Rabu, 22 Januari 2014

Kemiskinan di Papua Jadi Sorotan Pembahasan Dalam Sidang MPL

Papua.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Salah satu sorotan dalam Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) yang berlangsung dari tanggal 16-20 Januari 2014 dengan diikuti utusan sinode di seluruh Indonesia adalah pembahasan tentang kemiskinan di Papua. Padahal, terdapat kekayaan alam sangat berlipat ganda. Olehnya, sidang telah memutuskan kepada semua gereja di Indonesia agar bersama-sama gereja di Papua memajukan orang asli.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom dalam keterangan persnya di Sekretariat Gereja Petra Senin (20/1).  Selain itu, sidang juga ikut prihatin dengan perkembangan penduduk asli Papua. Dimana, pertumbuhan sangat tidak proporsional jika dibandingkan dengan negara tetangga PNG.
“Jumlah penduduk Papua sekarang adalah 1,5 juta. Sedangkan di PNG mengalami peningkatan sangat signifikan mencapai 7 juta lebih. Kita belum tahu secara pasti dan jelas penyebab lambannya pertumbuhan penduduk terutama orang asli Papua. Memang kita sedang mempelajari dan mendalami lebih lanjut lagi,” ujarnya.
Permasalahan lain yang dibahas, demikian Gultom, para pendatang yang membanjiri Papua. Ini akan bisa mendiskriminasi orang asli sendiri. Juga masalah MIFFE ikut dikaji dan dibahas bersama. Atas desakan dari GKI maupun GPI di Papua agar proyek tersebut harus dihentikan. Dalam persidangan sempat muncul juga dilakukan pengkajian kembali. Jika sampai tetap dipaksanakan untuk dijalankan, maka harus berbasis masyarakat lokal dengan mengedepankan hak orang Marind dan memperhatikan keseimbangan.
Ditambahkan, beberapa agenda ikut dibahas pula yakni bencana yang menimpa sesama jemaat di Manado serta bencana gunung berapi di Sinabung. Khusus di Sinabung, jumlah pengungsi sudah mencapai ribuan orang. Olehnya, akan direkomendasikan kepada pemerintah pusat agar musibah bencana sinabung menjadi bencana nasional.
“Memang persidangan masih berlanjut dan sejumlah agenda terus dibahas secara bersama-sama. Sebetulnya belum semua isu yang dijadwalkan dalam persidangan diputuskan. Baru sebagian kecil saja. Nanti kami akan berikan penjelasan lanjutan pada hari ini lagi,” tuturnya.
Hal-hal yang telah dibahas, katanya, kesiapan panitia untuk sidang raya yang berlangsung di Nias pada tanggal 10-18 November 2014 mendatang. Dalam kesempatan itu, para peserta dari semua sinode di seluruh Indonesia menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya atas proses penjemputan panitia, jalannya  pembukaan yang tidak hanya melibatkan umat beragama Kristen tetapi juga dari agama lain.
 “Ya, upacara pembukaan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di Gereja Petra Merauke mencoba mengungkapkan dinamika masyarakat setempat serta mengakomodasi budaya lokal,” tandasnya. 

Abdul Kadir
Sumber : http://www.papuapos.com/index.php/warta-daerah/modules-menu/item/3879-kemiskinan-di-papua-jadi-sorotan-pembahasan-dalam-sidang-mpl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar