Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya memperbanyak bandar udara (bandara) untuk mengatasi permasalahan konektivitas di Kaltim. Selama Kaltim ini mengalami kesulitan dalam membangun konektivitas antardaerah, khususnya melalui jalur darat. Maka, pembangunan jembatan udara adalah solusi yang paling tepat untuk mengatasinya.
Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak menjelaskan, dalam upaya mewujudkan pembangunan jembatan udara, Pemprov Kaltim membangun dan meningkatkan infrastruktur bandara yang tersebar di Kaltim. Saat ini Kaltim memiliki 19 bandara yang terdiri dari 11 bandara umum dan 8 bandara khusus yang dimiliki sejumlah perusahaan.
Bandara umum tersebut di antaranya adalah Bandara Sepinggan di Balikpapan yang berskala internasional, dengan runway 2.500 x 45 m yang saat ini sedang ditingkatkan menjadi 3.250 meter. Saat ini, Bandara Sepinggan sedang dalam tahap pembangunan dan peningkatan fasilitas bandara, berupa pembangunan gedung terminal seluas 110.000 meter persegi, pembangunan hanggar, apron, VIP room dan fasilitas lainnya.
Sebagai hub (bandara pengumpul), pintu masuk dan keluar Kaltim bagi para penumpang yang berkecimpung di bidang perdagangan, pertambangan dan perkebunan, Bandara Sepinggan membutuhkan sarana berkelas dunia yang memadai. Di gedung terminal juga terdapat mal, ruang meeting, ruang solusi, hotel, area tunggu inap, area komersial, tempat parkir luas, koneksi Wi-Fi dan sebagainya.
Dengan segala fasilitas tersebut, Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan akan menjadi bandara ketiga terbesar di Indonesia yang dikelola oleh PT Angkasa Pura setelah bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Rencananya, Bandara Sepinggan diperkirakan akan rampung dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Februari 2014. Diharapkan bandara ini dapat memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan perekonomian daerah, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Awang juga menjelaskan, di ibu kota provinsi, Samarinda, Pemprov Kaltim juga sedang membangun Bandara Samarinda Baru (BSB) untuk menggantikan peran Bandara Temindung yang sudah tidak layak karena dikepung oleh permukiman penduduk.
Kaltim juga memiliki Bandara Kalimarau di Tanjung Redeb. Bandara Kalimarau menjadi salah satu pintu masuk bagi wisatawan mancanegara dan Nusantara yang ingin melakukan kunjungan wisata ke Pulau Derawan, Maratua, Sangalaki dan Kakaban.
Selain itu, untuk lebih meningkatkan kunjungan wisata ke Kepulauan Derawan dan sekitarnya, juga dibangun Bandara Maratua. Bandara lainnya yang dibangun oleh Pemprov Kaltim di antaranya adalah Bandara Long Apari di Kabupaten Mahakam Ulu yang direncanakan mampu didarati pesawat jenis Hercules.
Bandara Tanah Grogot di Kabupaten Paser direncanakan bisa didarati pesawat jenis ATR-42. Dan Bandara Melalan di Melak, Kutai Barat direncanakan bisa didarati pesawat jenis Cassa 212 dan Twin Otter.
Di kawasan utara yang sekarang menjadi wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) juga telah dibangun Bandara Juwata di Tarakan yang mampu didarati pesawat jenis Boeing 738-200 full capacity. Selanjutnya, Bandara Tanjung Harapan di Tanjung Selor, Bulungan yang mampu didarati pesawat jenis ATR-42 full capacity.
Bandara Nunukan dan Bandara Kolonel RA Bessing di Malinau juga mampu didarati pesawat jenis ATR-42 full capacity.
Tidak ketinggalan pembangunan dan peningkatan Bandara di kawasan perbatasan, tepatnya pada Bandara Yuvai Semaring di Long Bawan-Nunukan, Bandara Datah Dawai di Kutai Barat, dan Bandara Long Apung di Malinau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di perbatasan. Pelayanan yang mereka dapatkan harus sama dengan apa yang diperoleh masyarakat perkotaan guna pemerataan pembangunan di Kaltim
Pada ketiga bandara tersebut Pemprov mengalokasikan anggaran sekitar Rp 500 miliar untuk peningkatan landasan pacu sehingga bisa didarati pesawat jenis ATR-42 yang mampu mengangkut lebih banyak penumpang dan Hercules yang mampu mengangkut lebih banyak muatan berupa sembako dan kebutuhan masyarakat di perbatasan.
Heroe Soelistyanto
Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar