Puluhan warga korban banjir di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung mulai terserang penyakit. Korban banjir yang terjadi sejak sepuluh hari terakhir ini mengeluh gatal-gatal dan demam akibat terlalu sering terendam air. Korban banjir yang didominasi perempuan dan anak-anak mulai mendatangi posko kesahatan milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulang Bawang di lokasi banjir.
Warga mengaku kekurangan air bersih untuk memasak dan keperluan sehari-hari akibat sumur terendam air banjir bercampur lumpur. Untuk memasak, mereka terpaksa membeli air sulingan dari sejumlah depot. Sementara untuk mencuci, mereka terpaksa menggunakan air luapan Sungai Tulang Bawang.
Warga berharap pemerintah setempat segera menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan. Sebab, roda ekonomi warga yang sebagian besar petani terhenti, kebun pun hancur terendam banjir.
Banjir dui Desa Bugis dan Palembang ini diperkirakan belum akan surat karena air sungai masih terus meluap akibat curah huan cukup tinggi. Warga mulai khawatir rumah yang terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung itu ambruk jika terlalu lama terendam air.
Warga mengaku kekurangan air bersih untuk memasak dan keperluan sehari-hari akibat sumur terendam air banjir bercampur lumpur. Untuk memasak, mereka terpaksa membeli air sulingan dari sejumlah depot. Sementara untuk mencuci, mereka terpaksa menggunakan air luapan Sungai Tulang Bawang.
Warga berharap pemerintah setempat segera menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan. Sebab, roda ekonomi warga yang sebagian besar petani terhenti, kebun pun hancur terendam banjir.
Banjir dui Desa Bugis dan Palembang ini diperkirakan belum akan surat karena air sungai masih terus meluap akibat curah huan cukup tinggi. Warga mulai khawatir rumah yang terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung itu ambruk jika terlalu lama terendam air.
Abdul Kadir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar