Kebakaran yang menghanguskan lebih dari 500 hektar kawasan hutan perkebunan karet di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, kian meluas.
Bahkan, titik-titik api sudah mulai mendekati area pemukiman sehingga menimbulkan keresahan warga, Jumat (28/2/2014).
Di antara titik api yang paling mengkhawatirkan terdapat di sekitar Parit Seratus Desa Sungai Sebesi, Kecamatan Kundur. Di lokasi ini, ada puluhan rumah yang jarak antara rumah sekitar 100 meter.
Petuga pemadam kebakaran dari Kecamatan Kundur pun harus bolak-balik, terus melakukan upaya pamadaman di setiap titik panas demi membantu warga menjinakkan api.
Di antara titik api yang paling mengkhawatirkan terdapat di sekitar Parit Seratus Desa Sungai Sebesi, Kecamatan Kundur. Di lokasi ini, ada puluhan rumah yang jarak antara rumah sekitar 100 meter.
Petuga pemadam kebakaran dari Kecamatan Kundur pun harus bolak-balik, terus melakukan upaya pamadaman di setiap titik panas demi membantu warga menjinakkan api.
Terkadang mereka juga harus keluar-masuk hutan untuk memadamkan api agar tidak mendekat ke pemukiman warga.
Rata-rata titik api banyak bermunculan di sekitar Kecamatan Kundur, sedangkan titik api yang terus bertambah saat ini terdapat di daerah Batu Putih Kelurahan Gading Sari dan terus meludeskan perkebunan karet. Api bahkan sudah mulai menuju Tanjung Susup.
Petugas mengalami kesulitan memadamkan api mengingat kondisi lahan merupakan jenis tanah gambut yang ditanami karet. Meskipun api di permukaan sudah dipadamkan, namun titik panas di dalam tanah tetap aktif sehingga sewaktu-waktu bisa membakar benda yang ada di atasnya.
Kendala lain yang dihadapi adalah terus menipisnya pasokan air mengingat saat ini musim kering atau kemarau yang melanda Karimun membuat sumber-sumber air ikut kering.
Rata-rata titik api banyak bermunculan di sekitar Kecamatan Kundur, sedangkan titik api yang terus bertambah saat ini terdapat di daerah Batu Putih Kelurahan Gading Sari dan terus meludeskan perkebunan karet. Api bahkan sudah mulai menuju Tanjung Susup.
Petugas mengalami kesulitan memadamkan api mengingat kondisi lahan merupakan jenis tanah gambut yang ditanami karet. Meskipun api di permukaan sudah dipadamkan, namun titik panas di dalam tanah tetap aktif sehingga sewaktu-waktu bisa membakar benda yang ada di atasnya.
Kendala lain yang dihadapi adalah terus menipisnya pasokan air mengingat saat ini musim kering atau kemarau yang melanda Karimun membuat sumber-sumber air ikut kering.
Abdul Kadir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar