Selasa, 12 November 2013

Polisi Asal Sumbar Dibunuh Saat Razia

Sumatera Barat.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Korps Bha­yang­kara kembali ditimpa ka­bar duka. Brigadir Zeppy, 28, per­sonel polisi lalu lintas (Po­lan­tas) dari Satlantas Pol­sek Pang­kalan Lesung, Pe­lalawan te­­was ditikam saat razia ken­da­raan ber­mo­tor, Minggu (10/11) sekitar pukul 04.00 WIB. Kor­ban ditikam seorang pe­mu­da bernama Purnaidi, 25, war­ga Jalan Punto Dewo, Ka­bu­paten Ma­lang, Jawa Ti­mur. Ini dike­ta­hui dari Kartu Tanda Pen­du­duk (KTP) yang diting­gal­kan pelaku di lokasi keja­dian di jalan Lintas Timur, te­pat­nya di de­pan Pos Lantas Pa­yo Atap, Pang­kalan Lesung, Pe­lalawan.

Akibat aksi penikaman itu, nyawa pria kelahiran Paya­kum­­buh, Sumbar, 10 Januari 1985 itu tak tertolong lagi.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Medicare Sorek, Kecamatan Pangkalan Kuras. Sebanyak tujuh liang tusukan benda tajam bersarang di perut. Korban meninggalkan seorang istri bernama Paramitha Herlan­ce dan seorang anak laki-laki ber­umur 2 tahun bernama Ca­ha­ya Arfanzi. ‘’Kita bersama tim ga­bungan Polres dan Polsek Pang­­kalan Lesung masih mela­ku­kan penyelidikan,’’ ujar Kabag Humas Polres Pelalawan AKP G Lumban Toruan, Minggu (10/11).

Diceritakan Lumban, kasus ini berawal saat Brigadir Zeppy, bersama seorang Banpol Lantas Polsek Pangkalan Lesung, Sodik, 42, razia di jalan lintas Timur, tepatnya di depan Pos Lantas Payo Atap Pangkalan Lesung, sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, tiba-tiba muncul dua orang mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun yang dikendarai Purnaidi, 28. Selain itu ada satu unit Yamaha Mio yang diken­darai SP, 27, berdasarkan KTP ber­alamat di salah satu daerah di Kuantan Singingi, kelahiran Malang, Jawa Timur.

Saat pemeriksaan, SP dapat menunjukkan surat-suratnya. Sedangkan Purniadi tak bisa menunjukkan surat kendaraan yang dibawanya. Korban lalu membawa pelaku masuk ke dalam kantor Pos Lantas Payo Atap Pangkalan Lesung. ‘’Se­men­tara, Sodik bersama SP me­nunggu di depan Pos Lantas,’’ papar Lumban.

Dilanjutkan Lumban, saat kor­ban dan pelaku berada di da­lam Pos Lantas, korban sem­pat me­minta KTP pelaku. Lalu pela­ku mengambil KTP-nya dari da­lam sebuah tas, dan dise­rahkan ke­pada korban. ‘’Tapi tiba-tiba pe­laku langsung mengambil pisau pendek dari dalam tasnya. Ke­mudian dihunuskan ke arah kor­ban, dengan posisi akan me­nikam tubuh korban,’’ imbuh Lum­ban.

Namun, kata Lumban, kor­ban dengan sigap dan langsung me­nangkis sabetan benda tajam itu. Akibatnya, lengan kanannya me­ngalami luka robek sangat parah. Korban yang mengetahui nya­w­anya dalam keadaan teran­cam berusaha melarikan diri ke arah rumah warga, di sekitar Pos Lan­tas, namun terus dikejar pe­la­ku. Sedangkan, Sodik ang­gota Ban­pol rekan korban yang meli­hat kejadian itu hanya mam­pu melihat ketika korban dikejar-ke­jar pelaku. Karena takut meli­hat benda tajam yang dipegang pe­laku, ia lebih dulu lari menye­la­mat­kan diri. ”Kejar-kejaran anta­ra pelaku dan korban pun terjadi sa­ngat sengit. Namun, naas bagi kor­ban saat berusaha me­larikan diri dari kejaran te­r­sang­ka ia ja­tuh tersung­kur di ja­lan. Saat itu­lah pelaku lang­sung berkali-kali meng­­hunjamkan pi­­sau yang di­pe­gangnya ke tu­buh kor­ban,’’ ka­ta Lumban.

Menurut Lumban, tujuh liang tikaman mengenai tubuh kor­ban, satu di bagian dada, dua di perut, dan empat bagian ping­gang belakang.

Ditambahkan Kasubag Hu­mas, setelah memastikan kon­disi korban telah tewas, tersang­ka langsung melarikan diri de­ngan berboncengan meng­guna­kan sepeda motor milik rekan­nya (Mio) yang telah me­nunggu kor­ban di depan pos lantas dan ka­­bur menuju ke arah daerah Bra­­ta Sena. Sementara sepeda m­o­­­­t­or Suzuki Shogun, milik pe­laku ditinggalkan begitu saja di TKP.

Usai kejadian, warga yang mulai berdatangan langsung mem­bawa korban ke RS Me­dica­re Sorek Pangkalan Kuras un­tuk segera diberikan pertolo­ngan medis. Hanya saja, saat be­rada dalam perjalanan menu­ju rumah sakit, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir­nya akibat luka yang dialaminya. Se­mentara itu, Sodik berhasil melarikan diri dan selamat.

Jenazah korban langsung di­b­a­wa ke kampung hala­mannya di Limapuluh Kota untuk dike­bu­­mikan. Sebelumnya dila­ku­kan apel persada penghor­ma­tan terakhir yang dipimpin langsung Ka­polda Riau Brigjen Condro Ki­rono di Polres Pelalawan. ‘’Pa­da apel tersebut Kapolda me­minta agar pelaku yang ciri-ciri­nya telah dikantongi untuk da­pat menyerahkan diri,’’ tutup­nya.

Dimakamkan Hari Ini

Jenazah Brigadir Zeppy yang d­iantar menggunakan mobil am­bulans tiba di rumah duka, Jo­rong Koto Tongah, Nagari Koto Tongah, Kecamatan Bukit Ba­risan, Limapuluh Kota, seki­tar pukul 17.00 WIB, langsung disambut isak tangis keluarga. R­a­sa duka mendalam juga dira­sa­kan ratusan pelayat yang menanti kedatangan almarhum. Warga tidak menyangka anak pa­s­a­ngan Suhardi, 53, dan In­dra­wati, 50, itu pergi men­ing­gal­kan keluarga untuk selama-la­manya di usia sangat muda.

”Kami terkejut dengan kabar me­ninggalnya Zeppy. Dia meru­pa­kan pahlawan yang gugur saat menjalankan tugas. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi yang Maha Kuasa,” ungkap Wali Nagari Koto Tongah Datuak Muncak, Minggu (10/11) malam.

Menurut Datuak Muncak, je­nazah akan dikebumikan Se­nin (11/11), dihadiri Kapolres Li­mapuluh Kota AKBP Cucuk Tri­hono. “Besok (hari ini, red) Zeppy akan dikebumikan, ka­bar­nya akan dihadiri Kapolres,” tambah wali nagari, tadi malam.

Terpisah Kapolres Lima­puluh Kota AKBP Cucuk Triho­no menyampaikan rasa duka mendalam atas gugurnya Briga­dir Zeppy saat menja­lankan tu­gas mulianya di Pelala­wan, Riau. Ke­pala Satuan Reserse Kri­minal Pol­­res Payakumbuh AKP Rus­sir­­wan menyebutkan, upa­cara pe­ma­kaman akan dilangs­ung­kan di kampung halaman almar­hum. “Kita akan mela­kukan upacara pemakaman besok (hari ini, red) dan saya akan bertindak se­bagai perwira upacaranya nan­ti,” sebut AKP Russirwan.

(Abdul Kadir)
Sumber : http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=48342

Tidak ada komentar:

Posting Komentar