Rabu, 02 Oktober 2013

Ransel Aidil Akbar Ditemukan di Nanggalo

Padang.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE

Keberadaan Aidil Akbar Walsya, 19, anggota Ma­hasiswa Pencinta Alam (Ma­pala) Unand yang terseret arus Su­ngai Padangjaniah, Patamuan, Ba­t­u­­busuk, Kecamatan Pauh, Pa­dang, Sabtu (28/9) lalu, masih mis­­terius. Hingga tiga hari pen­carian (1/10), tim SAR gabungan di­bantu masyarakat baru mene­mu­kan ransel milik mahasiswa Fa­kultas Ekonomi Akuntansi Unand itu, yang tersangkut di pinggir sungai Lubuk Lanciang, RT 03, RW III, Kelurahan Gurun­laweh, Ke­camatan Nanggalo, Kota Pa­dang.

Ransel milik sekretaris Ma­pala Unand itu, ditemukan se­cara tak se­ngaja oleh seorang bo­cah yang ke­betulan me­lin­tasi su­ngai terse­but. Ketika itu, sang bocah mem­be­ritahukan te­muan itu kepa­da war­ga se­kitar.

Saat itulah, Imi Inyaik, 45, yang sehari-hari bekerja seba­gai penyabit rumput ber­inisia­tif mengambil tas ransel itu. Se­lanjutnya, ransel diserahkan ke­pada warga Gurunlaweh yang tengah minum kopi di ke­dai, tak jauh dari lokasi pe­nemuan.

Firdaus, 36, warga Gurun­la­weh yang duduk di warung ko­pi langsung melihat iden­titas pe­milik ransel. Dia curiga ran­sel itu milik dari korban ang­gota Ma­pala Unand yang ha­nyut. “Ter­nyata benar, iden­­t­itas pe­milik ransel sama de­ngan yang dibe­ritakan,” ujarnya.

Ransel warna merah itu be­risi GPS Garmin Etrex warna kuning, baterai Alkaline ABC 2 buah, kompas prisma, SIM C, e-KTP, Kartu Tanda Maha­sis­wa, STNK BA 2318 LW, par­fum, kartu GO eksekutif, jaket wolfskin warna abu-abu hitam, topi anggota, handphone, air mineral, dan pulpen merek standar warna orange. “Kita juga menemukan handphone da­lam ransel tersebut, namun kon­disinya tidak aktif. Saya ke­luar­kan saja kartunya, un­tung masih ada satu buah pesan masuk. Saya pun langsung menghubungi, dan ternyata di­angkat ibunya,” terangnya. Tak la­ma setelah itu, tambah Fir­daus, paman korban menda­tangi tempat tersebut.

Zainal, 42, warga sekitar mengatakan, kawasan tempat ransel ditemukan terkenal ke­ramat. “Di sana sering terja­di orang tenggelam, dan banyak meninggal. Ada lobang cukup da­lam di dasar sungai terse­but,” terangnya.

Hardi Baron Diarmy, se­orang anggota Mapala Unand ketika ditemui Padang Eks­pres di lokasi mengatakan, ba­rang-barang tersebut sudah di­bawa ke posko Mapala Unand sekitar pukul 09.00, dan selan­jutnya diserahkan ke posko Muara Airtawar. “Saya sudah mela­kukan serah terima pem­bawaan barang-barang milik kor­ban,” tuturnya. Setelah pe­nemuan tas tersebut, tim SAR melakukan pencarian di lokasi itu, tapi Aidil masih belum ditemukan. Kepala Dinas BPBD Damkar Budi Er­wanto di lo­kasi berharap korban bisa di­t­emukan. “Mudah-mu­da­han kor­ban secepatnya dite­mu­kan,” ujar Budi.

Budi mengatakan, pihak­nya masih melanjutkan pen­carian Aidil Akbar hingga Ju­mat (4/10). Pencarian akan di­la­kukan sepanjang aliran su­ngai yang berhulu di Batu­busuk dan ber­muara ke laut.

Selasa (1/10) pencarian menggunakan pera­hu karet juga dilakukan di laut hingga berjarak 5 mil.  Manager Pusdalops BPBD Sumbar Ade Edward me­nyebutkan, tim pe­nyelam dari Basarnas, Pol Airud dan Marinir, ikut ambil bagian dalam pencarian Aidil Akbar. 

(Abdul Kadir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar