Senin, 18 November 2013

Pelantikan Pejabat Eselon III & IV BPN RI Setiap Pejabat Harus Tunjukan Prestasi, Loyalitas & Integritas

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE

Pelaksana Tugas Sekretaris Utama Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) Gede Ariyuda SH

Penataan dan perubahan senantiasa dilaksanakan BPN-RI untuk meningkatkan derajat kemampuan, kapasitas dan dedikasi lembaga. Karena itu, setiap pejabat harus menunjukan prestasi, loyalitas dan integritas yang tinggi kepada lembaga BPN RI untuk menuju karier yang lebih baik.
Pelaksana Tugas Sekretaris Utama Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) Gede Ariyuda SH mengemukakan hal itum saat melantik 123 orang Pejabat Eselon III dan Eselon IV, di Aula Prona Lantai VII BPN RI, Jakarta, Jum’at (15/11) lalu.
Para pejabat yang telah menduduki jabatan dan yang baru dilantik juga diminta agar senantiasa bekerja keras dengan keikhlasan batin. Dia juga meminta untuk dapat menyatukan persepsi, berkomitmen dan bertekad bulat serta dengan sungguh-sungguh bekerja keras untuk dapat memastikan program-program perubahan, pembaruan dan penataan yang diinginkan bersama segera bisa terwujud.
Pda kesempatan itu, Gede mengungkapkan bahwa sebagai suatu organisasi BPN RI mulai melakukan penataan organisasi sejak tahun 2006. Tuntutan penataan dan perubahan harus senantiasa dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kemampuan, kapasitas dan dedikasi lembaga ini.
Untuk hal tersebut, BPN RI bersepakat untuk melakukan penataan secara fundamental, terlebih setelah dikeluarkannya Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pola Jenjang Karier Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
Lebih jauh Gede Ariyuda mengatakan, pengangkatan dalam jabatan harus dilaksanakan dengan prinsip orang yang tepat pada jabatan yang tepat sesuai dengan kepentingan tugas, organisasi dan karier. The right man on the right place and The right man on the right job. Promosi dan mutasi harus dilaksanakan secara berjenjang dan transparan sesuai dengan pola jenjang karier dengan mengedepankan reward and punishment, dan berorientasi pada merit system. Hal ini penting karena disamping sistem yang harus dibenahi, sumber daya manusia juga sangat, jelasnya
“Sebagai organisasi yang dinamis, tour of duty maupun tour of area adalah hal yang biasa terjadi sebagai bagian dari dinamika organisasi itu sendiri, baik karena alasan-alasan alamiah maupun kepentingan pembinaan dan kaderisasi pesonil yang berorientasi kepada efektifitas manajemen dan peningkatan kinerja organisasi,” tambahnya.
Pola jenjang karier adalah pola pembinaan PNS yang menggambarkan alur pengembangan karier yang menunjukan keterkaitan dan keserasian antara penempatan, jabatan, pangkat, pendidikan dan pelatihan, kompetensi serta masa jabatan seorang PNS sejak pengangkatan sampai dengan pensiun dengan mempertimbangkan prestasi kerja, tipe kantor, masa kerja dan usia PNS yang bersangkutan.
Ia mengatakan, pembinaan karier dilaksanakan berdasarkan usia dan masa kerja pegawai. Masa kerja 0-10 tahun, dengan usia sampai dengan 40 tahun, sebaiknya sudah menduduki jabatan eselon V atau eselon IV. Masa kerja 10-20 tahun, dengan usia sampai dengan 50 tahun, jabatan eselon III. Sedang masa kerja 20-30 tahun, dengan usia sampai dengan 60 tahun, idealnya sudah menduduki jabatan eselon II atau eselon I.
Pembinaan karier, lanjutnya, juga dilaksanakan dengan mempertimbangkan tipe kantor. Tipe kantor didasarkan atas beberapa parameter seperti anggaran, pelayanan, sumber daya manusia dan infrastruktur. Tipe kantor terbagi atas Kantor Wilayah Kelas A, Kelas B dan Kelas C dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota Kelas A, kelas B dan Kelas C. dan tipe kantor pertanahan yang sama pada masing-masing kantor wilayah diurutkan berdasarkan volume pekerjaan. Pejabat dari tipe kantor kelas A apabila dimutasi tidak akan turun lagi ke tipe kantor kelas B atau kelas C, kecuali demosi.
Kemudian pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon II, eselon III dan eselon IV dilakukan secara nasional dan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam jabatan struktural eselon V dilakukan dalam 1 (satu) provinsi.
Perpindahan jabatan dilaksanakan secara horizontal (eselon yang sama), vertikal (eselon yang lebih rendah ke eselon yang lebih tinggi) dan diagonal (jabatan struktural ke fungsional atau sebaliknya). Pengangkatan dalam jabatan dilaksanakan secara terencana, konsisten dan berkelanjutan.
Ia mencontohkan, pejabat eselon III di Kantor Pertanahan kelas A, Kelas B dan kelas C untuk peningkatan kariernya sebelum ditempatkan di lingkungan pelayanan yang lebih besar/promosi dapat terlebih dahulu dimutasikan menjadi pejabat eselon III di BPN Pusat. Pada saat ini pergerakan mutasi jabatan sangat tinggi, terlihat dari pejabat eselon II baik ditingkat pusat maupun daerah paling lama dua tahun ditempat sudah harus mutasi/promosi dikarenakan sistem yang berjalan.
Begitu pula dengan pejabat eselon III di pusat dan daerah, namun pelaksanaan Peraturan Kepala BPN RI Nomor 1 Tahun 2013 masih dalam tahap penyesuaian sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 55 yaitu dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak ditetapkannya peraturan ini.
Rasa Memiliki
Di sisi lain, Ketua DPW Nasional Corruption Watch (NCW) DKI Jakarta, C Herry SL mengatakan bahwa pola kinerja BPN RI semakin baik seiring dengan  dikeluarkannya Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pola Jenjang Karier Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
”Akan lebih baik memang jika dapat memberikan jenjang karier yang baik untuk para pegawai, sehingga dapat memunculkan rasa memiliki dan loyalitas kepada BPN RI, dan pada akhirnya karyawan yang bekerja di BPN RI tersebut akan memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,” paparnya.
Menurut Ketua DPW yang kerap disapa Cak Hery itu, lembaga yang tidak memberikan jenjang karier yang baik untuk pegawainya akan berdampak negatif bagi lembaga itu sendiri. “Di perusahaan, misalnya karena tidak ada jenjang karir yang jelas, kebanyakan karyawannya lebih memilih untuk pindah ke perusahaan lain walaupun mereka bekerja belum terlalu lama di perusahaan tersebut. Harapan mereka dengan pindah adalah untuk mendapatkan pekerjaan dengan jenjang karier yang lebih baik,” ujarnya.
Oleh karena itu, tambah Cak Hery jenjang karir yang diterapkan BPN RI bisa dikatakan juga sebagai salah satu terobosan yang dilakukan Hendarman Supandji sebagai Kepala BPN RI. “Sekarang kita bisa melihat peningkatan kinerja BPN RI, seperti yang ditunjukkan oleh Kepala Kantor Wilayah Provinsi Banten Drs. H. Syafriman SH. M.Hum,” jelasya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Nasional Corruption Watch (DPD-NCW) C Herry SL berpandangan bahwa cara pandang dan kinerja Syafriman layak diteladani, khususnya oleh orang-orang yang pernah menjadi bawahan Syafriman. “Ini perlu diteladani agar pelaksanaan program-program strategis BPN-RI tercapai secara maksimal seperti yang diharapkan oleh Kepala BPN-RI Hendarman Supandji,” ujarnya.
Secara umum, kata Ketua DPW NCW DKI itu, Syafriman sebagai Kepala Kanwil BPN Provinsi Banten, benar-benar siap melaksanakan perogram-program BPN terkait program Reforma Agraria dengan baik. Artinya, Reforma Agraria dijadikan momentum peningkatan pelayanan di tubuh BPN terhadap masyarakat.
“Tanah adalah untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat. Begitu sering disampaikan Syafriman, termasuk ketika dia (Syafriman) dilantik Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN RI), Hendarman Soepandji sebagai Kakanwil) BPN Provinsi Banten, di Aula Lantai VII Gedung BPN RI, Jumat (8/3) lalu,” ujar Cak Herry.
Sebagai Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Banten, Syafriman bahkan secara terus menerus mensosialisasikan bahwa tanah adalah capital asset, bukan sekedar social asset. “Harga tanah setelah disertifikatkan bisa meningkat, dan bisa dijadikan jaminan untuk meminjam  uang ke bank. Program tanah, dari social asset menjadi capital asset, telah saya terapkan ketika saya menjabat sebagai Kepala Kantor Pertanahan Kota Depok,” ujar Cak Hery mengutif penyataan Syafriman.
(Abdul Kadir)

Sejumlah penumpang kapal feri di Pelabuhan Beton Sekupang, Batam.

Riau.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE



Pelabuhan Batam Centre dan Sekupang diusulkan menjadi pusat Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Batam, Bintan dan Karimun (BBK) yang merupakan kawasan ekonomi khusus.
“Di BBK sebenarnya cukup dua pelabuhan yaitu ‘Batam Centre’ dan Sekupang sebagai TPI. Sekupang bahkan lebih bagus dari pada ‘Batam Centre’, karena saat ini ada delapan TPI padahal sumber daya kami terbatas,” kata Kepala Kantor Imigrasi kelas I Batam Yudi Kurniadi di Batam, Jumat (15/11).
Delapan TPI yang dimaksud Yudi yaitu pelabuhan laut mengangkut penumpang di Batam Centre, Sekupang, Harbour Bay, Marina Teluk Senimba, Nong Sapura, dua pelabuhan kargo di Batu Ampar dan Kabil serta bandar udara Hang Nadim. “Padahal lalu lintas masuk dan keluar delapan TPI bisa mencapai 1,2 juta orang pada 2012 dengan TPI ‘Batam Centre’ yang paling padat,” ungkap Yudi.
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya saat lalu lintas padat dengan 69 orang petugas imigrasi yang dibagi ke delapan TPI tersebut, Yudi mengaku sudah meminta fasilitas “auto gate” di “Batam Centre”.
Dari pengamatan di lapangan dalam “press tour” Kementerian Hukum dan HAM ke Pelabuhan Sekupang pada Jumat (15/11) tampak bangunan Pelabuhan Sekupang dari sisi interior dan dekorasi lebih modern dan teratur. Pelabuhan yang baru direnovasi pada 2011 sebagai hasil kerja sama Badan Pengusahaan (BP) Batam dan pihak swasta yaitu PT Indodarma Corpora.
“Memang Sekupang lebih sepi karena jauh dari Kota Batam, padahal dari sini ke Singapura hanya 30 menit sedangkan dari ‘Batam Centre’ butuh 50 menit,” kata Kepala Sie TPI Sekupang Mochammad Ridwan.
Pelabuhan Sekupang sendiri hanya melayani penyeberangan ke Singapura dengan tarif pergi-pulang 30 dolar Singapura untuk Warga Negara Indonesia dan 35-38 dolar Singapura untuk Warga Negara Asing. Sedangkan “Batam Centre” melayani penyeberangan ke Singapura dan Malayasia. Pelabuhan Sekupang per hari melayani 28 kali perjalanan mulai pukul 05.30-22.00 WIB dengan rata-rata seribu penumpang.
(Abdul Kadir)

Gunung Merapi Meletus, Asap Setinggi 2 Km, Status Normal Aktif

Jawa Tengah.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Gunung Merapi meletus Senin pagi ini (18/11/2013). Letusan ini memunculkan asap tebal dan abu vulkanik setinggi 2.000 meter. Beberapa daerah terkena dampak letusan ini berupa hujan abu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, angin tengah berhembus ke timur dan tenggara. Artinya, abu dan pasir itu akan turun cukup tebal di sekitar Boyolali. "Hujan abu hingga Kartosuro dan barat Kota Solo," jelas Sutopo dalam keterangan pers.
Sutopo Purwo mengatakan, Merapi menggeliat sekitar pukul 04.50-06.00 WIB. Hembusan asap itu, kata dia, disertai suara gemuruh. Meski erupsi, Merapi berstatus normal aktif (level I).
Sutopo mengungkapkan, letusan Merapi itu dipicu oleh gempa tektonik lokal di bawah tubuh Gunung Merapi. "Sebelumnya tidak ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Tipe letusannya adalah letusan freatik," jelas Sutopo.
Letusan freatik adalah letusan yang berasal dari dalam lapisan litosfer akibat meningkatnya tekanan uap air. Mekanisme letusan freatik terjadi apabila air hujan jatuh ke permukaan tanah dan bersentuhan dengan magma atau tubuh batuan panas lainnya. Air yang terpanaskan akan terbentuk akumulasi uap bertekanan tinggi. "Tekanan yang terus bertambah akan menghancurkan lapisan penutupnya," kata Sutopo.
Letusan hari ini, menurut dia, mirip dengan letusan pada 22 Juli 2013 lalu di mana Merapi tiba-tiba meletus di pagi hari.
"Tapi, hari ini lebih besar dibandingkan letusan bulan Juli itu," kata dia.
Merapi pernah meletus hebat beberapa kali pada 2010 hingga banyak menimbulkan banyak korban jiwa, ternak, serta kerugian harta benda. Dan kita masih ingat kala itu, juru kunci Merapi, Mbah Maridjan ikut dalam korban tewas.

(Heroe Soelistyanto)

Sinabung Menggelegar Lagi, Asap Menyembur 2000 Meter

Sumatera Utara.MEDIA INDEPENDEN NASIOAL ONLINE



Gunung Sinabung kembali meletus Minggu (17/11/2013) pukul 20.24 WIB. Letusan ini menciptakan asap letusan 2.000 meter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, erupsi masih terjadi hingga pukul 20.45 WIB.
"Erupsi masih berlangsung. Arah angin Barat-Barat Daya. Teramati awan panas 500 meter ke arah Tenggara," kata Sutopo menjelaskan.
Sementara itu, imbuhnya, kondisi masyarakat tetap tenang. Hingga Minggu malam, jumlah pengungsi bertambah menjadi 6.155 jiwa (1.902 KK) yang tersebar di 16 titik pengungsian. Rincian dan lokasi pengungsi tersebut adalah:
1. Desa Mardinding di Los pekan T Nderket sebanyak 278 KK (940 jiwa)
2. Desa Sukameriah GBKP Payung 87 KK (303 jiwa)
3. Mesjid Payung 36 KK (110 jiwa)
4. Desa Bekerah dan Desa Simacem di Los N, Teran 161 KK (500 jiwa)
5. Sentrum 151 KK (443 jiwa)
6. GBKP Simp VI 121 KK (385 jiwa)
7. Serba Guna KNPI 131 KK (484 jiwa)
8. Klasis GBKP 94 KK (274 jiwa)
9. GBKP Kota 243 KK (807 jiwa)
10. Paroki jln Irian 178 KK (573 jiwa)
11. Mesjid Agung 132 KK (509 jiwa)
12. GPDI Indokum Siroga Simp IV 63 KK (155 jiwa)
13. GBKP Simp Katepul 86 KK 253 jiwa)
14. GBKP Asrama Kodim 54 KK (253 jiwa)
15. Kantor ASAP 18 KK (54 jiwa)
16. Mesjid Istiqrar B Tagi 69 KK (213 jiwa)
Menurut Sutopo, pengungsi ini bertambah karena sebagian warga ketakutan, meski desa mereka tidak masuk daftar yang direkomendasikan untuk mengungsi.
"Hal menonjol adalah terjadi penambahan jumlah pengungsi, desa yang tidak direkomendasi PVMBG ikut mengungsi karena alasan takut," ujar Sutopo.

(Heroe Soelistyanto)

Bawa Sabu Setengah Kilo, 4 Warga Malaysia Ditangkap di Kalbar

Kalimantan Barat.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE



Jajaran tim Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Barat membekuk empat warga negara Malaysia. Dua di antaranya kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu seberat 500 gram.
Narkoba itu hendak diselundupkan melalui pintu masuk perbatasan jalan tikus di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang. Keempatnya ditangkap di sebuah warung milik warga setempat.
Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Mukson Munandar, Minggu (17/11/2013) menerangkan, dua warga negara Malaysia itu diduga sudah sering melakukan tindak pidana penyelundupan narkoba dari Malaysia ke Kalimantan Barat.
“Kami akan koordinasi dengan pihak konsulat.
Di sepanjang perbatasan memang banyak jalur tak resmi,” katanya, di Markas Komando Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Barat.
Dari dua pelaku, polisi berhasil menyita barang bukti berupa satu buah kantong plastik berisi sabu-sabu, dua buah dompet, satu buah paspor keluaran Malaysia, satu buah telepon genggam, satu tas sandang berwarna cokelat, dan satu lembar cek dengan nominal 25 ribu Ringgit Malaysia.
“Kedua pelaku diketahui bernama lengkap Chin Kui Zen (37), beralamat di LOT 115 Taman Tiya Visa Kuching Samarahan Expressway 94300. Yang satunya atas nama Ling Chee Luk (51) beralamat di Kenyalang Park 93300 Kuching Sarawak Malaysia,” jelas Mukson.
Mereka langsung ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya dijerat dengan Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2), Pasal 115, dan Pasal 132 UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkoba. Ancaman hukumannya minimal lima tahun penjara, atau maksimal seumur hidup.
Sementara itu, dua warga negara Malaysia lain yang juga ditangkap, statusnya hanya sebagai saksi. Keduanya 
bernama Jihes (37) dan Mabry (37), berasal dari Kampung Jagoi Serikin. Saksi-saksi itu, terang Mukson, berprofesi sebagai tukang ojek.

Uang NKRI Diluncurkan Tahun Depan

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Bank Indonesia akan mengeluarkan uang dengan desain baru bertuliskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Desain baru tersebut merupakan amanat Undang-undang Mata Uang yang telah disepakati Pemerintah dan DPR.
Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, di sela acara pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah di Jakarta, Minggu (17/11/2013), mengungkapkan bahwa uang NKRI akan menggantikan semua pecahan yang berlaku saat ini.
"UU Mata Uang mengamanatkan pada 17 Agustus 2014 sudah harus keluar. Nantinya, uang lama masih berlaku dan seperti biasa ditarik secara bertahap," ujarnya.

Ronald menjelaskan, selain mencantumkan frase NKRI, uang tersebut nantinya juga akan ditandatangani Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan sebagai perwakilan dari Pemerintah.
Ia menambahkan, nominal yang dicantumkan masih sama dengan uang yang berlaku saat ini. Desain baru tersebut menjadi alasan redenominasi mata uang yang rencananya akan dilakukan, tapi belum bisa diwujudkan.
Ronald pun mengatakan bahwa redenominasi belum bisa dilakukan, karena belum dibahas dengan DPR, meskipun telah masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2013.
"Lalu, tahun depan juga kan tahun pemilu, jadi bukan molor, tapi memang belum ada jadwal pastinya," ungkapnya.

(Heroe Soelistyanto)

Sabtu, 16 November 2013

Telat Bahas APBD, Rakyat Dirugikan

Padang.MEDIA INDEPENDEN NASNAL ONLINE


Lambannya pembahasan RAPBD Sum­bar 2014 dimulai, mendapat perhatian Mendagri Ga­mawan Fa­uzi. Mantan Gubernur Sumbar ini mengi­ngatkan pem­prov dan DPRD tunduk pada peraturan perundang-un­da­ngan dalam menyusun RAPBD 2014, sehingga APBD bisa disahkan tepat waktu dan anggaran yang disusun benar-be­nar sesuai kebutuhan masyarakat dan daerah.

”Pemerintah provinsi mesti mengintensifkan komu­ni­kasi dengan DPRD. Kedua belah pihak haruslah mendahulukan kepentingan daerah dan masyarakat dalam pembahasan anggaran ini,” ingat Gamawan ketika dihubungi Padang Ekspres, tadi malam (15/11).

Mantan Bupati Solok dua periode itu mewanti-wanti penetapan APBD 2014  agar sesuai jadwal. Jika tidak mematuhi deadline ideal sebagaimana diatur Permendagri, yakni 30 November, Kemendagri akan menegur. Sedangkan kalau penetapan melewati akhir tahun, Dana Alokasi Umum (DAU) akan ditangguhkan pencairannya oleh Kementerian Keuangan. “Kalau lewat tenggat waktunya nanti, tentu kita akan tegur daerah yang melampaui batas ideal tersebut,” ingatnya. Dia minta kedua belah pihak mempedomani peraturan dalam penyusunan APBD 2014.

Gamawan menekankan perlunya transparansi dalam pembahasan RAPBD, sehingga tak ada program-program “siluman” yang disusupi kepentingan politik tertentu jelang pemilu, dititipkan dalam program satuan kerja perangkat daerah (SKPD). “Jadi, proses pembahasan, penetapan dan dokumennya harus transparan. Publik harus diberi ruang mengakses dokumen anggaran itu sehingga bisa pula terlibat melakukan pengawasan. Semakin banyak yang mengawasi, semakin baik,” tegas Gamawan Fauzi.

Berkonsekuensi Hukum

Pengamat ekonomi dan ahli keuangan Unand Masrizal mengingatkan, jika pemprov dan DPRD tidak juga memulai pembahasan RAPBD 2014, maka yang rugi adalah masyarakat juga. “Kalau terlambat, DAU ditangguhkan pencairannya. Itu harus jadi perhatian bersama,” katanya.

Bila DAU ditangguhkan, tambahnya,  maka dana operasional bagi daerah tidak bisa dipenuhi dan belanja APBD tidak bisa dilaksanakan. “Kalau ini terjadi, program dan kegiatan daerah tidak bisa dilaksanakan. Apakah DPRD kita sebagai wakil rakyat, tega atas kondisi seperti itu?” katanya.

Dampaknya tidak saja bagi kepentingan masyarakat dan pembangunan, tapi juga akan bermuara kepada hukum. “Kalau kita tidak mengikuti aturan, siap-siaplah berhadapan dengan hukum,” paparnya. Dampak lain, masyarakat akan semakin antipati pada wakilnya di DPRD. “Ketika wakilnya tidak mengikuti aturan-aturan yang berlaku, jelas rakyat semakin tidak percaya,” imbuhnya.

Seharusnya, tambah Masrizal, DPRD provinsi menjadi rujukan bagi DPRD kabupaten/kota. “Masa DPRD kabupaten/kota sebagian besar sudah membahas RAPBD-nya, sedangkan DPRD Sumbar belum juga,” imbuhnya. Karena itu, dia mengajak Pemprov dan DPRD Sumbar segera mengakhiri polemik tersebut. “Kalau memang deadline penetapan APBD 2014 ingin dipenuhi secepatnya, akhiri polemik ini. Legislatif dan eksekutif harus duduk bersama dan mengikuti aturan yang ada,” tuturnya.

Pengamat Ekonomi UBH Syafrizal Chan juga mengajak pemprov dan DPRD segera mengakhiri polemik dengan mempercepat pembahasan RAPBD karena berkaitan dengan perekonomian dan masyarakat. “Jika terlambat, dampak ekonominya tidak baik alias negatif. APBD cerminan stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kegiatan ekonomi lainnya. Jika sekarang tidak bisa digunakan tepat waktu, maka fungsi APBD sebagai stimulus ekonomi tidak akan jalan, daerah dan masyarakat dirugikan,” tuturnya.

Pengamat Hukum Tata Negara Unand Yuslim juga mengimbau legislatif dan eksekutif mengakhiri polemik tersebut.  UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, jelas menegaskan kepala daerah dan DPRD mewujudkan tujuan daerah, serta melaksanakan amanat pemerintahan daerah. “Ini perlu kita pertanyakan. Jika ini tidak segera dituntaskan, maka akan timbul kolusi, nego dan segala macamnya,” tuturnya. Dia menyarankan mengakhiri polemik dan membawa masalah ini ke forum lebih luas sehingga jelas apa yang menyebabkan molornya pembahasan APBD 2014. “APBD itu pada dasarnya adalah darah rakyat. Semestinya rakyat harus dilibatkan. Selama ini masyarakat tidak dilibatkan. Ke depan, masyarakat pun harus semakin cerdas memilih wakilnya,” ingatnya.

Sumber Padang Ekspres di lingkungan Pemprov Sumbar mengungkapkan, belum dibahasnya RAPBD 2014 karena ada “hitung-hitungan” yang belum jelas antara Banggar DPRD dan TAPD. “DPRD meminta pemprov menyetujui pengalokasian anggaran sekitar Rp200 miliar. Alasannya, dana itu untuk pembangunan infrastruktur di kantong-kantong suara anggota DPRD dan bantuan hibah dan sosial untuk konstituen,” beber pejabat pemprov yang minta namanya tak ditulis itu. Pemprov menolak usulan itu, karena tak sesuai peraturan Kemendagri. Apalagi, kata dia, pembangunan infrastruktur bukan kewenangan provinsi, tapi kewenangan pemerintah kota dan kabupaten. Sedangkan bantuan hibah dan sosial harus merujuk Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial. Pemerintah daerah sejak tahun 2012 tidak bisa memberikan hibah dan bansos kepada instansi, ormas dan masyarakat seperti tahun sebelumnya, sesuai Permendagri 32/2011. Kabar permintaan dana aspirasi itu lantas dibantah Wakil Ketua DPRD Sumbar Trinda Farhan Satria. Menurut politisi PKS itu, terlambatnya pembahasan APBD Sumbar 2014 akibat beberapa faktor. Diantaranya, belum ada persamaan persepsi antara TAPD dengan DPRD, dan adanya pembahasan revisi perda pajak, seperti Perda Pajak Rokok. “Tak ada yang namanya dana aspirasi anggota DPRD,” tegasnya.

Bukan Perda Rokok
Di sisi lain, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Sumbar  Zainuddin membantah alasan keterlambatan  pembahasan dan penetapan RAPBD 2014 akibat adanya pembahasan Ranperda Pajak, seperti Ranperda Pajak Rokok. Substansi Ranperda Pajak Rokok dianggap sudah tak ada persoalan. Bahkan, dalam pekan  depan, ranperda itu sudah bisa dilakukan. “Ah, saya rasa tidak seperti itu juga kali. Dalam UU No 28 Tahun 2009  tentang Pajak dan Retribusi Daerah memang memberikan ruang bagi provinsi menambah objek pajak. Salah satunya pajak rokok. Terhitung tahun 2014, Perda Pajak Rokok itu sudah diberlakukan,” ujar Zainuddin kepada  Padang Ekspres, kemarin. Sebelumnya,  kata dia tim telah   berkonsultasi dengan Kementerian  Keuangan terkait Ranperda Pajak Rokok tersebut. Saat ini anggaran cukai rokok mencapai Rp 100 triliun di APBN.  Nah, tahun 2014 sebanyak 10  persen dari nilai cukai pajak itu akan diserahkan ke daerah. Artinya, ada potensi Rp 10 triliun cukai rokok yang akan dibagikan ke daerah.

Komposisi pembagian cukai rokok, tambahnya, telah ada standarnya yakni  jumlah penduduk masing-masing daerah dibagi jumlah penduduk secara total dikali total cukai pajak yang akan diberikan ke daerah.  Jika dikalkulasikan, Sumbar bisa mendapatkan pajak rokok senilai Rp 180 miliar. Namun dari persentase itu, sebanyak 70 persen akan dibagikan ke pemerintah kota dan kabupaten. Sedangkan 30 persen dari angka itu menjadi milik pemprov.  Jika dikalkulasikan sekitar Rp 50 miliar akan masuk ke kas pemprov. “Ini memang potensi pendapatan di tahun 2014. Namun, jika ranperdanya  tak selesai dibahas tahun ini. Maka, otomatis Sumbar tidak akan mendapatkan bagian dari pajak rokok tersebut. Karena, payung hukum  pajak rokok itu tidak ada,” ujarnya. Dia memperkirakan ketok palu Perda Rokok bisa 19 November  2013.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, ranperda APBD-P 2013 telah dievaluasi Mendagri. Proses evaluasi tersebut selesai 22 Oktober. Sedangkan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Perubahan telah selesai dibuat 4  November lalu. “Dalam waktu dekat, proses pencairan  APBD-P 2013 sudah bisa dilakukan,” tuturnya.
(Abdul Kadir)

Puluhan rumah dirusak saat penyerangan ke SMK Lodaya Sukabumi

Sukabumi.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE

Puluhan rumah di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi ikut dirusak massa yang melakukan penyerangan dan perusakan aset SMK Lodaya.

"Rumah saya dirusak bagian pada bagian kaca, pintu dan barang-barang eletronik yang ada di rumah pun ikut dirusak, karena jumlah massa yang begitu banyak saya hanya bisa melarikan diri dan bersembunyi untuk menghindari massa yang anarkis tersebut," kata salah seorang warga Kampung Lodaya, Asep Pram kepada wartawan, Sabtu.

Menurut Asep, rumahnya menjadi sasaran perusakan karena massa mengetahui dirinya merupakan salah seorang guru ekstrakulikuler di SMK Lodaya.

Dia mendapat informasi bahwa massa mengincar rumah-rumah yang merupakan milik pengurus Yayasan Lodaya yang menaungi SMK Lodaya.

Lebih lanjut, selain merusak sekolah massa juga merusak warung, kios bakso, dan TK yang ada di sekitar SMK yang didirikan pada 1992.

Sampai saat ini karena takut ada aksi susulan sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Beberapa waktu sebelumnya,  empat pelajar SMK Negeri I Cibadak tewas tenggelam di Sungai Cimahi saat menyelamatkan diri dari tawuran yang diduga melibatkan pelajar dari SMK Lodaya.

Perusakan rumah dan aset SMK Lodaya terjadi setelah ratusan alumni dan pelajar dari SMKN I Cibadak melakukan tahlilan bersama di sekolah. Para alumni itu selanjutnya berangkat untuk melakukan aksi tabur bunga di lokasi tewasnya keempat pelajar itu, namun saat melintas di SMK Lodaya tanpa dikomandoi sebagian massa dan menyerang SMK swasta itu. 

(Abdul Kadir)
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/405321/puluhan-rumah-dirusak-saat-penyerangan-ke-smk-lodaya-sukabumi

Kerusuhan di KPU Malut, Ternate Mencekam

Maluku Utara.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE



Situasi ruas Jalan Mononutu, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), kembali mencekam. Kondisi ini terjadi, setelah KPU Maluku Utara, tetap merekapitulasi hasil perolehan suara yang terdapat di 8 Kecamatan, Kabupaten Kepulawan Sula dan Kab. Taliabu, di ruang sidang Pleno KPU Provinsi, petang tadi, Sabtu (16/11).
Ribuan massa pendukung dua pasangan calon kandidat Gubernur, yang berhadap-hadapan di ruas jalan depan Kantor KPU di Galala Sofifi, nyaris baku-hantam. Massa pendukung AGK-MANTHAB merasa pihak yang dirugikan, akhirnya bentrok dengan lapisan barikade aparat anti huru-hara.
Dari informasi yang dihimpun, 2 orang luka parah akibat terkena serpian ledakan bom rakitan milik massa pendukun sala satu kandidat. Sementara 6 orang terkena peluru karet, yang diduga milik apara, serta empat lainnya pingsan terkena gas air mata. “Mungkin orang kita belum terlalu paham meledakkan bom rakita itu. Sehingga terjadi ledakan masih berdekatan dengan massa AGK,” cerita sala satu Tim AGK-MANTHAB, yang namanya sengaja tidak ekspose.
Dari pantauan Deliknews.com, Kondisi ini kemudian menyuluk amarah massa dari pasangan Abdul Gani Kasuba dan M. Natsir Thaib (AGK-MANTHAB) di Ternate. Ratusan massa yang kecewa dengan pengesahan KPU tersebut, menblokade ruas jalan sambil berorasi.
Pasukan anti huru-hara dari satuan Pengendali Massa (Dalmas) Polres Ternate) langsung diterjunkan. Beberapa mobil barakuda, Water Canon, dan mobil ambulance disiagakan, serta dua anjing pelacak milik Kepolisian setempat turut bersama lapisan Peleto Pengendali Massa.
Pagar duri penghalau gerakan massa dibentang di arah Selatan tempat kerumunan massa AGK-MANTHAB. Selanjutnya di arah berlawanan bagian Utara Massa dari Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur AHM-DOA (Ahmad Hidayat Mus dan Hasan Doa). Sekitar 2 jam ruas jalan tersebut ditutu. Arus lalu lintas pun dialihkan kesejumlah jalan alternativ.
Massa AGK-MANTHB kemudian menuruti untuk bubar, setelah mendengar arahan serta negosiasi Kepolisian dengan keterwakilan massa aksi. Sedang massa AHM-DOA terlihat tenang.
Ketua KPU Malut, Mulyadi Tutupoho, mengesahkan hasil rekapan Panitia Penyelenggara di 8 Kecamatan tersebut, ditengah dugaan telah terjadi penyimpangan data perolehan suara. Pihak AGK-MANTHAB menolak keras hasil perolehan suara yang rusak. Diduga jumlah suara AGK-MANTHAB dimanipulasi dengan Tipeks.
(Abdul kadir)
Sumber : http://www.deliknews.com/2013/11/16/kerusuhan-di-kpu-malut-ternate-mencekam/#.UoeuVXCBnN0

Jumat, 15 November 2013

Anak SD di Gresik Ciptakan Penyiram Tanaman dengan Ponsel

Jawa Timur.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE



Dua orang anak siswa kelas lima di Sekolah Dasar Muhammadiyah Manyar, Gresik, Jawa Timur, berhasil menciptakan alat penyiram tanaman dengan ponsel.
Konsep bernama Autopot ini memanfaatkan ponsel bekas untuk menyiram tanaman di mana dan kapan saja. Sistemnya memindahkan energi kimia menjadi energi listrik dan gerak.
Fatima Ezzat dan Aurumita, pembuat konsep Autopot, memaparkan cara kerja dari alat Autopot adalah dengan menyambungkannya dengan ponsel bekas. Lalu, dinamo akan bergerak menyedot dan memancurkan air jika ada sambungan telpon masuk.
"Jadi, prosesnya adalah ketika menelpon ke ponsel bekas, maka getaran dari ponsel bekas itu akan mengubah energi gerak menjadi listrik dan selanjutnya akan memberikan tekanan pada air," ujar Fatima dan Aurumita, di Pameran Finalis Kompetisi Ilmiah LIPI, Jakarta (14/11/2013).
Aurumita mengaku memiliki hobi menanam. Namun karena sering bepergian ke luar kota, dia kerap lupa menyiram tanamannya. Dari sinilah ide menyiram tanaman dari jarak jauh bermula.
"Lalu, saya berpikir bagaimana menciptakan alat untuk menyiram tanamannya secara otomatis. Akhirnya saya menemukan ide menyiram tanaman hanya dengan melakukan panggilan telpon," ujar Aurumita.
Dia menambahkan, dengan bantuan alat Autopot ini maka orang-orang akan dapat menyiram tanaman dari mana saja dan kapan saja.
Sekarang pemilik tanaman tidak perlu lagi merasa khawatir tanamanannya layu akibat tidak disiram.
"Biaya pembuatan alat Autopot ini hanya Rp350 ribu. Komponennya terdiri dari botol bekas, ponsel bekas, kabel, kartu SIM card, sedotan, dinamo, selotip, baterai, komponen listrik, dan penyemprot air dari mobil bekas," tutur 
Fatima.
Autopot adalah salah satu finalis dari kategori National Young Inventor Awards (NYIA) di Kompetisi Ilmiah yang digelar oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 14-15 November 2013.
NYIA adalah ajang kompetisi hasil penemuan siswa umur 8-18 tahun yang mempunyai sifat untuk memudahkan dan mendukung suatu pekerjaan dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. 

(Heroe Soelistyanto)

Sering Dipelintir Pernyataannya, Kini SBY Kini 'Irit' Bicara

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi mengungkapkan alasan mengapa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari ini 'irit' memberikan pernyataan ke media atau membatasi peliputan di Istana.
Menurut Sudi, ada pemberitaan di dua media yang selalu memutarbalikan fakta atau 'memelintir' setiap pernyataan yang dikeluarkan Presiden.
"Pernyataan Presiden itu dipelintir bahkan sampai berhari-hari tidak habis-habis. Sehingga mungkin itulah kira-kira alasan Presiden sementara ini tidak begitu banyak memberikan rilis atau pernyataan," ujar Sudi Silalahi di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Ketika dikonfirmasi media apa dan dalam konteks apa pemberitaan tersebut diputarbalikan faktanya, Sudi enggan menjawab. Namun dia menegaskan, kedua media tersebut dinilai terlalu tendisius dalam pemberitaannya. "Sudahlah jangan kura-kura dalam perahu," kata dia menyindir.
Sebagai informasi, dalam beberapa hari ini, acara yang digelar di Istana Negara, khususnya yang terkait pertemuan dengan berbagai kalangan masyarakat, dilakukan secara tertutup. Padahal sebelumnya para jurnalis diperkenankan untuk meliput. Pemberitahuan acara tersebut tidak untuk diliput tidak diberitahu sebelumnya. Sehingga para jurnalis yang telah memasuki ruangan, ketika acara itu dimulai diminta keluar.
Kemarin, Selasa (12/11/2013) misalnya, Presiden mengadakan pertemuan dengan Forum Kerukunan Rakyat Umat Beragama (FKUB). Para jurnalis diperkenankan memasuki ruangan satu jam sebelum acara itu dimulai. Namun, ketika acara dimulai, baru sepatah-dua kata sambutan dari Menteri Agama, Suryadharma Ali disampaikan, para jurnalis diminta keluar.
Kejadian ini bukan pertama kali. Pada hari sebelumnya, saat Presiden menerima penghargaan dari ASEAN 
Forum of Engineer Organization (AFEO) juga tiba-tiba dilakukan secara tertutup. Padahal acara tersebut merupakan satu bentuk prestasi yang diberikan pada pimpinan negara ini.
Sebelumnya ketika dikonfirmasi, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengaku ruang media untuk meliput acara Presiden memang dibatasi. Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan agar para jurnalis fokus terhadap konteks dan substansi acara.
"Ini justru biar teman-teman wartawan bisa mendapatkan langsung apa yang menjadi paling penting dalam pemberitaan itu," ujar Julian.
Dia menegaskan bahwa kebijakan ini tidak akan mengganggu kepentingan para jurnalis dalam menjalankan tugasnya. "Kalau lebih baik berarti akan kami pakai.
Mungkin ini lebih baik untuk teman-teman bisa terima intisari dari berita." 

(Heroe Soelistyanto)

Hakim MK Kericuhan MK Cederai Negara Hukum

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Hakim Konstitusi Harjono mengatakan bahwa kericuhan yang dilakukan oleh sejumlah orang di Gedung Mahkamah Konstitusi merupakan tindakan yang mencederai hukum.
"Kalau hanya barang kursi itu bisa diganti, tapi ini mencederai negara hukum, karena itu tanggung jawab negara hukum, bukan hanya MK tapi juga aparatur negara ini," ujar Harjono, Kamis (14/11/2013).
Massa yang merangsek ke ruang sidang memang diketahui merusak sejumlah fasilitas di ruang sidang, seperti pintu masuk, podium dan kursi. Bahkan massa sempat mengejar hakim dan melemparnya dengan menggunakan microphone.
Beruntung, menurut Harjono tidak ada hakim yang terluka akibat insiden itu. "Kalau kena hakim tak sampai, tak ada yang terluka, ibu Maria karena lari ditolong, kalau luka tak ada," katanya.
Harjono sendiri mengaku tidak menyangka akan terjadi kericuhan. Namun dia mengungkapkan bahwa memang sidang tersebut sifatnya terbuka.
"Ini sidangnya terbuka untuk umum, jadi harus kita fasilitasi mereka yang datang tapi masalahnya datang dengan etika seperti itu, kita kan tidak tahu," ujarnya.
Ketika ditanyakan mengenai evaluasi yang akan dilakukan, Harjono mengatakan bahwa itu akan diurus oleh Sekjen. Termasuk terkait protap yang berisi polisi tidak boleh masuk ke dalam ruang sidang.
"Itu juga yang membuat polisi juga kagok, oleh karena itu mungkin nanti kita akan atur," ucapnya.

(Heroe Soelistyanto)

Polisi Masih Terus Buru Para Pelaku Kericuhan MK

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Kepolisian hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait kericuhan yang terjadi di Gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis(14/11/2013).
Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan, mengatakan bahwa pihaknya kini tengah memburu pelaku lain yang diduga ikut dalam kericuhan tersebut. "Pihak Polda backup kita, tim di lapangan sedang melakukan pengejaran," ujar Tatan.
Dia menuturkan sekitar 15 orang sudah sudah diamankan polisi untuk diminta keterangannya, termasuk Calon Wakil Gubernur Maluku, Daud Sangadji. "Ini dua orang dari pihak tergugat dan 13 orang pihak penggugat," ujar Tatan.
Menurutnya, 15 orang yang diamankan termasuk Daud, statusnya masih saksi dan hingga kini masih menjalani pemeriksaan. "Seluruhnya masih saksi tergantung pemeriksaan, nanti kita kaitkan dengan petunjuk, keterangan saksi dan bukti-bukti yang kita sita," kata Tatan.
Polisi sendiri sudah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman CCTV.
Diketahui dari 15 orang saksi tersebut, ada dua orang yang terlihat dari rekaman CCTV. "Kita akan kembangkan siapa saja yang terlibat langsung di rapat sidang termasuk di aula rapat ruang sidang," ucapnya.
Sebelumnya, terjadi kericuhan ketika sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Provinsi Maluku.
Massa yang diduga tidak puas dengan keputusan majelis hakim, merangsek masuk ke ruang sidang.
Sejumlah fasilitas seperti kursi dan podium dirusak oleh massa. Massa bahkan sempat mengeluarkan kata-kata kasar serta melempar microphone ke arah hakim. Beruntung para hakim segera mengamankan diri ke dalam ruang tunggu hakim.
Kasus ini kini dalam penyelidikan Polres Jakarta Pusat. Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain kaca, papan whiteboard , LCD dan juga kursi. 

(Heroe Soelistyanto)

Ratusan Saluran Penghubung Bersih dari Sampah, Warga Jangan Lagi Buang Sampah ke Kali

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Pemprov DKI Jakarta melakukan pembersihan sampah di saluran penghubung sebagai langkah penanganan pencegahan banjir di Jakarta. Sebab, pengerukan di kali dan sungai yang besar tidak serta merta membuat air cepat tertampung.


Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, meminta masyarakat tidak lagi membuang sampah ke saluran air yang sudah dibersihkan.


“Ini sudah dibersihkan, tapi yang terpenting 90 persen kebersihan saluran ada di tangan masyarakat. Jangan buang sampah sembarangan lagi, kami akan tindak,” kata Jokowi di Balai Kota, Kamis (7/11/2013).
Ia memaparkan, di setiap wilayah, sudah puluhan saluran penghubung yang dibersihkan. Kegiatan ini akan terus 
dilakukan hingga akhir tahun.


“Saya tegaskan lagi, kami hanya memotivasi agar kebersihan dilakukan oleh masyarakat. Kalau dibersihkan terus, tapi dibuang terus ke kali, tidak akan selesai," kata Jokowi.


Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah mengatur setiap orang yang sengaja membuang sampah, menumpuk sampah, atau bangkai binatang ke sungai, waduk, situ, saluran air limbah, di jalan, taman atau tempat umum, maka dkenakan uang paksa Rp500.000.


Jokowi mengatakan, dia telah memerintahkan kepada semua lurah agar warga diimbau menjaga saluran yang telah dibersihkan. Karena, jika tidak ada peran masyarakat, pengerukan yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta akan sia sia.


"Kami hanya mengawali, tapi kalau tidak diteruskan oleh masyarakat, percuma saja, ini sudah saya titipkan juga kepada lurah dan camat,” tuturnya.


Pengerukan sampah di saluran penghubung dilakukan oleh Dinas Kebersihan di lima wilayah. Saluran yang dikeruk di antaranya di saluran Mangga Dua Abdad Sawahbesar, saluran Panca Warna Sawahbesar, Jalan Semangat Sawahbesar, Kepu Selatan Kemayoran, Tondano Kampungbali, Jalan Angkasa, dan Kampungirian di Jakarta Pusat.


Kemudian, Jalan Utan Kayu, Kali Cipinang, PHB Pasar Burung Matraman, PHB Kali Baru, Kali Caglak Bulaksere, Jalan Kayu Putih, dan PHB Kali Baru Pasar Rebo.


Selanjutnya, di Jakarta Utara dilakukan di Jalan Pademangan V, Jalan Cilincing Raya, Jalan Permata, Kebon Bawang, Gading Marina, dan Jalan Jingga Raya.


Lalu di Jakarta Barat, yakni di Taman Ratu Kebonjeruk, Saluran Cosmos Kebonjeruk, Walikota Kembangan, Susilo Grogol Petamburan, Saluran Sumurbor, Kiyai Tapa, Kampung Sawah Palmerah, dan Duri Bangkit.
Berlanjut di Jakarta Selatan dilakukan di Kali Cideng Setiabudi, Jalan TB Simatupang, Jalan Duren Tiga Raya, Jalan Minangkabau, Jalan Kalibata Timur, dan Jalan Kemang Utara.


"Sudah banyak yang dikerjakan, kira-kira di setiap wilayah ada 10 saluran yang dikerjakan, ini juga dikerjakan terus, jangan sampai ketika hujan deras, saluran penuh sampah," kata Jokowi.
Sebagian besar pengerukan dilakukan dengan alat berat. Namun, beberapa saluran dikeruk secara manual karena di daerah padat penduduk.


Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin, mengatakan, luapan air dari saluran kecil dan saluran penghubung terjadi karena air mengantre masuk ke saluran yang tersumbat.
”Kalaupun sungai atau kali besarnya sudah bersih, tapi saluran penghubungnya tersumbat, banjir tetap terjadi,” jelasnya.


Ia mengatakan, Perda Pengelolaan Sampah bukan hanya mengatur sanksi dan penghargaan semata, namun lebih dari itu, ada misi perubahan sosial atau social engineering di dalamnya.
Social engineering ini, kata Unu, bukan hanya sekadar retorika, tapi wujud nyata dalam kehidupan, namun tetap membutuhkan waktu. Ia mencontohkan, seringkali masyarakat menyebut sampah kali, padahal kali tidak pernah memproduksi sampah.


”Paradigma seperti ini yang harus diubah. Bahwa sampah yang ada di kali adalah sampah rumah tangga. Pemprov DKI tidak ingin lagi, Perda Pengelolaan Sampah hanya menjadi sekadar macan kertas tanpa penegakan hukum yang tegas,” jelasnya


Untuk itu, sanksi akan diberlakukan bagi masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Sanksi akan diterapkan bagi masyarakat, dan akan diujicoba pada titik tertentu. Pemprov DKI menggandeng kepolisian dan Satpol PP DKI untuk memberikan sanksi kepada masyarakat.

(Heroe Soelistyanto)
Sumber : http://us.m.news.viva.co.id/news/read/458625-ratusan-saluran-penghubung-bersih-dari-sampah

Rabu, 13 November 2013

Indonesia kirim bantuan ke Filipina

Filipina.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE

Alice Budisatrijo mengatakan korban masih kekurangan pangan, air bersih dan listrik.

Pemerintah Indonesia mengirim bantuan sebesar US$ 2 juta (Rp23,2 miliar) untuk korban bencana Topan Haiyan di Filipina.
Bantuan itu berupa 75 ton logistik dan uang tunai sebesar US$1 juta.
Sementara itu, sulitnya akses ke berbagai wilayah di Pulau Leyte, Filipina tengah, menjadikan masih Klikbanyak korban bencana yang belum mendapat bantuanmakanan, air maupun medis.
Wartawan BBC Alice Budisatrijo yang saat ini berada di lokasi bencana, di kota Tacloban, kota berpenduduk 220.000 jiwa yang terletak di Leyte, mengatakan situasi di sana sangat memprihatinkan.
"Kerusakannya mengingatkan ke Aceh pasca tsunami 2004. Hampir tidak ada rumah atau bangunan yang atapnya utuh," kata Alice dalam email pada Rabu (13/11).
"Dengan turunnya hujan deras hampir sepanjang hari ini, keadaan masyarakat yang tidak ada atap di atas kepalanya tambah sengsara. Pada hari kelima setelah badai ini masih banyak mayat korban yang tergeletak di pinggir jalan, hanya ditutup seadanya dengan terpal dan seng dari bangunan/rumah yang rusak," ujarnya.
Alice mengatakan listrik, air bersih dan sinyal telepon masih belum ada. Masyarakat juga mulai panik karena tidak ada makanan dan minuman.
Polisi, menurut dia, menjaga supermarket dan toko yang sempat dijarah oleh warga yang mencari makanan dan minuman, tetapi belum terlihat polisi/militer/pemerintah yang membagikan bantuan yang cukup kepada masyarakat.
"Saya sempat melihat satu tempat pembagian beras dan bensin dimana masyarakat harus mengantre ratusan meter untuk mendapat bagian," kata Alice.
"Relawan yang sempat kami temui mengatakan mereka siap membagi bantuan tetapi karena kerusakan jalan dan belum adanya tempat yang memadai maka bantuan tersebut belum dapat disalurkan," tambahnya.
Seorang wanita menangis mengetahui suaminya meninggal di kota Leyte.

Upaya ekspatriat

Dari Jakarta, sejumlah ekspatriat asal Filipina aktif menyebarkan informasi mengenai situasi di lokasi bencana dan bagaimana cara membantu para korban.
Salah satunya adalah Jet Damazo-Santos yang kakaknya tinggal di Klikpulau Leyte, salah satu daerah korban gempa terparah.
"Situasinya sangat menyedihkan, transportasi dan komunikasi sangat terbatas, tidak ada listrik... masih ada banyak daerah yang tidak bisa dijangkau oleh pemerintah dan regu penolong seperti kabupaten kakak saya di Palo, di luar Tacloban," kata Jet.
Pada hari Selasa, PBB mengumumkan permohonan bantuan sebesar US$301 juta untuk membantu para korban. Sebelumnya PBB sudah memberikan US$ 25 juta untuk bantuan darurat pasca hantaman topan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan 11,3 juta orang di Filipina membutuhkan makanan, obat-obatan, pendidikan dan tempat tinggal.
(Abdul kadir)