Partai Golkar mewacanakan untuk mengusung tiga tokoh seniornya sebagai kandidat calon wakil presiden yang mungkin akan dipinang oleh partai lain. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk mengamankan Golkar di pemerintahan.
"Tiga nama itu Luhut Panjaitan, Akbar Tanjung, dan Jusuf Kalla," kata politisi senior Golkar, Zainal Bintang, dalam diskusi di Jakarta, Minggu (20/4/2014).
Menurut Zainal, Golkar bahwa perolehan dukungan yang diperoleh dalam Pemilu Legislatif 2014 berdasarkan hitung cepat tidak terlalu signifikan. Untuk itu, Dewan Pertimbangan Partai Golkar mengambil langkah penyelamatan dalam rapat beberapa waktu lalu.
Selain itu, kata Zainal, reaksi internal partai yang menolak pencapresan Ketua Umum Golkar
Aburizal Bakrie cukup tinggi. Golkar menyadari bahwa elektabilitas Aburizal tidak cukup ampuh untuk medorong perolehan dukungan terhadap partai nomor urut 5 tersebut. Selama ini Golkar menargetkan perolehan suara sebanyak 26 persen. Namun, berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei, Golkar hanya meraih kira-kira 15 persen suara.
"Apabila ARB (Aburizal) tetap maju sebagai capres, tetapi kalah dalam pilpres, maka Golkar akan kehilangan momentum," ujarnya.
Kendati demikian, Zainal menyatakan bahwa pengajuan ketiga nama itu masih belum final. Siapa yang akan diusung sebagai cawapres dari Golkar masih harus tetap dibicarakan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) pada awal Mei 2014. Rapat tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengevaluasi perolehan hasil pileg beberapa waktu lalu.
Abdul Kadir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar