Sabtu, 06 Desember 2014

Diperlakukan Tidak Manusiawi, Wartawan Geruduk BPN Kota Bekasi

Bekasi.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE



Pengusiran yang disertai kekerasan  terhadap beberapa wartawan pada Kamis (4/12/2014), yang dilakukan Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bekasi, berbuntut panjang.

Puluhan wartawan menggeruduk dan menggelar aksi damai, Jumat sore (5/12/2014), di Kantor BPN Kota Bekasi, menuntut Kepala Kantor untuk bertanggungjawab atas perbuatan pegawainya.  

"Kalau BPN bersih kenapa mesti risih," ujar Rizky wartawan Radar Bekasi dalam orasinya.

Rizky menuntut perlakuan terhadap dirinya oleh Kabag TU BPN Kota Bekasi, diproses sesuai dengan aturan, "UU Pokok Pers No 40 Tahun 1999 jelas melindungi kami dalam peliputan, kenapa kami dihalang-halangi, apalagi kamera kami dipukul saat mengambil gambar, jelas ini tindakan tidak bermoral," kecam Rizky.

Ia mengancam akan melaporkan tindakan tersebut ke Kepolisian. Insiden kekerasan yang dialami Rizky dan beberapa awak media lain, bermula saat beberapa awak media mendatangi Kantor BPN Kota Bekasi, untuk konfirmasi kepala kantor serta pengambilan gambar saat aktifitas pelayanan berlangsung. Hal itu dilakukan, terkait informasi dari masyarakat tentang maraknya calo di BPN Kota Bekasi, yang mengakibatkan pelayanan terhambat serta penerbitan sertifikat tanah molor.

Namun, kedatangan awak media dihadang oleh seorang pegawai, bahkan saat memotret aktivitas di kantor tersebut, tiba-tiba kamera seorang fotografer Radar Bekasi ditepak hingga nyaris jatuh. Sontak kejadian itu mengundang reaksi dari awak media lain.

Saat aksi berlangsung, Achmad Sudirman staf BPN yang berlagak seperti preman, menantang awak media yang sedang aksi untuk memberitakan peristiwa tersebut. Pada kesempatan itu juga, ia memerintahkan seluruh pegawai untuk kembali bekerja dan menghiraukan seruan yang dilakukan masa aksi.

Alhasil, tindakan Sudirman, menambah suasana di perkantoran menjadi kisruh.
Masa aksi merangsek masuk dan menuntut Kepala BPN beserta pegawai yang terlibat untuk menemui pendemo. Kabag TU BPN Kota Bekasi, Kristiawan, akhirnya menemui masa aksi. Namun ia mengelak dengan arogan, bahkan menuding tindakan pengambilan gambar oleh wartawan mesti berizin.

Menurutnya, pengambilan gambar maupun wawancara mesti dilengkapi dengan surat resmi dari redaksi dengan beberapa materi pertanyaan. Kendati demikian, seluruh masa aksi mengaku kecewa. Pasalnya, pihak BPN mengundang oknum wartawan yang mengaku sebagai ketua PWI Bekasi yang notebene dimisioner, untuk menangani masa aksi.
Namun, aksi berakhir dengan deadlock, karena para pendemo membubarkan diri dan mengancam akan melanjutkan persoalan itu lebih lanjut, "Kami akan melanjutkan permasalahan ini hingga pihak yang melakukan tindakan tidak senonoh untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," ancam Erik wartawan RRI.


Abdul Kadir
Sumber :http://www.harianterbit.com/read/2014/12/05/13167/18/18/Diperlakukan-Tidak-Manusiawi-Wartawan-Geruduk-BPN-Kota-Bekasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar