Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Keputusan bijak Presiden Joko Widodo terkait polemik KPK dan Polri saat ini sangat ditunggu-tunggu. Yang harus diingat Jokowi, selain sebagai kepala negara, dia juga berperan sebagai Panglima Tertinggi dalam perang melawan korupsi.
"Kondisi ini menguntungkan koruptor besar-besar. KPK lumpuh. Jokowi harus tampil sebagai kepala negara. Panglima tertinggi angkatan perang. Perang melawan korupsi," ujar Rektor UIN Syarif Hidayatullah Komarudin Hidayat.
Hal ini disampaikan Komarudin di sela-sela acara Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Selasa (10/2/2015).
Komarudin mengingatkan republik ini didirikan oleh para pejuang yang punya komitmen moral intelektual. Pejuang-pejuang saat itu rela masuk tahanan demi membela bangsa dan negara.
"(Dulu) Tahanan berisi pejuang, lalu ketika bebas mereka mengatur rakyatnya. Kalau sekarang bebas dulu baru masuk tahanan. Sedih, spirit perjuangan kendor," tuturnya.
Dia menilai sejak Orde Baru rakyat Indonesia memiliki gaya hidup yang dimanjakan. Standar hidup tinggi ditambah gengsi yang melambung.
Demi memenuhi kebutuhan gengsi yang tinggi ini, pejabat banyak yang rela mencari 'tambahan' dengan menghalalkan apa saja.
"Gaya hidup berat. Apalagi rekruitmen pejabat tidak berjalan, tidak diisi dengan orang-orang yang berkompetensi. Masalah Polri ini bagian kecil saja," ujar Komarudin.
KPK dibentuk karena polisi dan Kejaksaan lemah. Namun yang terjadi saat ini ketiganya berkonflik. "Konyol!" serunya.
Jika kondisi ini berlarut, Komarudin menilai perlu dilakukan pembenahan secara menyeluruh di tubuh ketiga institusi tersebut. "Ganti mesin semuanya," katanya.
"Sekarang ini ibarat mau lari kenceng tapi bebannya terlalu berat," imbuh Komarudin.
Abdul kadir
Sumber : http://news.detik.com/read/2015/02/10/182038/2829216/10/ditunggu-keputusan-jokowi-sebagai-panglima-tertinggi-perang-lawan-korupsi?991101mainnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar