Kamis, 06 Februari 2014

Brimob Tertembak Bukti Poso Masih Jadi Tempat Pelatihan Teroris

Sulawesi Tengah.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Pelatihan teroris yang berhasil diendus polisi dan mengakibatkan satu personel Brimob tewas mengonfirmasi jika kelompok teroris masih terus membangun kekuatan dan kemampuan teror di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kelompok yang dikomandani Santoso--yang mengatasnamakan Mujahidin Indonesia Barat itu--diyakini terus berpindah-pindah dan berlatih untuk mencari aman.
"Aktivitas latihan mereka tak jauh dari senjata api dan bahan peledak. Aktivitas ini untuk membangun kekuatan. Ini juga mengonfirmasi jika para pelaku teror yang kita tangkap (di Jawa) belakangan ini yang juga berlatih di sana," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (7/2).
Maut yang menjemput Bharatu (anumerta) Putu Satria Wibawa terjadi saat anggota organik Brimob Polda Sulteng itu terlibat dalam baku tembak selama empat jam dengan kelompok teroris di Wiralindu Atas Dusun Impo Padalembara, Poso Pesisir, Kamis (6/2).
Putu bersama rekan-rekannya berjibaku dengan kelompok teroris saat mereka tengah berpatroli dalam rangka operasi penegakan hukum bersandi Aman Maleo.
"Tim melakukan pendeteksian kembali di wilayah tersebut yang merupakan kawasan Gunung Biru di mana (pada masa lalu) banyak digunakan kelompok teroris untuk berlatih. Nah saat itu petugas menemukan tanda, ternyata mereka kembali melakukan aktivitas pelatihan teror," kata Boy.
Baku tembak pun pecah mulai pukul 10.30 hingga 14.30 waktu setempat.
"Tanda-tanda jika mereka berlatih itu adalah adanya penemuan bahan material untuk bahan peledak dan senjata rakitan. Ini mengindikasikan jika mereka berlatih. Kurang lebih ada 10 orang saat itu," tambah Boy.
Naas, Putu tertembak di bagian dada dan tewas seketika. Kini jenazahnya dalam perjalanan untuk dimakamkan di tanah kelahirannya di Bali.
Sementara seorang terduga teroris juga tersungkur tewas namun belum berhasil diidentifikasi lalu seorang lainnya tertembak di kaki bernama Fandi. Sedangkan sisanya melarikan diri.
"Untuk tersangka teroris yang tewas masih kita cari identitasnya dan hari ini rencananya dibawa ke Palu untuk nantinya kita lakukan tes DNA untuk mengonfirmasi jati dirinya," sambung Boy.
Abdul kadir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar