Gempa bumi kembali mengguncang Aceh Besar, Selasa (22/10/20 13), terjadi sekitar pukul 12.40 dengan kekuatan 5,6 Skala Ritcher. Pusat gempa tersebut di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 5.29 LU dan 95.42 BT, yaitu 16 km barat daya Kab Aceh Besar atau 32 km tenggara Kota Banda Aceh.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut sumber gempa berasal dari sesar Sumatera, dan gempa tidak berpotensi tsunami.
“Gempa dirasakan kuat oleh masyarakat selama 8-10 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Menurut Sutopo, sampai saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut. Masyarakat pun kini telah kembali tenang dan beraktivitas normal. Namun warga diimbau untuk tetap waspada terkait ancaman gempa.
"Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terkait ancaman gempa. Gempa bumi bersifat mendadak. Belum ada sistem peringatan dini gempa," katanya.
"Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terkait ancaman gempa. Gempa bumi bersifat mendadak. Belum ada sistem peringatan dini gempa," katanya.
Sutopo menjelaskan, kemampuan Indonesia mendeteksi gempa adalah 5 menit setelah terjadi gempa, baik kekuatan, kedalaman, dan lokasi gempa bumi.
“Jika terjadi gempa, segera keluar rumah dan berlindung di tempat aman,” kata dia.
Sutopo juga mengatakan bahwa, berdasarkan peta guncangan gempa, pusat gempa memiliki intensitas VI MMI (kuat) sedangkan di sekitarnya berintensitas IV-V MMI (ringan hingga sedang). Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar masih memantau dampak gempa.
Sutopo juga mengatakan bahwa, berdasarkan peta guncangan gempa, pusat gempa memiliki intensitas VI MMI (kuat) sedangkan di sekitarnya berintensitas IV-V MMI (ringan hingga sedang). Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar masih memantau dampak gempa.
(Heroe Soelistyanto)
Sumber: Detikcom/Vivanews.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar