Ketua Dewan Pembina Nasional Corruption Watch (NCW), Mayjen (Purn) H Sjamsu Djalal, SH, MH mengatakan hanya kejujuran para pejabat penting seperti Boediono, Sri Mulyani, Jusuf Kalla, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bisa membuat kasus Bang Century menjadi terang benderang.
“Tentu saja penegak hukum akan menguji dan memvalidasi apakah keterangan yang disampaikan itu benar atau tidak,” ujar Sjamsu Djalal menjawab pertanyaan Koran Transaksi terkait karut marut terjadinya bailout Century, Sabtu pekan lalu.
Memang banyak pertanyaan publik yang belum terjawab dengan keterangan yang disampaikan Boediono sesuai diperiksa penyidik KPK di Istana Wakil Presiden (Wapres), Jakarta, Sabtu (23/11) lalu. “Kalau berdasarkan keterangan Boediono lewat jumpa pers itu, peran mantan Gubernur Bank Indonesia itu masih sangat misterius dalam kasus bailout Bank Century Rp6,7 triliun itu,” kata mantan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen itu.
Nama Boediono begitu lekat dengan skandal Century karena ketika dana bailout sebesar Rp6,7 triliun dikucurkan, dia menjabat sebagai gubernur BI, pihak yang dianggap paling bertanggung jawab atas keputusan pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century.
BI juga yang memiliki kewenangan memutuskan Bank Century sebagai bank gagal sehingga perlu diberi dana talangan. Adapun keputusan kegagalan Bank Century itu berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional, diambil oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang sekarang menjadi salah satu direktur di Bank Dunia. Sri Mulyani telah diperiksa KPK di Washington, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Mengenai penggelembungan dana talangan dari Rp650 miliar menjadi Rp6,7 triliun, Boediono mengaku tidak tahu karena kewenangan penghitungan detail dana talangan ada di tangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sebaliknya, LPS menegaskan bahwa dalam mengambil keputusan LPS tidak bisa sendirian, tapi juga berdasarkan konsultasi dan masukan dari BI.
Inilah misteriusnya kasus ini. Gubernur BI lempar bola ke LPS, LPS lempar lagi ke BI dan seterusnya. Presiden SBY telah menegaskan bahwa dirinya sedang berada di luar negeri ketika keputusan sangat penting ini diambil. Wapres Jusuf Kalla yang juga telah diperiksa KPK mengaku tidak mengetahui ada keputusan bailout ke Bank Century karena sebelumnya tidak ada laporan dari Gubernur BI dan Menteri Keuangan tentang kondisi perekonomian nasional yang mengkhawatirkan.
Ini berarti keputusan bailout diambil dalam waktu satu malam tanpa sepengatuhan Wapres. Keterangan yang disampaikan tiga pejabat penting (Wapres Jusuf Kalla, Gubernur BI Boediono dan Menkeu Sri Mulyani), diharapkan bisa menguak tabir di balik skandal Bank Century yang merugikan negara hingga Rp6,7 triliun.
Publik belum tahu mana yang benar dan mana yang berbohong. “KPK berperan penting untuk merangkai keterangan-keterangan para tersangka, para saksi, dan kesimpulan Timwas Century DPR, untuk mengungkap puzzleyang sudah ditunggu-tunggu seluruh masyarakat Indonesia. Menyusun kembali karut marut terjadinya bailout Century bukan hal mudah,” ujar Sjamsu Djalal.
(Abdul Kadir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar