Sabtu, 18 Januari 2014

Banjir di Manado, 13 Tewas dan Puluhan Ribu Mengungsi

Manado.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Sungai-sungai yang meluap dan merusak bantarannya, membuat air bah membanjiri Manado dan daerah sekitarnya, serta menyapu kendaraan dan bangunan yang berkonstruksi buruk.

Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menggambarkan banjir bandang tersebut sebagai "masif", dan juga memicu tanah longsor di wilayah berbukit tersebut.

Sedikitnya 13 orang tewas dan 40 ribu lainnya mengungsi setelah hujan deras yang memicu banjir bandang dan tanah longsor di Sulawesi Utara, Kamis (16/1/2014). "Tiga belas orang tewas, dua hilang dan 40.000 telah dievakuasi," ujarnya.

Warga mengarungi air setinggi pinggang untuk menyelamatkan diri, sementara yang lain naik perahu karet untuk menghindari banjir yang meninggi dengan cepat.

Kepala BNPB Sulawesi Utara Noldy Liow mengatakan jumlah korban tewas dapat terus naik, "Kami perkirakan hujan lebat akan terus turun dalam dua sampai tiga hari mendatang."

Liow mengatakan banjir dan tanah longsor terjadi di seluruh provinsi pada hari Rabu mengakibat lima orang tewas karena banjir di Manado, lima karena tanah longsor di Tomohon, dan sisanya di kabupaten Minahasa karena tanah longsor.

Lebih dari 1.000 rumah tergenang banjir di lima kabupaten lain di provinsi itu, ujar Liow. Polisi dan tentara kesulitan menjangkau 1.000 orang yang terisolasi di tiga dusun setelah banjir menghancurkan satu-satunya jembatan, tambahnya. "Banyak orang tenggelam atau terkubur lumpur... mereka tidak sempat menyelamatkan diri," ujar Liow.

Heroe Soelistyanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar