Jumat, 29 Januari 2016

Jessica Wongso Ditangkap Polisi di Hotel

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


 Penyidik Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya menangkap Jessica Kumala Wongso (27).
Jessica merupakan salah satu saksi tewasnya Wayan Mirna Salihin (27).

Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, mengatakan penangkapan Jessica dilakukan di salah satu hotel di wilayah Jakarta Utara pada Sabtu (30/1/2016) pagi.

"Dit Reskrimum Polda Metro Jaya pagi ini menangkap Jessica," tutur Krishna Murti kepada wartawan, Sabtu (30/1/2016).

Semula penyidik Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Komisaris 
Tahan Marpaung sempat mencari di rumah Jessica.

Namun, dia tak ada di kediaman sehingga dilakukan pencarian hingga akhirnya ditemukan di salah satu hotel di wilayah Jakarta Utara.

"Yang bersangkutan ditangkap di salah satu hotel di Jakarta Utara. Dari semalam dicari di rumah tak ada," kata dia.

Abdul Kadir
Sumber :  http://www.tribunnews.com/metropolitan/2016/01/30/jessica-wongso-ditangkap-polisi-di-hotel

Politikus PDIP Kritik Perintah Jokowi agar TNI-Polri Terlibat Stabilkan Harga Pangan

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Presiden Jokowi disarankan untuk meninjau ulang keputusannya yang meminta kepada TNI dan Polri berperan menstabilkan harga pangan.

Sehari sebelumnya, Presiden meminta kepada institusi TNI-Polri untuk tidak segan turun ke lapangan, menelusuri permainan harga bahan pangan.

"Saya menyarankan berkenan presiden meninjau ulang perintah atau keputusannya tersebut. Kita menaruh rasa hormat kepada TNI yang telah dengan patuh dan taat kepada UU yang dibuat diera reformasi . Jujur , TNI lah yang paling reformis dibandingkan dengan lembaga-lembaga lainnya," ujar politikus PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin, Sabtu (30/1/2016).

"Menempatkan TNI berpartisipasi dalam menstabilkan harga pangan , tidak sesuai dengan tugas dan fungsi TNI seperti yang diatur dalam UU no 34/2004 ," tambah Hasanuddin.

Dijelaskan, dalam pasal 7 ayat 2 b tentang OMSP ( operasi militer selain perang ) terdapat 14 tugas , 
tapi tidak menyebutkan tentang tugas menstabilkan‎ harga pangan.

Selain tidak sesuai dengan UU ,lanjut Hasanuddin, TNI juga tidak terlatih untuk itu .Prajurit TNI disiapkan dan dilatih secara keras untuk melakukan pertempuran dalam rangka menjaga dan melindungi keutuhan dan kedaulatan NKRI .

"Sampai saat ini mereka belum dilatih dibidang pengendalian harga pasar," tegas Hasanuddin.

Dan sampai saat ini belum ada aturan atau prosedur baku keterlibatan TNI dibidang pengawasan dan pengendalian harga.

Jangan sampai, Hasanuddin menegaskan kembali, terjadi overlaping kebijakan atau malah terjadi konflik dengan pemangku kepentingan lainnya ,khususnya pengawasan pasar dan kontrol harga .
"Sekali lagi dengan segala hormat agar keterlibatan TNI dalam mengontrol harga pasar dapat dipertimbangkan ulang‎," saran Hasanuddin.

Saat menghadiri rapat pimpinan TNI-Polri, Jumat (29/1/2016) kemarin, Presiden Jokowi juga mengungkapkan agar pola turun ke lapangan tidak hanya digunakan untuk harga pangan.
Seluruh jajaran TNI dan Polri diminta sering turun ke lapangan untuk mengatasi berbagai persoalan, baik masyarakat maupun keamanan.


Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2016/01/30/politikus-pdip-kritik-perintah-jokowi-agar-tni-polri-terlibat-stabilkan-harga-pangan

Senin, 25 Januari 2016

Pria yang Mengaku ISIS Sudah Patahkan SIM Card, Tapi Tetap Terlacak Polisi

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


TS, pelaku yang mengaku ISIS dan akan mengancam bom di Medan, Sumut ditangkap polisi tak berapa lama setelah ia mengirimkan SMS ke layanan interaktif TVRI Sumatera Utara. Pemeriksaan polisi, TS diduga mengalami gangguan kejiwaan.

"Saya minta maaf kepada semuanya, saya tak berani lagi buat kesalahan pak, saya iseng saja," kata TS dihadapan polisi dan awak media ketika ditanyai perlakuannya, Senin (25/1/2016).

TS yang wajahnya ditutup dengan sebo ini mengaku tahu dari nomor layanan interaktif dari TVRI. Ia yang mengetahui nomor tersebut lalu mencatatnya seterusnya ia mengirimkan SMS. Isi pesan dari SMS itu yakni, "hati2 kami semua keluarga besar ISIS hri ini akan trn ke medan utk bom ditempt keramaian dan tempt2 rmh penduduk yg di kota medan".

"Saya tahu ISIS dari surat kabar dan saya juga nonton televisi," ujarnya.

Setelah mengirimkan SMS tersebut, TS lalu mencabut kartu sim card yang ada di dalam telepon genggamnya lalu dipatahkan. Hal itu dilakukannya karena takut ditangkap polisi. Namun apa yang dilakukannya itu sia-sia. Polisi tetap saja mampu menangkap TS.

Dalam hal ini, Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuat isu terkait bom.

"Tentunya, kami cepat mengusut aksi teror. Selain itu, kami juga telah mempertebal keamanan di sejumlah sudut dan keramaian. Kita diback-up oleh Dit Sabhara dan Brimob Polda Sumut," terangnya.

Atas perbuatan yang dilakukannya, polisi menjerat TS dengan Pasal 45 ayat 3 Jo Pasal 29 dan atau pasal 45 ayat 1 Jo Pasal 27 ayat 4 Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan ancaman diatas 5 tahun penjara.
 
Abdul Kadir
Sumber : http://news.detik.com/berita/3126938/pria-yang-mengaku-isis-sudah-patahkan-sim-card-tapi-tetap-terlacak-polisi

Ancaman ISIS Lewat Video, Malaysia Jadi Target Berikutnya

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Kelompok yang menyebut diri Negara Islam (ISIS) mengeluarkan pesan ancaman melalui video kepada pemerintah Malaysia yang tengah melancarkan operasi penangkapan terduga kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.

Dalam video berbahasa Melayu itu, unit ISIS Malaysia-Indonesia yang disebut Katibah Nusantara, berupaya untuk membalas dendam atas penangkapan anggota mereka, seperti diberitakan The Straits 
Times.

Video dengan judul “pesan untuk publik Malaysia”, memperingatkan, ”Jika Anda menangkap kami, jumlah kami akan meningkat tetapi jika Anda membiarkan kami, kami akan mendekati tujuan kami untuk mengembalikan kekuasaan Khalifah.”

Sebelumnya, Kepolisian Malaysia mengatakan telah menangkap tujuh orang terduga anggota ISIS.
Seluruhnya merupakan warga negara Malaysia yang ditangkap dalam operasi lanjutan setelah penangkapan seorang pria yang "berencana melakukan serangan" di Kuala Lumpur.

Dalam penangkapan itu, polisi Malaysia menyita amuinisi, buku-buku dan video tentang jihad dan bendera ISIS.

Kepolisian Malaysia mengatakan, salah satu terduga anggota kelompok ISIS telah melakukan komunikasi dengan terduga otak serangan di Jalan Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari lalu, Bahrun Naim.

Sementara itu, kepolisian Indonesia mengatakan tengah mendalami keterkaitan jaringan di Malaysia dengan Indonesia.

Sebelumnya, Mabes Polri mengatakan telah bekerja sama dengan Interpol untuk menangkap Bahrun Naim, yang diyakini berada di Suriah.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasional/2016/01/26/ancaman-isis-lewat-video-malaysia-jadi-target-berikutnya 

Minggu, 24 Januari 2016

Di Akhir Rapimnas Golkar, Ical Akan Pimpin Deklarasi Dukung Jokowi

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Golkar kubu Ical telah memutuskan untuk mendukung pemerintah. Deklarasi dukungan akan disampaikan di akhir Rapimnas.

"Kita telah menjadwalkan ada deklarasi disampaikan Ketum didampingi peserta Rapimnas tentang dukungan ke pemerintah," kata Sekjen Golkar versi Munas Bali Idrus Marham di sela-sela Rapimnas di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (24/1/2016).

Dukungan ini sebelumnya juga telah disampaikan langsung oleh Ical kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa hari yang lalu. Dukungan disampaikan karena Golkar kubu Ical merasa telah memiliki legal standing pasca dicabutnya SK Menkum HAM untuk kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono.

Ical menegaskan, dukungan ke pemerintah ini bukan berarti Golkar duduk di kursi pemerintahan. Golkar tetap bergabung dengan KMP namun akan mendukung program-program pemerintah demi kemajuan bangsa.

"Ya kita sama-sama duduk, menanyakan ke pemerintah kebijakan apa yang mau dilakukan. Misalnya, kebijakan tax amnesty, kebijakan perubahan UU minerba dan sebagainya," ujar Ical di JCC pagi tadi.


Abdul Kadir
Sumber :  http://news.detik.com/berita/3125778/di-akhir-rapimnas-golkar-ical-akan-pimpin-deklarasi-dukung-jokowi

Ahok Berikan Waktu Lima Hari untuk Sadarkan 118 Eks Gafatar di Jakarta

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Sebanyak 118 pengungsi eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Kalimantan Barat yang ditampung di Dinas Sosial DKI Jakarta. 53 orang dewasa, dan selebihnya anak-anak.
Pengungsi tersebut tidak hanya berasal dari Jakarta, tapi juga berasal dari Bekasi, Bogor, Sukabumi, Tangerang, dan Depok.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI khususnya Dinas Sosial DKI akan melakukan pembinaan selama lima hari untuk mereka.
"Ya kita kasih waktu lima hari untuk menyadarkan mereka (Gafatar), kalau konsep ajarannya penggabungan itu salah. Nah itu sudah dilakukan MUI (Majelis Ulama Indonesia)," kata Ahok di rumah pergerakan griya Gus Dur, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/1/2016).

Kepala Panti Dinas Sosial DKI Jakarta Harjanto mengatakan, para pengungsi mantan anggota Gafatar masih mengalami trauma.

Karena itu, pihakya sudah menyiapkan sejumlah kegiatan yang akan dijalani para pengungsi tersebut. Beberapa kegiatan antara lain konseling, ceramah keagamaan, dan sebagainya.

"Nanti akan diberikan pengarahan dari instansi terkait seperti kementerian agama, sosial, dan lainnya," kata dia.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/metropolitan/2016/01/24/ahok-berikan-waktu-lima-hari-untuk-sadarkan-118-eks-gafatar-di-jakarta

Senin, 18 Januari 2016

Berita Hari Ini : Dinilai Jelek dan Tak Becus Kerja, Ahok Teriaki Kontraktor Masjid Marunda

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Sudah sekian lama ini Ahok tidak naik ptam terhadap kinerja para anak buahnya.  Namun kini Ahok yang merupakam sapaan akbrab dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnomo kembali naik pitam karena dirinya menilai jika kerjaan kontraktor tidak pecus.
Naik pitam yang dirasakan oleh Ahok diakibatkan oleh kualitas bangunan Mushola dan Masjid yang berada di Rusun Marunda dan Rusun Komarudin di resmikan. Peresmian kedua tempoat ini dilakukan secara bersamaan dan dihadiri oleh Ahok.
Saat memberikan sambutan saat melakuka  peresmian Ahok mengungkapakn kekecewaannya terhadap bentuk masjid yang di resmikan saat itu. Dirinya mengungkapakn jika kontruksinya sangat jelek dan tidak memuaskan bagi Ahok. Dirinya meyatakan jika sinar matahari bergelombang sangat kelihatan.
Hal itu terjadi pada hari Minggu tertanggal 17 Januari 2016. Selain itu Ahok mengungkapkan jika pengerjaan masjid tersbut tidak sesuai dengan spesifikasi yang diebrikan oleh pemerintah DKI.
Ahok juga menilai jika Kontraktor tersbut tidak bekerja dengan benar. Bukan hanya pekerjaanya saja yang tidak benar malainkan garapannya juga tidak bagus.
Ahok menyetuk bahwa ketika melakukan penyemenan kontarktor tidak bisa melakukannya dengan bagus. Jika kontarktor tersbut bagus makan hasil semenannya akan mulus dan terlihat bagus. Dirinya juga kembali menyeletukkan bahwa kontraktor tersbut kejanya tidak bagus.
Saat itu juga Ahok memberikan perintah kepada Kadis Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta untuk melengkapi mushola dan Masjid tersbut dengan AC. Diketahui jika yang diperintah oleh Ahok adalah Ika Lestari Adji.
Ahok mengungkapakn jika dirinya meminta tolong kepada ibu Ika untuk memasang AC pada mushola dan masjid yang baru saja diresmikan. Selain itu jika tidak ada uang untuk memberli Ac maka Ahok menyarankan untuk meminta uang kepada dirinya.
Setalah melakuka penandtanganan presasti akhirnya Ahok meninjau kembali masid yang baru saja jadi. Dirinya benar –benar kecewa karena pengerjaan  dari kontraktor tersbut tdak sesuai dengen keinginannya.
Abdul Kadir

Ancaman Teror di Buleleng, Polisi Menyisir Rumah Kos dan Periksa Identitas Penghuninya

Buleleng.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Sejumlah anggota polisi dari Polsek Kota Singaraja menyisir rumah kos-kosan di beberapa wilayah Kota SingarajaBali, Senin (18/1/2016).
Penyisiran mendadak dilakukan setelah Kantor Camat Bulelengdi Jalan Kartini Singaraja mendapatkan surat kaleng yang berisi ancaman bom.
Personel polisi yang melakukan penyisiran itu bahkan dilengkapi dengan senjata laras panjang dan rompi anti-peluru.
Mereka mendatangi satu per satu rumah kos dan memeriksa identitas penghuni kos.
Satu di antaranya tempat-tempat kos di wilayah Jalan Jalak PutihSingaraja.
Rumah-rumah kos ini banyak dihuni penduduk pendatang dari luar Bali.
Diduga seorang tidak dikenal yang mengantarkan surat kaleng ke Kantor Camat Buleleng berdomisili di wilayah ini.
Namun dugaan ini masih belum terbukti karena selama penyisiran di Jalak Putih, polisi masih belum menemukan ciri-ciri orang yang dimaksud.
Polisi juga tidak menemukan sepeda motor Honda Supra X warna hitam dan silver berpelat AG yang digunakan pria misterius tersebut untuk mengantarkan surat kaleng ke Kantor Camat Buleleng.
"Kami lakukan penyelidikan sesuai identitas yang dikumpulkan di kepolisian, seluruhnya akan bekerjasama melakukan pengejaran. Sepeda motor berplat AG yang digunakan pelaku masih diselidiki,” kata Kapolsek Kota Singaraja, Kompol I Nyoman Suarnata.
Suarnata yang memimpin langsung penyisiran tersebut menyatakan pihak kepolisian akan terus mengawasi rumah kos-kosan yang dianggap mencurigakan.
"Dari penelusuran memang tidak ditemukan adanya orang-orang yang mencurigakan. Tetapi tentu kawasan ini (Jalak Putih) akan terus diawasi," kata dia.
Pihaknya juga melakukan pengawasan ketat di sejumlah pusat keramaian di wilayah Kota Singaraja.
"Pusat keramaian tetap dipantau optimal," tambahnya.
Suarnata menambahkan, dari penelusuran di Kantor CamatBuleleng di Jalan Kartini, tidak ditemukan adanya barang peledak atau sejenisnya.
"Sudah disisir di semua bagian dan tidak ditemukan bom atau sejenisnya," imbuh dia.
Sementara Polda Bali menyatakan akan mendalami ancaman bom lewat surat kaleng tersebut.
Polda Bali menganggap ancaman tersebut merupakan sesuatu yang serius.
"Apapun alasannya, petugas wajib melacaknya. Apakah ancaman itu main-main, atau benar. Polisi tak akan menganggap main-main peristiwa itu. Apalagi ancaman itu menimpa dua kota, Denpasar dan Singaraja," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto.
Adapun Pemkab Buleleng sudah berkoordinasi dengan Satpol PP dan Polres Buleleng untuk meningkatkan keamanan di lingkungan perkantoran pemerintahan.
Pengawasan terhadap orang-orang yang masuk kantor pemerintahan kini lebih diperketat.
"Dengan adanya surat ancaman itu memang kita harus waspada dan meningkatkan keamanan di lingkungan kantor. Pintu masuk kantor akan diperketat pengawasan terhadap orang-orang yang masuk lingkungan pemkab," ujar Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra.
Ia menyerahkan permasalahan keamanan kepada aparat kepolisian yang bertugas.
Ia berharap situasi Buleleng tetap kondusif dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Intinya harus waspada dan sepenuhnya masalah keamanan ini kita serahkan ke aparat yang berwajib," ujarnya.
Abdul Kadir

Rel Patah di Petak Lenteng Agung-Tanjung Barat, Perjalanan KRL Tertahan Lama di Depok

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Perjalanan KRL Commuter Linedari arah Bogor menuju Jakarta mengalami gangguan.
Penyebabnya ada rel yang patah antara petak stasiun Lenteng Agung dan Tanjung Barat.
"Iya betul ada rel patah, saya tertahan di stasiun Depoklama,"kata Yogi salah seorang penumpang yang dikonfirmasi Tribunnews, Selasa(19/1/2016).
Menurut Yogi dirinya sudah tertahan lama di stasiun Depok lama karena antrean kereta menuju Jakarta, hampir 30 menit lebih.
Sementara itu Buddy salah seorang penumpang KRL lainnya menuturkan dirinya saat ini sudah tertahan lama di stasiun Pondok Cina.
"Saya sudah hampir 30 menit disini," kata Buddy.
Belum ada keterangan resmi dari pihak PT KAI Jabodetabek atas insiden rel patah ini.
Hingga berita ini diturunkan perjalanan KRL dioperasikan secara antre karena hanya bisa dipakai satu jalur diantara petak stasiunLenteng Agung dan Tanjung Barat.
Abdul Kadir

Jumat, 15 Januari 2016

Polisi: Teroris Thamrin Sempat Peluk Warga Sebelum Ledakkan Diri

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Selain menenteng senjata api, pelaku teror di kawasan perempatan Jalan MH Thamrin-Jalan Wahid Hasyim, Kamis 14 Januari 2016, jugamembawa bahan peledak. Salah satu kejadian ledakan bom terjadi di dalam kedai kopi dan halaman parkir di depan sebuah kedai kopi.

"Satu bom bunuh diri di kedai kopi. Setelah dicek lokasi, kami dapati satu mayat yang sangat kami duga pelaku bom bunuh diri. Apa buktinya? Ada saksi jadi korban dan sudah kami wawancarai," ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Rupanya, sebelum meledakkan diri, pelaku yang membawa bom itu‎ sempat memeluk warga sipil yang menjadi saksi sekaligus korban tersebut. Ditengarai, pelaku memeluk warga sipil itu untuk meledakkan diri bersama.

"Sudah diperiksa bahwa saksi tersebut masih hidup dan dirawat di rumah sakit. Saksi itu dipeluk oleh pelaku. Mungkin tujuannya mau diledakkan bersama," ucap Iqbal.

Namun, saksi korban itu mengelak dan berhasil meloloskan diri. Meski pada akhirnya terluka karena jaraknya yang masih dekat dengan pusat ledakan di dalam kedai kopi. "Lukanya yakni di perut sampai dada karena kena dekat pusat ledakan," kata Iqbal.

"Sementara yang diduga aksi peledakan di pos polisi masih kami dalami, apakah bom bunuh diri atau tidak," imbuh Iqbal.

Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak takut terhadap setiap ancaman terorisme. Terutama kepada masyarakat Jakarta dan seluruh daerah Indonesia lainnya. Masyarakat diimbau untuk tenang dan tidak panik ke depannya.

"Kita tidak perlu takut sama aksi teror mana pun. Kita tunjukkan aksi singkat itu kita bisa lumpuhkan. Masyarakat Jakarta dan sekitarnya serta daerah-daerah di Indonesia diimbautenang dan jangan panik," kata Iqbal.


Abdul Kadir
Sumber : http://news.liputan6.com/read/2413330/polisi-teroris-thamrin-sempat-peluk-warga-sebelum-ledakkan-diri#

Keluarga Terduga Pelaku dari Tegal Datangi RS Polri

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Seorang keluarga diduga pelaku mendatangi RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk memverifikasi seorang jenazah ledakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
"Ada keluarga yang mengaku datang dari Tegal untuk mencocokkan DNA, tapi belum tentu cocok atau tidaknya," ujar seorang petugas RS Kramat Jati yang enggan disebutkan namanya di Pos Ante Mortem, RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (16/1/2016).
Menurut keterangan dari petugas, pihak keluarga yang datang, merasa mereka adalah keluarga dari pelaku yang fotonya beredar. Orang yang dimaksud tak kunjung datang di rumah.
Keluarga pelaku datang pada dinihari tadi bersama anggota PolresTegal, "Mengaku datang untuk mencocokkan DNA dari salah satu di duga pelaku," imbuhnya.
Menurut informasi yang dihimpun, keluarga belum mencocokkan DNA, karena pihak keluarga belum bertemu dengan tim dokter forensik di RS Polri.
Sebelumnya, sebanyak tujuh orang meninggal dunia, terdiri dari dua warga sipil dan lima terduga teroris. Sedangkan 26 orang menderita luka sehingga harus diberi perawatan di rumah sakit.
Sampai saat ini, 26 korban menderita luka, tujuh diantaranya sudah diizinkan pulang. Mereka menderita luka ringan.

Abdul Kadir

Kamis, 14 Januari 2016

Berita Terbaru Hari Ini : Ledakan Bom Di Pos Polisi Sarinah Thamrin, Jakarta Terdengar Sampai Kantor Sinarmas

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE



Berita Terbaru hari Ini Bom Meledak Di Pos Polisi Sarinah, Thamrin Jakarta Pusat. Bom yang di duga sebagai Bom bunuh diri itu menggoncang di beberapa titik di perempatan Sarinah Jakarta, dan lebih tepatnya di depan pos polisi.

Sampai berita ini di terbitkan kerusakan terjadi di pos polisi yang berada di perempatan Sarinah Jakarta, ledakan terjadi di pos polisi Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Januari 2015 pada pukul 10.50 WIB. Dan terpantau dari tempat kejadian jika sampai saat ini debu dan asap masih menyelimuti wilyah ledakan tersebut.

Sementara itu para petugas dari Mabes Polri berdatangan untuk menetralisir tempat kejadian, dan meminimalisir kiranya masih ada bom lagi yang akan meledak, dan menurut saksi yang dapat kami hubungi mengatakan jika ledakan yang terjadi sangat membuat warga yang beaktifitas di sekitar wilayah berhamburan keluar gedung.

“Ledakan yang terjadi di tempat kejadian sangat keras sekali, banyak warga berhamburan keluar, samspai karyawan Sinarmas juga pada keluar gedung karena kaget mendengar ledakan tersebut.” kata Nova kepada wartawan di tempat kejadian, Jakarta. Kamis (14/1/2016)

Dan kabar ledakan Bom tersebut juga di benarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, 
Kombes Pol Mohammad Iqbal membenarkan adanya ledakan tersebut.

“Ya benar ada ledakan. Tim sedang meluncur ke sana,” kata Iqbal kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.indoberita.com/2016/01/34751/berita-terbaru-hari-ini-beberapa-ledakan-bom-di-pos-polisi-sarinah-thamrin-jakarta-terdengar-samspai-kantor-sinarmas/

Rabu, 13 Januari 2016

Pembongkaran Makam Allya, Ratusan Polisi Penuhi TPU Tanah Kusir

Jakarta Selatan.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Polda Metro Jaya melakukan pembongkaran makam Allya Siska Nadya (33) yang diduga menjadi korban malapraktik. Ratusan polisi melakukan penjagaan ketat agar proses autopsi berjalan secara lancar.

Berdasarkan pantauan, ratusan anggota Polda Metro Jaya baru saja melakukan apel di TPU Tanah Kusir. Usai apel, ratusan polisi itu menyebar di sejumlah titik masuk TPU Tanah Kusir yang menuju komplek pemakaman Blok A1, Tanah Kusir itu.

Mereka menyebar untuk melakukan pengamanan guna kelancaran proses autopsi yang dilakukan oleh Tim Forensik Polda Metro Jaya pada jasad Allya yang telah terkubur selama lima bulan itu. (Baca: Dugaan Malapraktik, Polisi Akan Bongkar MAkam Allya)

Ratusan anggota polisi itu berjaga untuk menghalau orang-orang yang hendak memasuki makam Blok A1, khususnya menghalau serbuan wartawan yang hendak meliput jalannya proses autopsi. Wartawan hanya diperkenankan melihat dari jarak belasan meter dari makam Allya.

Selain pihak kepolisian, pihak keluarga Allya, khususnya ibu dan ayahnya telah hadir di pemakaman untuk menyaksikan jalannya proses autopsi.


Abdul Kadir
Sumber :  http://metro.sindonews.com/read/1076553/170/pembongkaran-makam-allya-ratusan-polisi-penuhi-tpu-tanah-kusir-1452648925

Polisi diminta berhati-hati dalam menangani 'kasus Gafatar'

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


 
Keluarga orang-orang yang diduga 'hilang' karena terkait organisasi masyarakat Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) meminta polisi bergerak cepat untuk mencari keluarga mereka.
Namun demikian, seorang pengamat meminta polisi bersikap hati-hati dalam menangani kasus ini, karena belum tentu mereka bergabung ke Gafatar lantaran dipaksa.
Adapun kepolisian masih mendalami keberadaan serta tujuan ormas Gafatar, kata Kepala divisi humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan, Selasa (12/01) pagi.
Organisasi Gafatar, yang didirikan pada 2012, menjadi sorotan masyarakat setelah ada kasus hilangnya seorang ibu bernama Rica dan anaknya, 30 Desember lalu.
Dan Senin (11/02), polisi mengatakan telah menemukan dokter Rica Tri Handayani dan anak balitanya di Kalimantan Tengah, Pangkalan Bun.
Walaupun masih menyelidiki latar belakang kasus ini, temuan sementara kepolisian menyebutkan Rica adalah 'bekas aktivis Gafatar'.

Kebebasan mengikuti ajaran

Pengamat Islam dan staf pengajar di Universitas Paramadina, Jakarta, Budhy Munawar Rahman, mengatakan polisi tidak bisa menjadikan fatwa Majelis Ulama Indonesia, MUI yang menyatakan satu ajaran sesat sebagai dasar untuk mengambil tindakan hukum terhadap sebuah kelompok.
“Tak boleh begitu mudah memberi penilaian bahwa kelompok ini sudah melakukan tindakan kriminal. Karena di situ ada kebebasan orang untuk mengikuti (ajaran), itu harus jadi bagian dari pertimbangan dan bagian dari HAM,” ujar Budhy kepada BBC Indonesia, Selasa (12/01) petang.
Menurut Budhy, jika keluarga melaporkan bahwa anggota keluarganya meninggalkan rumah karena mengikuti aliran tertentu dan keluarga tidak rela anggotanya ikut aliran tertentu, maka hal itu bukan bagian dari tindakan kriminal.

"Tetapi masalah kompleks dalam keluarga, sehingga belum bisa jadi alasan polisi menganggap bahwa organisasi ini telah melakukan tindakan kriminal," katanya.
Dia kemudian membandingkan dengan organisasi teroris. Menurutnya, karena sudah ada UU terorisme, maka organisasi teroris bisa dituntut, diselidiki, dan diproses hukum.
Namun Budhy tak melihat kelompok Gafatar sebagai kelompok terorisme. "Mungkin bentuknya adalah kelompok kepercayaan eksklusif yang berbeda dengan mainstream (utama)," katanya.
Jika misalnya warga yang hilang memang diculik, lanjutnya, polisi bisa memproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.
“Tapi kalau dia merasa saya tidak diculik, saya merasa dengan kebebasan saya, saya memang mengikuti aliran ini, dan memang keluarga tidak suka dengan pilihan saya, ini memang ranah yang polisi tidak bisa masuk dalam ranah kebebasan individu seperti itu,” tegas Budhy mengingatkan,

Polisi masih mendalami Gafatar

Sementara itu, Kabid humas mabes Polri, Irjen Anton Charliyan mengatakan, pihaknya masih mendalami keberadaan dan tujuan ormas Gafatar.
"Tapi apapun juga alasannya, ini sangat berbahaya karena menghancurkan keyakinan yang sudah ada, yang tidak sesuai dengan syariat-syariat agama, agama manapun juga, bukan hanya Islam, Nasrani pun demikian,” kata Anton Charliyan.
Anton juga belum bisa menyebut berapa jumlah orang di Indonesia yang dilaporkan 'hilang' karena terkait Gafatar.

Namun demikian, dia menganalisa, pimpinan Gafatar sedang melakukan konsolidasi untuk mengumpulkan mantan aktivis organisasi tersebut.
"Yang dulu mungkin sudah jauh, diikat kembali, untuk konsolidasi kembali untuk mengadakan gerakan-gerakan mereka," katanya.
Polisi menduga seperti itu didasarkan kasus hilangnya seorang ibu bernama Rica.
“Berdasarkan benang merah, yang sekarang direkrut dari tiga orang ini, Rica itu mantan aktivis Gafatar, dua saudaranya mantan aktivis Gafatar, Ibu DI itu juga mantan aktivis Gafatar, KL itu simpatisan Gafatar," ungkapnya.

Keluarga korban 'hilang' bertambah

Di Yogyakarta, keluarga dari orang-orang 'hilang' yang diindikasi terkait organisasi Gafatar meminta agar polisi bergerak cepat mencari anggota keluarga mereka.
Muhammad Faried Cahyono adalah peneliti di Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian di Universitas Gadjah Mada dan paman dari Diyah Ayu Yulianingsih, yang hilang sejak 11 Desember lalu -dengan membawa anaknya Raina yang masih berusia 2 tahun.

Selain mewaki keluarga Ayu, Faried juga menjadi perwakilan buat dua keluarga lain yang anaknya juga menghilang dan terindikasi terkait gerakan yang sama, yaitu Silvi, seorang mahasiswi UNS dan Adi Kurniawan, ahli pertanian organik.
“Saya tidak bisa bicara buat keluarga yang lain, tapi faktanya banyak sekali keluarga-keluarga lain yang tidak melaporkan ke polisi dan berharap anggota keluarga mereka kembali,” kata Faried.

'Indoktrinasi' secara pelan

Lebih lanjut Faried mengatakan, Ayu pernah mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan kelompok Gafatar pada 2006 saat masih menjadi mahasiswa.
Pada 2007 lalu, menurut Faried, keluarga sempat melakukan metode penyembuhan rukyah terhadap Ayu.
“Lewat kerja sosial, indoktrinasi secara pelan, dengan lagu-lagu, dengan (menginap di) asrama, dengan hipno model Romy Rafael, Deddy Corbuzier, itu intens. Ayu ini seperti dicocok hidungnya. Keluarga sempat mengira sudah sembuh anak ini, tapi saat suaminya meninggal 4 bulan lalu, didekati lagi,” tambah Faried.

Perginya Ayu, kata Faried, terencana rapi, karena barang-barang diambil sedikit-sedikit dan keluarga tidak bisa masuk ke rumah. Pada 11 Desember, ketika Ayu tak pulang sampai malam, akhirnya keluarga membuka rumah secara paksa dan dalam kondisi kosong.
Dua hari kemudian muncul SMS panjang yang mengklaim dari Ayu tapi 'bahasanya bukan Ayu' yang mengatakan ingin mencari kehidupan yang lebih baik untuk biaya hidup Reina, anaknya.
“Tapi 'kan kami keluarga berkecukupan, nggak mungkinlah meninggalkan kewajiban menjaga Ayu dan anaknya sepeninggal suaminya,” tambah Faried.

Menyasar anak-anak muda

Dia melihat pola ini identik dengan korban hilang di Temanggung, Magelang, dan dalam kasus Rica. Faried melihat bahwa kelompok ini sengaja menyasar anak-anak muda, terutama mereka yang ahli informatika, pertanian, dan kedokteran.
“MUI sudah memutuskan Gafatar sebagai organisasi yang sesat, mungkin dari sisi HAM, ‘sesat’ itu, ya… tapi organisasi ini sudah nggak benar karena memisahkan anak-anak kami dari keluarga-keluarga yang normal untuk membuat kelompok sendiri. Kok sampai bisa-bisanya mereka mengajak orang pergi, itu apa?” ujar Faried.
Faried melihat bahwa daya tarik kelompok ini bagi anak muda adalah upaya-upaya altruisme membangun masyarakat, dan yang terbaru adalah membangun lahan pertanian dan kehutanan untuk mendukung program ketahanan pangan Presiden Jokowi.
“Pendekatannya beda-beda, untuk anak-anak yang ibadah salatnya rajin, diubah ibadahnya. Kalau anak-anak yang suka logika, main logika, kalau yang nggak bisa ngapa-ngapain, ditawari pekerjaan,” tambah Faried.
Selasa (12/1), dia melapor pada Polda DIY, Muhammadiyah, dan MUI DIY. Menurut Faried, Polda akan menindaklanjuti pihak-pihak yang terkait dengan Gafatar, sementara Muhammadiyah akan membentuk satu tim hukum untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut, dan MUI DIY akan berkoordinasi dengan Polda, mengingat bahwa mereka sudah menyatakan organisasi ini sesat pada 2006 lalu.

MUI: Penistaan agama

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia, MUI, menduga ormas Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) adalah perpanjangan dari organisasi Al-Qiyadah Al-Islamia, pimpinan Ahmed Moshaddeq, yang telah difatwa sesat.
"Pak Moshaddeq waktu itu menganggap dirinya seorang nabi, maka MUI memutuskan bahwa orang ini sudah melakukan penistaan agama," kata Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi, kepada BBC Indonesia, Selasa (12/01) siang.
Muhyidin Junaidi mengatakan, pihaknya terus mengawasi aktivitas Ahmed Moshaddeq setelah masa hukumannya berakhir.
Pada awal Oktober 2007, MUI telah mengeluarkan fatwa sesat terhadap Al-Qiyadah.

Setahun kemudian, Rabu, 23 April 2008, pimpinan Al-Qiyadah Ahmed Moshaddeq divonis hukuman empat tahun penjara oleh Pengadilan negeri Jakarta Selatan karena terbukti melakukan "perbuatan penodaan agama".
Temuan MUI, lanjutnya, setelah masa hukumannya berakhir, Moshaddeq "membentuk organisasi lain yaitu adalah namanya Abraham religion yang menggabungkan antara Islam, Kristen dan Yahudi".
"Akhirnya dia membentuk organisasi lain dengan nama Gafatar, Gerakan Fajar Nusantara," kata Muhyidin.
Saat ini, imbuhnya, MUI masih mengkaji untuk memastikan apakah Gafatar merupakan penjelmaan Al-Qiyadah Al-Islamiyah.
"Kalau memang Gafatar ini reinkarnasi dari Al-Qiyadah Islamiyah, maka dengan sendirinya dianggap sesat dan menyesatkan," tandasnya.

Siapa sosok Moshaddeq?

Dalam wawancara dengan Tempo (Kamis, 18 Oktober 2007), pemimpin Al-Qiyadah Al-Islamiyah, Ahmad Moshaddeq menolak fatwa MUI tersebut.
“Saya tidak membawa agama baru, saya hanya menggenapkan nubuat Allah dalam Al-Qur'an, seperti halnya Muhammad menggenapkan ajaran Isa dan Musa,” kata Moshaddeq, seperti dikutip Tempo.
Dalam wawancara itu, bekas pensiunan pegawai negeri sipil ini mengatakan, keyakinannya itu "tidak bertentangan dengan ajaran Islam".
Kepada Tempo, Moshaddeq mengaku turut membangun KW-9 Negara Islam Indonesia (NII), tetapi setelah 10 tahun bergabung dengan kelompok itu dia mengaku "tidak membuat dirinya puas" sehingga dia memilih keluar.

Gafatar tegaskan bukan ormas keagamaan

Adapun ormas Gafatar menolak tuduhan bahwa mereka merupakan organisasi keagamaan seperti dituduhkan berbagai kalangan.

“Masalah keagamaan bukanlah menjadi ranah kerja Gafatar. Urusan agama kita serahkan kepada ahlinya dan pribadi masing-masing,” kata Ketua Umum Gafatar, Mahful M. Tumanurung, seperti dimuat dalam situs resmi Gafatar.
Hal itu diutarakan dalam acara Rakernas Gafatar pada 26 Februari 2015 di Balai Sudirman, Jakarta, di hadapan sekitar 3.000 orang anggotanya.
Pada awal Mei 2012, rencana deklarasi pendirian Gafatar cabang Solo dibubarkan oleh sebuah ormas Islam karena dianggap terkait 'aliran sesat'.
Saat itu pimpinan Gafatar Jateng, HS Cakraningrat, menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah. "Dulu kami pernah disusupi, tetapi sudah kami bersihkan," kata Cakraningrat kepada media di Jateng.
BBC Indonesia sudah berupaya menghubungi Gafatar namun masih belum berhasil.


Abdul Kadir
Sumber : http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/01/160112_indonesia_gafatar


Senin, 04 Januari 2016

PDIP akan Dorong Amandemen UUD 1945 Lewat Rakernas

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Di awal tahun 2016 ini, PDIP akan menggelar Rapat Kerja Nasional I yang membahas ide Soekarno membangun Indonesia. Salah satu tujuan dari Rakernas ini adalah untuk mendorong amandemen UU 1945.

Dalam Rakernas ada tiga opsi atas konsep dari tema yang berjudul mewujudkan trisakti dengan Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Opsi pertama adalah perubahan Undang-undang Dasar 1945 yang memberikan kewenangan kembali kepada MPR untuk menyusun dan menetapkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Selanjutnya opsi kedua, Rakernas PDIP akan membahas juga tentang perubahan UU nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan UU nomor 17 tahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang yang disesuaikan dengan konsepsi keseluruhan pembangunan Indonesia, tidak hanya sekadar pemerintah saja.

Opsi terakhir, yaitu perubahan UU nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan, di mana dalam pasal 7 disebutkan bahwa norma TAP MPR itu masih masuk dalam norma hukum. Tetapi sayangnya, di penjelasan pasal 7 UU pembentukan peraturan perundang-undangan dikatakan bahwa TAP MPR yang diakui itu hanya TAP MPR yang menurut TAP MPR nomor 1 tahun 2003 tentang peninjauan status hukum ketetapan MPR dari mulai tahun 1960 sampai 2002 yang masih diakui keberlakuannya. 

"Jadi kalau gak salah ada 11 TAP MPR yang diakui, di luar itu sudah dikunci. Nah bisa juga pasal itu diubah, MPR diberikan kewenangan lagi untuk membuat suatu ketetapan MPR yang mengatur," kata Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah usai diskusi menjelang Rakernas PDIP I, di kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2016).

Ketiga opsi tersebut akan ditentukan dalam Rakernas. Basarah belum bisa memastikan apakah perubahan UUD, atau revisi ketiga UU di atas dan atau revisi UU P3 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan.

Menurut Basarah, tindak lanjut dari rakernas kalau rekomendasinya adalah mengubah UUD untuk memberikan kewenangan kembali kepada MPR menerapkan dan mensinergikan GBHN, maka diperlukan adanya roadmap politiknya. Roadmapnya adalah mensosialisasikan hal itu tidak hanya kepada fraksi-fraksi DPR, tapi juga seluruh stakeholder karena hal ini menyangkut hukum dasar tertulis Indonesia.

"Sekali lagi, saya belum bisa memutuskan jalan ke mana yang akan dipilih karena masih menunggu keputusan rakernas," tandasnya.

Abdul Kadir
Sumber : http://news.detik.com/berita/3110569/pdip-akan-dorong-amandemen-uud-1945-lewat-rakernas


Menteri Jonan Dilapori Penumpang Korban Pencurian Porter Bandara Ahmad Yani

Semarang.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Kapolsek Semarang Barat, Kompol Cahyo Widyatmoko, mengatakan pihaknya telah banyak menerima laporan kehilangan barang di bagasi Bandara Ahmad Yani Semarang.
Bahkan, menurut Cahyo, ada korban yang telah melapor ke pihak Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terkait kehilangan barang di bagasi pesawat.
"Laporan itu akhirnya kami bekerja sama dengan PT Angkasa Pura untuk mendeteksi pelakunya. Akhirnya kami temukan pelakunya, si Adi (Priyo Adi Wicaksono, red)," kata Cahyo, Senin (4/1/2016).
Polisi menemukan tiga telepon seluler, dua jam tangan merek Rolex dan Gucci, serta tas warna hitam dari tangan Priyo. Baca juga: Pulpen Senjata Andalan Porter Curi Barang Berharga Penumpang Bandara Ahmad Yani
"Dari keterangan pelaku ini ada rekan-rekannya sesama porter yang juga melakukan pencurian. Si A dapat ini, si B dapat ini, semua diakui pelaku," sambung dia.
Keterangan pelaku akan dijadikan acuan Polsek Semarang Barat bersama PT Angkasa Pura untuk mengembangkan sindikat porter spesialis pencuri bagasi penumpang pesawat.
"Kami jerat pasal 363 KUHP tentang pencurian, ancaman hukumannya maksimal tujuh tahun penjara," kata Cahyo.
Abdul Kadir