Sabang.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Bertambah lagi objek wisata di Kota Sabang. Batu Gendang namanya. Lokasinya di hutan Gampong Iboih, Kecamatan Sukakarya. Dinamakan Batu Gendang karena saat dipukul dengan gagang pisau atau kayu, batu itu menimbulkan bunyi mirip suara gendang yang ditabuh.
Benda ini pertama kali ditemukan tiga sekawan, Sabirin, Saddam Husin dan Sabri. Semuanya warga Sabang. Mereka temukan pada suatu siang saat bulan Ramadhan atau Juli 2013 lalu, seusai shalat Zuhur. Mereka pula yang sepakat menamakan batu itu “Batu Gendang”.
Karena temuan itu dinilai bermanfaat bagi dunia pariwisata Sabang, mereka diberi hadiah oleh pemerintah setempat. Hadiah berupa sertifikat dan uang tunai masing-masing Rp 5 juta sebelum dipotong pajak, dan diserahkan Wakil Wali Kota Sabang, Nazaruddin, di ruang kerjanya, Senin (23/12).
“Alhamdulillah, temuan kami dihargai Pemko Sabang. Kami sangat berterima kasih meski kami dari awal tak berharap hadiah,” ujar Sabirin, yang dihubungi Serambi via telepon, Rabu (25/12) siang.
Menurut Sabirin, batu unik itu ditemukan secara tak sengaja. “Awalnya saat puasa lalu kami berniat mencari burung ke hutan. Baru sekitar 20 menit masuk pinggiran hutan Iboih tiba-tiba terdengar suara seperti orang berzikir bersahutan. Lalu kami ikuti sumber suara itu dan sampailah kami ke batu besar itu,” kata Sabirin.
Saddam Husin, teman Sabirin, langsung mengetuk-ngetukkan gagang pisau di tangannya ke permukaan batu cadas selebar 3 meter dan tinggi 1 meter itu. Sontak terdengar suara bergema yang mirip bunyi gendang ditabuh. “Kami langsung tertarik, apalagi di sampingnya terdapat batu datar yang kalau shalat berjamaah di atasnya muat sepuluh orang,” ungkap Sabirin.
Termuan itu mereka rekam dengan fasilitas video handphone. Lalu, mereka edarkan terbatas di Sabang, juga secara khusus mereka perlihatkan kepada Wali Kota Sabang, Zulkifli H Adam. Wali Kota tertarik, kemudian mengutus tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengecek sekaligus mendokumentasikannya dalam bentuk video.
Selanjutnya, Wali Kota Sabang mengunggah video tersebut ke Youtube sehingga tersebar luas ke mancanegara. Bahkan mulai ada turis asing yang meresponsnya. Terbukti ada turis yang sesampai di Sabang minta diantarkan ke objek Batu Gendang. “Tapi jalannya belum ada, masih melewati semak belukar dan bebatuan,” kata Sabirin.
Kadisbudpar Sabang, Zulfi Purnawati SSos yang ditanyai Serambi, Rabu (25/12) sore mengatakan, sudah mencatat Batu Gendang itu sebagai objek wisata nomor urut ke-20 di Sabang. Zulfi sendiri mengaku pernah ke sana. Atas persetujuan Wali Kota dan DPRA, kata Zulfi, tahun depan akan dirintis jalan tembus menuju situs Batu Gendang itu.
Zulfi mengaku pernah pula memukulkan kayu yang ujungnya dibulatkan ke batu itu. “Benar, bunyi dan gemanya mirip suara gendang yang ditabuh,” aku Zulfi. Staf Disbudpar juga pernah membawa paranormal ke lokasi itu. Setelah diterawang, sang paranormal mengatakan bahwa batu di sebelah Batu Gendang itu dulunya pernah digunakan sebagai tempat shalat berjamaah oleh Teungku Iboih (suami Rubiah) dan pengikutnya.
Malah beberapa dari sembilan Wali Songo pernah shalat berjamaah di atas batu itu. Nah, penggalan cerita versi paranormal itu, Anda boleh percaya, boleh tidak. Tapi yang pasti, Batu Gendang dan batu datar di sebelahnya memang ada dan kini menambah khazanah objek wisata menarik di kota eksotik, Sabang.
Abdul Kadir