mati dan juga sedang menunggu eksekusi. Meski demikian, ancaman hukuman ini, dinilainya masih tidak membuat para sindikat narkoba jera.
Pada Jumat (10/10), Satuan Reserse Narkoba Mabes Polri merilis hasil penyitaan narkoba jenis sabu-sabu seberat 71,5 kilogram. Narkoba tersebut disita dari empat orang tersangka sindikat narkoba internasional yakni AGN (WNI), LTY (WN Tiongkok), CFC (WN Tiongkok) dan FKH (WN Hongkong).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar