Aparat Polrestabes Semarang membubarkan pertemuan beberapa mantan tahanan politik (tapol) di Jalan Potrosari Tengah No 10, RT 4/RW 1, Kelurahan Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/2/2014). Dalam pembubaran itu, sepuluh orang dibawa ke kantor polisi.
Kepala Satuan Intelkam Polrestabes Semarang, Ajun Komisaris Besar Amad Sukandar, menyebutkan, awalnya ia mendapat informasi bahwa ada pertemuan yang dihadiri mantan tapol eks PKI. Informasi itu juga menyebutkan adanya aktivis Liga Komunis Indonesia (LKI).
Namun saat diinterogasi, tak seorangpun yang mengakui bahwa mereka tengah berdiskusi tentang komunisme. "Mereka belum mengakui isu (komunis) itu," kata Sukandar di Mapolrestabes Semarang.
Menurut informasi dari warga, sebelum dilakukan penggerebegan di rumah Munandar itu, mereka ngobrol dan berdiskusi. Di tengah diskusi, datang Mustofa dan seorang temannya yang mengaku dari FPI Temanggung.
Karena tak berani membubarkan sendiri, akhirnya anggota FPI itu melapor. Selanjutnya, bersama petugas keamanan, anggota TNI dan polisi membubarkan pertemuan tersebut.
"Saat penangkapan, memang ada pertemuan yang diikuti sekitar 15 orang. Tapi 10 yang dibawa," kata Sukandar.
Dari penangkapan para manula ini, tiga orang diinterogasi di Mapolsek Banyumanik. Sedangkan tujuh lainnya dibawa ke Mapolrestabes Semarang. Hasil interogasi menyebutkan mereka hanya kangen-kangenan. Ada pula yang mengaku menghadiri sosialisasi anak dari pemilik rumah yang menjadi caleg DPR RI Dapil Jateng I.
Menurut Sukandar, mereka yang ditangkap antara lain Stien (73) warga Manado dan suaminya, Bambang Ruseni, orang Indonesia yang tercatat sebagai warga negara Jerman dan bekerja sebagai dosen. Selain itu ada pula Semaun Utomo.
"Dua dari 10 orang yang diamankan merupakan mantan tapol," kata Sukandar. Setelah menjalani interogasi intensif, para manula mantan aktivis komunis itu dilepaskan.
Petugas Intelijen Keamanan Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Jawa Tengah, juga tengah menyelidiki diskusi yang membedah sosok Tan Malaka, Senin (17/2/2014). Diskusi yang bertema "Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia Jilid 4" itu digelar di Jalan Stonen 29, Semarang.
Heroe Soelistyanto
Sumber : http://us.m.news.viva.co.id/news/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar