Selasa, 17 Juni 2014

Jokowi-JK Bangun Tol Laut untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Ide calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla membangun tol laut bertujuan mengenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai tujuh persen.

"Tol Laut juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," kata Tim Ekonomi Jokowi-JK Wijayanto Samirin, di Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2014).

Buruknya jaringan transportasi membuat biaya logistik di Indonesia salah satu tertinggi di kawasan. Pada 2013 biaya logistik di Indonesia setara dengan 27 persen produk domestik bruto, jauh lebih tinggi dari Thailand (15,2 persen), Malaysia (13 persen) dan Singapura (8,5 persen).

"Bayangkan jika biaya logistik tersebut bisa ditekan dan dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh atau melakukan R&D (Research and Development), dampaknya akan sangat luas," jelasnya.

Pada 2011, biaya logistik Indonesia masih di level 24,6 persen PDB. Sehingga dari 2011-2013 terjadi peningkatan inefisiensi logistik yang tajam akibat sangat minimnya pengembangan infrastruktur.
Dalam lima tahun terakhir, sambung Wijayanto Samirin, alokasi untuk infrastruktur hanya mencapai 10 persen APBN. Sebanyak lima persen yang dialokasikan, dananya tak terserap.
           
Tol Laut adalah jaringan rute kapal laut yang bergerak secara rutin dari Aceh hingga Papua dengan mengembangkan beberapa pelabuhan menjadi pelabuhan internasional modern di lima kota yaitu Medan, Jakarta, Surabaya, Makasar dan Sorong.

Jalur utama tol laut nantinya melewati kota-kota pelabuhan utama di Indonesia. Dari pelabuhan tersebut dihubungkan dengan pulau-pulau lain atau kota-kota lain dengan kapal berukuran lebih kecil.
Selain itu ada juga akan ada pembangunan 10 pelabuhan kontainer baru, dan pembangunan penghubung antara transportasi laut dengan darat seperti kereta api dan truk.

Abdul Kadir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar