Pemerintah Kabupaten Karo membuat jalur lahar dari kawah Sinabung, Kamis (7/11/2013), untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi terkait dengan semakin intensnya letusan gunung itu.
Sejak September, gunung tertinggi di Sumatera Utara itu sudah beberapa kali meletus. Letusan terakhir Sinabung tercatat pada Selasa, (5/11/2013). Saat itu Gunung Sinabung meletus selama 20 menit sekitar pukul 14.23 WIB. Kawah Sinabung memuntahkan material dari perut gunung. Abu vulkanik menyembur setinggi 3000 meter dari kawah. Hari itu untuk pertama kalinya letusan Sinabung menyemburkan awan panas.
Desa Sukameriah yang berjarak 2,5 kilometer dari bibir kawah gunung di Dataran Tinggi Karo, kini telah dikosongkan. Seluruh warganya sudah mengungsi. Desa tersebut disiapkan untuk jalur lahar.
“Jalur lahar disiapkan karena letusan Sinabung semakin sering. Jalurnya sepanjang 1 km dari kawah gunung melewati desa. Ini sesuai persetujuan warga,” kata Camat Payung Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Tony
“Jalur lahar disiapkan karena letusan Sinabung semakin sering. Jalurnya sepanjang 1 km dari kawah gunung melewati desa. Ini sesuai persetujuan warga,” kata Camat Payung Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Tony
Sembiring.
Jalur lahar amat membantu jika terjadi letusan besar. Jalur tersebut dibuat agar lahar turun dari kawah gunung melalui jalur itu, sehingga pemukiman dan pertanian warga tidak rusak seluruhnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai
ancaman lahar dari letusan Sinabung.
“Letusan masih sering terjadi. Demi menghindari kemungkinan buruk, kami sarankan penduduk dari empat desa di kaki gunung mengungsi,” kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
(Heroe Soelistyanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar