Sumatera utara.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Awan panas yang berasal dari Gunung Sinabung menyapu tanah Karo, Sumatera Utara akhirnya menewaskan 15 korban dan 2 orang luka bakar. Awan ini ternyata memiliki tingkat panas hingga 700 derajat celcius.
"Awan panas ini adalah campuran material debu hingga blok bersuhu lebih dari 700 derajat celcius yang meluncur dengan kecepatan bisa di atas 100 km per jam," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di kantor BNPB, Jalan H Juanda Jakpus, Minggu (2/2/2014).
Dengan kecepatan seperti itu,para warga hanya memiliki waktu 2 sampai 3 menit untuk mengungsi. Sejak November 2013, status awas untuk gunung Sinabung ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Karena itu 5 km di sekitar gunung harus disterilkan dari aktivitas masyarakat.
"Ketika terjadi awan panas, kondisinya korban berada di tengah dan kalah cepat dengan awan panas," ungkapnya.
Dari 5 desa yang berada di kaki Gunung Sinabung, Desa Sukameriah yang mengalami kerusakan terparah. Hal ini disebabkan desa ini hanya berjarak sekitar 3 km dari kaki gunung dan menjadi lintasan awan panas akibat erupsi gunung. Akibatnya, rumah dan perkebunan warga tertutup debu gunung.
Berdasarkan data dari BNPB, diketahui pada tanggal 29 Januari jarak antara puncak dan ujung leleran larva mencapai 1,5 km. Leleran larva ini lebar sebarannya mencapai 368 m dengan ketebalan 35- 75 cm.
Hingga saat ini, 15 orang sudah dinyatakan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Sinabung pada Sabtu (1/2) pukul 10.30 WIB. Diduga masih ada puluhan warga Desa Sukameriah yang terjebak di dalam rumah dan belum dievakuasi.
ABDUL KADIR
SUMBER :http://news.detik.com/read/2014/02/02/124740/2484754/10/profil-awan-panas-sinabung-suhu-700-celcius-melaju-hingga-100-km-jam?991101mainnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar