Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin mengakui pernah membicarakan masalah krisis daging sapi dengan eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Namun sebelum menyampaikan krisis daging itu ke Luthfi, Hilmi lebih dulu menyampaikan persoalan itu ke Menko Perekonomian Hatta Rajasa melalui Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung. "Saya yang sampaikan ke Chairul Tanjung untuk disampaikan ke Pak Hatta," kata Hilmi saat bersaksi untuk Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Pembicaraan itu bermula saat Chairul Tanjung menyambangi rumah Hilmi di Lembang, Bandung. Saat itu, Hilmi menyampaikan persoalan krisis daging sapi di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Hilmi mengaku sangat sulit bertemu Hatta Rajasa. Ia pun kemudian meminta Chairul Tanjung untuk menyampaikan masalah krisis daging itu ke Hatta Rajasa.
Chairul Tanjung, kata Hilmi, menyanggupi permintaan Hilmi untuk menyampaikan hal itu kepada Hatta.
"Baru beberapa hari kemudian Pak Luthfi datang ke rumah saya. Saya sampaikan juga (masalah krisis daging) ke DPP," ujar Hilmi.
"Baru beberapa hari kemudian Pak Luthfi datang ke rumah saya. Saya sampaikan juga (masalah krisis daging) ke DPP," ujar Hilmi.
Kepada Chairul Tanjung dan Luthfi, Hilmi mengaku prihatin dengan masalah krisis daging dan beredarnya daging tikus dan daging celeng di pasaran. "Bagaimana, Menko Ekuin (Menko Perekonomian) dari partai Islam, dan menterinya dari partai islam tapi umatnya dipaksa makan daging celeng dan tikus," katanya saat itu.
Hilmi menegaskan, tidak pernah membicarakan masalah krisis daging ke Menteri Pertanian, Suswono, meskipun Suswono adalah menteri berasal dari PKS dan juga anggota majelis syuro PKS. Ia lebih memilih langsung menyampaikan masalah itu ke Menko Ekuin Hatta Rajasa.
Hilmi menegaskan, tidak pernah membicarakan masalah krisis daging ke Menteri Pertanian, Suswono, meskipun Suswono adalah menteri berasal dari PKS dan juga anggota majelis syuro PKS. Ia lebih memilih langsung menyampaikan masalah itu ke Menko Ekuin Hatta Rajasa.
(Heroe Soelistyanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar