Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) bidang advokasi, Djoko Setijowarno, menilai hanya sedikit kepala daerah yang memiliki konsen terhadap transportasi publik. Dari total 514 kepala daerah di Indonesia, menurutnya hanya ada enam kepala daerah yang sadar betapa pentingnya transportasi publik yang layak.
Djoko menyebutkan enam kepala daerah tersebut masing-masing memimpin Solo, DKI Jakarta, Surabaya, Pekanbaru, Palembang, dan Bandung.
"Para pemimpin daerah ini mempunyai perhatian lebih pada transportasi publik daripada yang lainnya," katanya.
Djoko menambahkan kebanyakan daerah membanggakan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang ada di daerah mereka. Namun menurutnya, jarang yang mengatakan daerah yang mereka pimpin punya angkutan kota yang baik.
Djoko menambahkan kebanyakan daerah membanggakan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang ada di daerah mereka. Namun menurutnya, jarang yang mengatakan daerah yang mereka pimpin punya angkutan kota yang baik.
Direktur Keselamatan Perkeretaapian dari Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko, mengungkapkan salah satu daerah yang dinilai berhasil mengurangi perlintasan sebidang dan palang pintu kereta yang tidak terjaga menurutnya adalah Jawa Timur. Hal ini karena pemerintah daerah itu ikut serta dalam pembangunan infrastruktur dan juga sumber daya manusia.
"Di Jatim, tidak semua yang menjaga palang kereta itu adalah pegawai PTKA. Banyak juga yang menjaga merupakan pihak dinas perhubungan setempat," katanya. Langkah ini menurutnya harus diikuti oleh daerah-daerah lainnya.
Pasalnya para pemimpin daerah lah yang tahu betul posisi perlintasan yang dinilai rawan dan lengang.
Heroe Soelistyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar