Kamis, 16 Januari 2014

Banjir di Samarinda Seperti Air Bandang

Samarinda.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Setelah diguyur hujan lebat sepanjang Kamis dinihari, 16 Januari 2014, sejumlah titik di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kebanjiran. Dampaknya, nyaris seluruh ruas jalan dalam kota macet di saat jam kantor.

Sejumlah ruas jalan yang menjadi langganan banjir pun terendam hingga ketinggian lutut orang dewasa. "Pasti banjir, hujannya lebat betul," kata Anis, warga Samarinda, Kamis pagi, 16 Januari 2014.

Di Simpang Empat Sempaja, di seputaran Stadion Madya Sempaja, air di jalanan seperti banjir bandang. Air mengalir deras dari arah barat menuju Simpang Empat Sempaja. Khawatir rumah mereka terkena gelombang kendaraan, warga menutup Jalan Wahid Hasyim, bagian timur Simpang Empat.

Kendaraan yang melintas pun tak bisa tancap gas sehingga terjadi kemacetan. Kendaraan roda dua banyak yang mesinnya mati karena terendam banjir. Warga yang melintasi banjir terpaksa mendorong kendaraannya. Tak sedikit pula mereka yang mendorong sepeda motornya menggunakan seragam kerja.

Banjir juga terjadi di Jalan AW Syahranie Samarinda. Tak cuma jalan, sejumlah rumah warga turut terendam.

Sementara Sungai Karang Mumus di Kota Samarinda kembali meluap. Permukiman warga di Kelurahan Gunung Kelua, tepatnya di belakang kampus Universitas Mulawarman, kembali terendam luapan air sungai.

Dari Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan banjir masih merendam empat kelurahan, Loa Ipuh, Loa Ipuh Darat, Maluhu dan Jahab. Hingga Rabu, 15 Januari 2014 pukul 19.00 WITA tercatat di Kelurahan Loa Ipuh sebanyak 1.176 rumah yang dihuni 4.004 jiwa di RT 23 terendam.

Di Kelurahan Maluhu ada 101 rumah terendam yang dihuni 105 KK atau 349 jiwa. Di Loa Ipuh Darat tercatat 150 KK menjadi korban banjir dan di Kelurahan Jahab ada 20 KK korban banjir. "Kondisi air sudah surut hingga 30 sentimeter," kata Darmansyah dalam pesan singkatnya kepada Tempo.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/01/16/058545354/Banjir-di-Samarinda-Seperti-Air-Bandang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar