Sabtu, 08 Februari 2014

Ince Ambil Bayinya Setelah Dua Bulan Telantar di RS

Kupang.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Rawat baik-baik anak ini, jangan terlantarkan lagi ya. Kalau memang mau  merawat sendiri anak ini. Kalau engkau bisa merawatnya, kami akan biarkan kamu yang memeliharanya. Tapi ingat, jaga baik-baik. Kami akan tetap memberikan bantuan jika memang kamu membutuhkannya.
Demikian Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, saat menyerahkan salah satu dari dua bayi yang dua bulan lebih ditelantarkan orangtuanya di ruang perawatan anak RSU Prof. Dr. WZ Johannes Kupang, Jumat (7/2/2014).
Gubernur Frans menyerahkan salah satu dari dua bayi itu kepada ibu kandungnya bernama Ince Kafota, setelah dua bulan ditelantarkan di rumah sakit milik pemerintah itu. Gubernur Frans mengatakan, rencananya  hari ini (Jumat kemarin) manajemen RSU Prof. Dr. WZ Johannes mau menyerahkan dua bayi ini kepada Dinas Sosial Propinsi NTT.
Namun, lanjut Frans, karena Ince bersedia dan mampu merawat anaknya, maka pemerintah memberikan kembali kepada ibunya. "Kita  memberikan kembali anaknya untuk dipelihara oleh ibunya. Antara ibu dan anak biasanya punya ikatan batin yang kuat dan memang lebih baik jika anak ini dipelihara oleh ibu kandungnya," ujar Frans.
Ince Kafota (23), yang menelantarkan anaknya di RSU Johannes Kupang mengatakan, ia lega karena bisa merawat anaknya. 
"Saya menelantarkan anak saya karena saya takut waktu datang ke rumah sakit, saya gunakan jamkesmas orang lain. Terima kasih karena pihak rumah sakit telah merawat anak saya dengan baik.  Selanjutnya anak saya ini akan saya pelihara tahan bersama dengan orangtua saya di Fatuleu Barat. Ke depan rencananya anak ini saya serahkan dipelihara oleh kakak saya," tutur Ince.
Ince mengatakan, ia menelantarkan anaknya di rumah sakit karena takut. "Orangtua saya sampai saat ini tidak tahu kalau saya telah mempunyai anak karena waktu hamil saya berada di Kupang dan tidak memberitahukan kepada orangtua saya," ujarnya.
Ince mengaku ayah dari anaknya itu telah meninggal dunia, namanya Fery. "Dia  pria asal Rote, kami belum menikah resmi. Saya menyesal. Saya mau memperbaiki kesalahan saya. Saya mau merawat anak saya," katanya.
Staf Humas RSU Prof. Dr. WZ Johannes Kupang, Jane AJ Mbado, menjelaskan, Ince membawa anaknya ke rumah sakit karena waktu melahirkan tali pusar anaknya tidak keluar. Ince datang ke rumah sakit, demikian Jane,  membawa jamkesmas milik orang lain.
Waktu mengurus administrasi karena Ince  ketahuan belum menikah resmi, lanjut Jane, Ince disarankan mengurus surat keterangan tidak mampu.  Namun, kata Jane, Ince bukan mengurus surat keterangan tidak mampu, malah dia menghilang dan setelah dua bulan lebih, pada Jumat kemarin  baru ia datang  lagi.
Sementara anak telantar yang satunya lagi dibuang oleh ibunya di Nun Baun Sabu diserahkan kepada Dinas Sosial NTT. Selanjutnya bayi itu dirawat di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Naibonat.
Kepala RPSA Naibonat, Suwarno Wibowo, mengatakan, "Kami akan merawat anak ini dengan baik. Kami menjamin terpenuhinya hak-hak dasar anak ini, seperti kesehatan, pendidikan dan kasih sayang.
Suwarno menjelaskan, di RPSA Naibonat ada perawat yang merawat anak selama 24 jam. Di RPSA kami merawat anak  usia 0-18 tahun. Kami memberikan hak-hak dengan baik sambil mencari orang tua asuh yang pantas bagi mereka,"  ujarnya.
Bayi Ini Ditemukan Raja Djami
* Tanggal 31 Desember 2013
 - Seorang bayi laki-laki ditemukan oleh Raja Djami.
 - Bayi ini  nyaris disantap enam ekor anjing di RT 16 Kelurahan Nunhila, Kecamatan     Alak.
- Aparat Polsek Alak membekuk Marlince Alokari (16) yang diduga ibu kandung     bayi itu.
- Dirawat satu bulan satu minggu di RSU WZ Johannes Kupang
-  Pada Jumat (7/2/2014) bayi itu diserahkan kepada Dinas Sosial NTT untuk dirawat     di RPSA Naibonat.
* Tanggal 23 November 2013
- Ince Kafota membawa bayinya ke RSU WZ Johannes
- Disuruh urus surat tidak mampu, Ince menghilang
- Ince mengunjungi anaknya dua kali
- Pada Jumat (7/2/2014), Ince ke RSU WZ Johannes mengambil    bayinya untuk     dirawatnya sendiri.

Abdul Kadir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar