Keberadaan Aidil Akbar Walsya, 19, anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Unand yang terseret arus Sungai Padangjaniah, Patamuan, Batubusuk, Kecamatan Pauh, Padang, Sabtu (28/9) lalu, masih misterius. Hingga tiga hari pencarian (1/10), tim SAR gabungan dibantu masyarakat baru menemukan ransel milik mahasiswa Fakultas Ekonomi Akuntansi Unand itu, yang tersangkut di pinggir sungai Lubuk Lanciang, RT 03, RW III, Kelurahan Gurunlaweh, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.
Ransel milik sekretaris Mapala Unand itu, ditemukan secara tak sengaja oleh seorang bocah yang kebetulan melintasi sungai tersebut. Ketika itu, sang bocah memberitahukan temuan itu kepada warga sekitar.
Saat itulah, Imi Inyaik, 45, yang sehari-hari bekerja sebagai penyabit rumput berinisiatif mengambil tas ransel itu. Selanjutnya, ransel diserahkan kepada warga Gurunlaweh yang tengah minum kopi di kedai, tak jauh dari lokasi penemuan.
Firdaus, 36, warga Gurunlaweh yang duduk di warung kopi langsung melihat identitas pemilik ransel. Dia curiga ransel itu milik dari korban anggota Mapala Unand yang hanyut. “Ternyata benar, identitas pemilik ransel sama dengan yang diberitakan,” ujarnya.
Ransel warna merah itu berisi GPS Garmin Etrex warna kuning, baterai Alkaline ABC 2 buah, kompas prisma, SIM C, e-KTP, Kartu Tanda Mahasiswa, STNK BA 2318 LW, parfum, kartu GO eksekutif, jaket wolfskin warna abu-abu hitam, topi anggota, handphone, air mineral, dan pulpen merek standar warna orange. “Kita juga menemukan handphone dalam ransel tersebut, namun kondisinya tidak aktif. Saya keluarkan saja kartunya, untung masih ada satu buah pesan masuk. Saya pun langsung menghubungi, dan ternyata diangkat ibunya,” terangnya. Tak lama setelah itu, tambah Firdaus, paman korban mendatangi tempat tersebut.
Zainal, 42, warga sekitar mengatakan, kawasan tempat ransel ditemukan terkenal keramat. “Di sana sering terjadi orang tenggelam, dan banyak meninggal. Ada lobang cukup dalam di dasar sungai tersebut,” terangnya.
Hardi Baron Diarmy, seorang anggota Mapala Unand ketika ditemui Padang Ekspres di lokasi mengatakan, barang-barang tersebut sudah dibawa ke posko Mapala Unand sekitar pukul 09.00, dan selanjutnya diserahkan ke posko Muara Airtawar. “Saya sudah melakukan serah terima pembawaan barang-barang milik korban,” tuturnya. Setelah penemuan tas tersebut, tim SAR melakukan pencarian di lokasi itu, tapi Aidil masih belum ditemukan. Kepala Dinas BPBD Damkar Budi Erwanto di lokasi berharap korban bisa ditemukan. “Mudah-mudahan korban secepatnya ditemukan,” ujar Budi.
Budi mengatakan, pihaknya masih melanjutkan pencarian Aidil Akbar hingga Jumat (4/10). Pencarian akan dilakukan sepanjang aliran sungai yang berhulu di Batubusuk dan bermuara ke laut.
Selasa (1/10) pencarian menggunakan perahu karet juga dilakukan di laut hingga berjarak 5 mil. Manager Pusdalops BPBD Sumbar Ade Edward menyebutkan, tim penyelam dari Basarnas, Pol Airud dan Marinir, ikut ambil bagian dalam pencarian Aidil Akbar.
(Abdul Kadir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar