Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan, (PPP) Jawa Barat Rahmat Yasin, mengatakan kedatangan ketua Umum PPP, Suryadharma Ali (SDA) ke kampanye Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bungkarno (SUGB) pada 23 Maret itu, telah meruntuhkan moral kader PPP yang tengah sibuk mendulang dukungan masyarakat.
Dalam konferensi persnya di loby kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014), Rahmat mengatakan ia beserta puluhan ketua DPW, akan mengajukan protes kepada SDA, sesuai prosedur yang diatur partai.
"Kalau nanti akan ada sikap dari ketua umum (SDA) memecat kita, sepanjang memenuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, siapa takut ?" Kata Yasin dengan nada menantang.
Kata dia pengajuan protes itu adalah ekspresi dari kecintaannya terhadap partai berlambang Ka'bah itu. Ia mengaku harus mengambil sikap, setelah banyak kader PPP yang sakit hati melihat SDA berorasi di kampanye Partai Gerindra.
"Tidak ada di dunia ini ketua umum partai datang ke kampanye partai lain. Sedekat-dekatnya pak Hatta (Rajasa), (dia) tidak pernah muncul di kampanye pak SBY (red. Susilo Bambang Yudoyono),"
Di tengah-tengah konfrensi pers, ketua DPW PPP Jakarta, Abraham Lunggana atau yang akrab dipanggil Haji Lulung, tiba-tiba keluar dari ruang kerja SDA yang berjarak hanya beberapa meter dari lokasi konferensi pers, lalu berteriak-teriak memojokkan Rahmat dan sejumlah ketua DPW yang berada di tempat itu.
"Bohong itu, bohong, Rahmat Yasin cuma mau jadi ketua umum, " kata Haji Lulung yang kemudian memicu emosi Rahmat Yasin, serta sejumlah ketua DPW.
"Tergantung (keputusan mayoritas) DPW," jawab Rahmat dengan berteriak.
Alhasil keributan kecil pun terjadi. Sejumlah ketua DPW kemudian ikut berteriak-teriak berargumen soal kritik terhadap SDA.
"Kami sedang memperjuangkan suara (PPP), Pingin mukhtamar luar biasa, keputusannya harus keputusan politik," kata Haji Lulung.
Keributan itu berakhir setelah Haji Lulung memberikan keterangannya pada wartawan soal kritik SDA, lalu pergi meninggalkan kantor DPP. Rahmat Yasin beserta ketua DPW lainnya pun melanjutkan konfrensi persnya.
Rahmat mengaku tidak bisa menemui langsung SDA, karena posisinya sebagai ketua DPW, sedangkan SDA adalah seorang ketua umum. Ia menegaskan sikapnya itu akan disampaikan sesuai peraturan internal PPP, dan akan mengusahaakan digelarnya Mukhtamar atau Kongres PPP untuk mengevaluasi posisi SDA sebagai Ketua Umum.
Abdul Kadir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar