Penetapan upah minimum provinsi (UMP) buruh pada tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Para buruh tetap turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya. Bahkan tidak sedikit yang bertindak anarkis. Lalu apa pendapat investor asing?
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan yang paling penting bagi investor adalah kepastian. Sebab dengan begitu akan memberi jaminan bagi investor sebelum menancapkan uangnya di dalam negeri.
"Yang paling penting itu adalah pelaksanakan UMP sesuai dengan ketentuan. Memberikan kepastian sehingga orang bisa memperkirakan investasi lebih baik," ujarnya kepada wartawan, Senin (4/11/2013).
Sejauh ini, Mahendra mengaku investor cukup optimis dengan proses penetapan upah di Indonesia. Di mana penetapan dilakukan melalui diskusi oleh Dewan Pengupahan yang terdiri dari perwakilan pengusaha, pemerintah dan buruh.
Sementara elemen penetapan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) cukup jelas, terbuka dan akuntable.
"Mekanisme itu jadi dipercaya dan menimbulkan kepastian (oleh investor). Jadi itu yang perlu kita dorong ke depan, begitu semua pihak paham dinamikanya itu, ini yang saya anggap menjadi prioritas kami di BKPM untuk kontribusi di sisi itu, supaya cepat kita accountable dalam penetapan upah," jelasnya.
Mahendra masih akan meninjau perkembangan ke depan usai upah buruh ditetapkan oleh para pemerintah daerah. Untuk keseluruhan, penetapan tetap akan dievaluasi sebagai bahan pertimbangan tahun depan. Selain upah buruh, menurutnya banyak hal yang masih jadi perhatian investor.
"Tapi kalau untuk daerah tertentu mungkin bukan hanya upah, tapi iklim investasi semakin kondusif atau nggak," sebut Mahendra.
(Heroe Soelistyanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar