Sabtu, 16 November 2013

Kerusuhan di KPU Malut, Ternate Mencekam

Maluku Utara.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE



Situasi ruas Jalan Mononutu, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), kembali mencekam. Kondisi ini terjadi, setelah KPU Maluku Utara, tetap merekapitulasi hasil perolehan suara yang terdapat di 8 Kecamatan, Kabupaten Kepulawan Sula dan Kab. Taliabu, di ruang sidang Pleno KPU Provinsi, petang tadi, Sabtu (16/11).
Ribuan massa pendukung dua pasangan calon kandidat Gubernur, yang berhadap-hadapan di ruas jalan depan Kantor KPU di Galala Sofifi, nyaris baku-hantam. Massa pendukung AGK-MANTHAB merasa pihak yang dirugikan, akhirnya bentrok dengan lapisan barikade aparat anti huru-hara.
Dari informasi yang dihimpun, 2 orang luka parah akibat terkena serpian ledakan bom rakitan milik massa pendukun sala satu kandidat. Sementara 6 orang terkena peluru karet, yang diduga milik apara, serta empat lainnya pingsan terkena gas air mata. “Mungkin orang kita belum terlalu paham meledakkan bom rakita itu. Sehingga terjadi ledakan masih berdekatan dengan massa AGK,” cerita sala satu Tim AGK-MANTHAB, yang namanya sengaja tidak ekspose.
Dari pantauan Deliknews.com, Kondisi ini kemudian menyuluk amarah massa dari pasangan Abdul Gani Kasuba dan M. Natsir Thaib (AGK-MANTHAB) di Ternate. Ratusan massa yang kecewa dengan pengesahan KPU tersebut, menblokade ruas jalan sambil berorasi.
Pasukan anti huru-hara dari satuan Pengendali Massa (Dalmas) Polres Ternate) langsung diterjunkan. Beberapa mobil barakuda, Water Canon, dan mobil ambulance disiagakan, serta dua anjing pelacak milik Kepolisian setempat turut bersama lapisan Peleto Pengendali Massa.
Pagar duri penghalau gerakan massa dibentang di arah Selatan tempat kerumunan massa AGK-MANTHAB. Selanjutnya di arah berlawanan bagian Utara Massa dari Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur AHM-DOA (Ahmad Hidayat Mus dan Hasan Doa). Sekitar 2 jam ruas jalan tersebut ditutu. Arus lalu lintas pun dialihkan kesejumlah jalan alternativ.
Massa AGK-MANTHB kemudian menuruti untuk bubar, setelah mendengar arahan serta negosiasi Kepolisian dengan keterwakilan massa aksi. Sedang massa AHM-DOA terlihat tenang.
Ketua KPU Malut, Mulyadi Tutupoho, mengesahkan hasil rekapan Panitia Penyelenggara di 8 Kecamatan tersebut, ditengah dugaan telah terjadi penyimpangan data perolehan suara. Pihak AGK-MANTHAB menolak keras hasil perolehan suara yang rusak. Diduga jumlah suara AGK-MANTHAB dimanipulasi dengan Tipeks.
(Abdul kadir)
Sumber : http://www.deliknews.com/2013/11/16/kerusuhan-di-kpu-malut-ternate-mencekam/#.UoeuVXCBnN0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar