Minggu, 25 Mei 2014

Krisis BBM di Kotamobagu Harga Premium Eceran Capai Rp 30 Ribu per Liter

Kotamobagu.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE




Krisis bahan bakar minyak, khususnya bensin melanda Kota Kotamobagu. Di eceran, bensin per liter tembus Rp 30 ribu. Tak pelak, warga pun menjerit.
 Langkanya bensin memicu tarif transportasi dikotaseluas 68 kilometer persegi itu ikut naik. Seperti dialami Andri, warga Mogolaing yang harus membayar Rp 7.000 ketika menempuh rute Mogolaing-Sinindian.
 "Harapanya bisa hemat karena bensin mahal. Mau beli di SPBU antre berjam-jam. Eh, pas bayar, ternyata sopir bentor minta Rp 7.000. Padahal ongkos bentor biasanya Rp 4.000," kata Andri, Sabtu (24/5/2014).
 Usman, sopir bentor, mengaku tak ada pilihan lain, selain menaikkan tarif bentor. "Susahsekali mendapat bensin. Di SPBU harus menunggu berjam-jam, sudah terbuang waktu. Sementara beli di depot mahalnya minta ampun," kata dia.
 Tak hanya tarif bentor, ongkos transportasi Kotamobagu-Manado pun meroket. "Kemarin (Jumat), saya keManadoharus bayar sampai Rp 100 ribu duduk di bangku tengah dan belakang. Biasanya, di belakang Rp 55 ribu dan di tengah Rp 65 ribu," kata Reza, warga Biga.
 Krisis bahan bakar minyak di Kotamobagu satu di antara penyebabnya adalah terganggungnya suplai ke daerahkotatersebut. Pengangkutan tersendat di Desa Matani, Kabupaten Minahasa Selatan karena ada pembuatan jembatan.
 Kepala Bagian Ekonomi Setdakot Kotamobagu Ham Rumoroi mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, BBM ke Bolmong Raya untuk sementara dipasok dari Pertamina Gorontalo. "Sabtu sore sudah masuk dari Pertamina Gorontalo," kata Ham.
 Pasokan BBM yang masuk ke dua  SPBU sebanyak 24 kiloliter. SPBU  Kotobangun mendapatkan jatah 16 kiloliter dan SPBU Pontodon 8 kiloliter.
 Jumat malam kemarin, masuk juga 8 kiloliter untuk SPBU Mongkonai, SPBU Kotobangun 16 kiloliter dan SPBU Pontodon 8 kiloliter.
 "Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina. Kami juga belum bisa memastikan sampai kapan, namun pasokan BBM untuk sementara ini dari Pertamina Gorontalo," katanya.
 Langkanya bahan bakar minyak di Kotamobagu dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk mereguk keuntungan.Adaorang yang menawarkan bensin kepada para pengecer dengan harga  Rp 20 ribu per liter.
"Bensin tersebut sudah dalam jeriken. Mereka menawarkan kepada pengecer Rp 20 ribu per  liter. Bahkan, saya juga sempat ditawari," ujar Junaidy Amra, warga Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, Sabtu (24/5/2014).
 Junaidy mengatakan, orang yang menawarkan bensin tersebut mengaku berasal dari Gorontalo. "Mereka memang datang sudah agak siang. Dan, saya sempat perhatikan plat nomor kendaraanya DM. Sayangnya, saya tak sempat mengingat nomor polisinya," kata pria yang biasa disapa Jun ini.
 Jun mengharapkan, aparat keamanan dan instansi terkait bisa menindak hal-hal ini.
 "Mereka memang menjual kepada para pengecer. Jadi, wajar kalau harga di eceran di depot-depot sampai Rp 30 ribu. Bahkan, ada depot yang menjual di atas Rp 30 ribu," dia menambahkan.
 Di sisi lain, Jun juga mengaku bersyukur karena bensin saat ini sudah mulai bisa didapat kendati harus mengantre cukup lama.
 Dia mengharapkan, pihak yang berwenang atau SPBU mencontohkan pembatasan jatah pembelian seperti di SPBU Pontoodon. Di SPBU tersebut, pembeli tak boleh lebih darilimaliter.
 Terpisah, seorang pedagang bensin eceran mengatakan, kelangkaan BBM mulai terasa sejak pekan lalu namun tidak saparah beberapa hari terakhir ini.
 "Kelangkaan yang parah mulai terasa pada Rabu. Puncaknya pada Jumat kemarin. Sekarang sudah berangsur ada walaupun masih terbatas," ujar perempuan yang mengaku bernama Mama Vira.
 Akibat Perbaikan Jembatan
 Kelangkaan bahan bakar minyak yang terjadi di Kotamobagudan sekitarnya akibat tersendatnya pasokan dari Pertamina.
 Tangki Pertamina tidak masuk karena adanya perbaikan jembatan di Minahasa Selatan.
 Sales Representatif BBM Pertamina Area Manado, Arief Rachman, Sabtu (24/5/2014) menjelaskan, kelangkaan memang terjadi karena jalan alternatif pendistribusian tersendat di jembatan Desa Matani, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan yang sedang dibongkar dan diperbaiki.
 "Akibat pembongkaran dan perbaikan jalan tersebut, sehingga suplai BBM terhambat," tutur Arief.
 Arief menjamin suplai BBM akan normal apabila kondisi jalan juga sudah normal.
 Sementara itu, untuk menjaga kelancaran antrean di SPBU, Polres Bolaang Mongondow mengerahkan personel untuk memantau stasiun pengisian bahan bakar tersebut.
 "Pantauan itu juga untuk mencegah terjadinya pembelian BBM menggunakan jeriken," ujar Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan, kemarin.
 Kelangkaan bahan bakar minyak di Kotamobagu sudah terjadi beberapa pekan terakhir ini. Namun, beberapa hari terakhir ini semakin parah. Antrean kendaraan di SPBU-SPBU hingga lebih dari satu kilometer.
 Warga harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan BBM. Bahkan, ada yang sudahlimajam mengantre harus gigit jari.
 "Jumat kemarin, saya sudah mengantre sepulang Salat Jumat, sampai sore belum dapat juga. Ternyata habis," ujar David, warga Tumobui.

Abdul Kadir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar