Pimpinan Umum dan Redaksi
Prabowo Subianto menempati keterpilihan elektabilitas tertinggi calon presiden menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dengan 39,8 % hasil jejak pendapat Masyarakat yang di rilis Indonesia Network Election Survey (INES), sedangkan secara elektoral Prabowo juga memperolehan 40,8 %.
Direktur Executive INES, Irwan Suhanto mengatakan, tingginya tingkat keterpilihan Prabowo dibarengi juga dengan tingginya Tingkat Brand Awareness publik terhadap Partai Gerindra untuk Tingkat Pengenalan 97,8 % dan Tingkat Ketertarikan 97,7 % yang hampir menyamai partai GOLKAR.
"Gagasan Partai Gerindra yang menawarkan Ide dan Gagasan Pro Kerakyatan serta Peran Prabowo Subianto sebagai Endorser (Icon Gerindra atau yang dikenal juga sebagai Tokoh Utama dalam mendukung program Kerakyatan, diharapkan oleh publik dapat memberikan angin perubahan) dari Partai Gerindra," terang Irwan saat melaunching Survey Elektabilitas Partai Politik dan Capres Jelang Pemilu 2014 dengan Tema: "Siapa Menabur Akan Menuai" di WHIZ Hotel, Cikini Jakarta, Kamis (20/02/2014)
Menurutnya, hubungan antara endorser (Prabowo Subianto) dengan brand awareness Partai Gerindra sangat Positive, karena ada kesadaran masyarakat yang tinggi dan loyalitas merek juga meningkat. Sedangkan Publik mengevaluasi persepsi kualitas Partai Gerindra dari pengalaman Akibatnya, kesadaran itu tumbuh menjadi loyalitas dan meningkatkan niat pemilih untuk memilih partai Gerindra.
"Selain Prabowo yang menduduki pringkat pertama, disusul Aburizal Bakrie 5,3 %, 13,16 %menurun dibandingkan survey INES pada Oktober 2012 yaitu 7,36 %, Penurunan elektabilitas ARB dikarenakan penanganan kasus Lapindo tak kunjung selesai, meski didukung Iklan ARB di TV yg sangat masive, dan keberhasilan Golkar melakukan sosialisasi ARB kebawah dengan dibungkus program pemberian bantuan berupa uang kemasyarakat secara langsung ternyata cukup utk menaikkan elektabilitas ARB hingga 11,3%," bebernya.
Sedangkan eletabilitas Megawati Soekarnoputri, kata Irwan, juga mengalami kenaikan dalam prosentase dibandingkan survey INES Oktober 2012 yaitu dari 13,16 % menjadi 17,2 % di bulan Marer 2013 dan kembali naik menjadi 18,2 % di bulan Januari 2014. Hal ini dikarenakan kerja PDIP yang makin positive dan sikap publik yang mulai bangkit kepercayaannya terhadap PDIP dan Megawati SP.
"Elektabilitas Joko Widodo yang dibeberapa lembaga survei sempat menduduki rangking pertama terjun bebas dan terjebak macet Jakarta yang makin parah akibat jalan rusak serta terbawa banjir Jakarta akibat dari janji Joko Widodo di saat PILGUB DKI JAKARTA yang mengatakan” banjir dan macet itu gampang diselesaikan, itukan hanya masalah manajemen anggaran ternyata tidak terealisasi dan tidak ada progres yang jelas, dari temuan survei hampir 67 % pendapat masyarakat makin muak dengan aksi blusukan Joko widodo yang tidak ada hasilnya," jelasnya.
Menurut Irwan Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
"Sampel berupa sampel asli 8000. Jumlah sampel yang dapat 7937. Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan Confidential Interval +/- 1.27% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih," tandasnya.
Sumber : droywijaya@yahoo.co.id
(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar