Jakarta.MEDI INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Ketua Wantim Golkar Akbar Tanjung seolah galau di tengah kasus Atut, namun Ketum Golkar Aburizal Bakrie bergeming. Keduanya seolah sedang memainkan drama, saling sikut di tengah risiko Golkar tumbang diterpa kasus sang Gubernur Banten.
"Jadi kan dua orang ini Akbar dan Ical kalau kita lihat realitas politik ini kan saling intip, artinya ada rivalitas," kata pengamat politik Hamdi Muluk, kepada detikcom, Senin (4/11/2013).
Menurut Hamdi, Akbar dan Ical secara politik kerap bertentangan. Mereka saling intrik, namun tak ingin Golkar pecah karena rivalitas keduanya.
"Relasi Akbar dan Ical itu sebenarnya panas dingin, saling sikut," katanya.
Dalam konteks kasus Atut, Akbar langsung bersuara lantang bahwa rubuhnya dinasti Atut karena kesandung korupsi bisa menjatuhkan Golkar. Tak mau menari digendang Akbar, Ical pun bersikap sebaliknya.
"Tentunya Akbar ingin membuat citra dirinya bagus agar dukungan politik ke dirinya makin kuat. Waktu itu Akbar bilang evaluasi pencapresan Ical tapi tak lama kemudian bilang capres Golkar tetap Ical, ini kan bersayap. Intinya dia berusaha meng-kick Ical," kata akademisi UI ini.
Karena itu DPP Golkar di bawah kepemimpinan Ical mengambil sikap berseberangan. Meskipun tentunya Ical tahu persis ada risiko kehilangan suara Golkar di Banten.
"Ical bikin counter bahwa kasus Atut tidak berpengaruh buat Golkar. Akbar akan begini terus sampai Pemilu, memanfaatkan posisi. Ical kan mau yapres, Akbar pengin juga dong, pastilah. Sehingga keduanya saling adu kuat, termasuk menyikapi kasus Atut ini," analisisnya.
"Bisa jadi juga Ical merasa tenang karena dia pikir Atut masih kuat di Banten. Masyarakat Banten kan beda dengan Jakarta. Warga Jakarta terpelajar sehingga cepat terpengaruh isu, kalau Banten kan masih miskin, relasi jawara dengan Atut juga kuat, mungkin karena itu juga Ical masih yakin," prediksi Hamdi Muluk.
(Abdul Kadir)
Sumber : http://news.detik.com/read/2013/11/04/144231/2403378/10/adu-kuat-akbar-vs-ical-di-tengah-kasus-atut?991101mainnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar