Rabu, 27 Desember 2017

'Pak Gubernur Mau Bentuk Tim Sukses Itu Wewenang Gubernur, Mau Seratus, Seribu, Silakan'

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE

'Pak Gubernur Mau Bentuk Tim Sukses Itu Wewenang Gubernur, Mau Seratus, Seribu, Silakan' 
 

Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo menyinggung keputusan Gubernur DKI Anies Baswedan yang tetap mempertahankan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD DKI Jakarta 2017-2022, ia mengatakan hal tersebut boleh saja dilakukan, namun tentunya tidak boleh bertentangan dengan regulasi.

Menurutnya, pembentukan tim khusus untuk membantu, merupakan wewenang tiap kepala daerah.

"Sebenarnya selama tidak bertentangan dengan regulasi yang ada, itu adalah wewenang sepenuhnya kepala daerah," ujar Tjahjo, di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2017).

Ia pun kemudian menegaskan, jika Anies memang menginginkan adanya tim sukses yang bisa membantu percepatan pembangunan, hal tersebut tidak dilarang.

Tjahjo kembali menekankan bahwa Anies boleh merekrut seratus bahkan seribu anggota tim. "Pak Gubernur mau membentuk tim sukses itu kewenangan Gubernur, mau jumlahnya seratus, seribu, silakan," tegas Tjahjo. Lebih lanjut ia menyebut seorang Menteri bahkan Presiden sekalipun, memiliki staf khusus.
Termasuk tingkat Wali Kota dan Bupati juga memiliki staf yang memiliki fungsi serupa.
"Menteri juga ada staf khusus, presiden juga ada staf khusus, Gubernur juga punya, Wali Kota, Bupati juga punya," jelas Tjahjo.

Ia menambahkan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun bisa dirombak oleh Gubernur hingga Bupati, jika memang mereka menginginkan adanya perubahan.
"Gubernur, Wali Kota dan Bupati terpilih pasti bisa merombak seluruh SKPD yang ada," kata Tjahjo.

Pembukaan Musrenbang tersebut turut dihadiri oleh Gubernur DKI Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur, dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/27/pak-gubernur-mau-bentuk-tim-sukses-itu-wewenang-gubernur-mau-seratus-seribu-silakan 

Kamis, 21 Desember 2017

Perahu Tenggelam di Bendungan Cirata, Enam Korban Meninggal

Purwakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Enam orang dipastikan meninggal dalam perahu tenggelam di Bendungan Cirata, Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta, Kamis (21/12/2017) sore.
Korban meninggal bernama Erus (40), Iat (40), Siti Aisah (13) serta satu suami istri dan anak bernama Cicah (40), Dadang (50) dan Dudun (13).

"Enam orang hilang, diperkirakan meninggal dunia karena hingga malam hari jenazah belum ditemukan," ujar Kapolres Purwakarta AKBP Dedy Tabrani di dermaga Desa Tegaldatar.

Tim Basarnas, Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB), Satpolairud Polres Purwakarta diterjunkan untuk melakukan pencarian hingga pukul 18.00 WIB.
 

Namun, kondisi malam, pencarian dihentikan sementara.
"Kondisi gelap, pencarian dihentikan sementara. Enam korban diduga meninggal tenggelam di kedalaman 55 meter. Jarak waktu kejadian hingga maghrib kemarin jenazah belum ditemukan, jadi kemungkinan besar meninggal," ujar Harsono, Kepala Seksi Operasi Basarnas Jabar di tempat yang sama.

Dalam kejadian tersebut, 14 orang menggunakan perahu boat menuju Pulau Pasir Tangkil berjarak sekitar 3 km dari dermaga di Desa Tegal Datar Kecamatan Maniis menuju pulau seluas tiga hektare yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Lokasi kejadian hingga dermaga di Desa Tegal Datar berjarak sekitar 2 km.
Kedatangan mereka ke pulau tersebut untuk memanen cabai yang telah mereka tanam sejak tiga bulan lalu.

Intensitas hujan yang tinggi sepekan terakhir membuat air bendungan meninggi dan berpotensi merendam lahan kebun di pulau tak berpenghuni tersebut.

"Tapi karena air danau sedang pasang, khawatir hasil kebun terendam, mereka pergi kesana untuk memanen hasil kebun. Sepulang dari sana, di tengah danau, perahu mereka tenggelam," ujar Kapolres Purwakarta AKBP Dedy Tabrani di posko pencarian di Desa Tegaldatar Kecamatan Maniis.

Keterangannya senada dikatakan Edin (45), suami korban selamat bernama Elis yang dirawat di RS Bayu Asih.

"Istri saya sama kerabat saya memang sengaja kesana untuk panen, kalau enggak dipanen pulaunya keburu terendam," ujar Edin.

Setelah memanen cabai, 14 orang ini menggunakan satu perahu menuju pulang.
Tidak hanya orang, mereka juga membawa hasil kebun tersebut di dalam perahu mereka.
Pantauan Tribun dalam dokumentasi video petugas DPKPB, tampak 10 karung hasil panen diangkut.

"Di perjalanan, di tengah danau, perahu yang mereka tumpangi tenggelam karena kelebihan muatan. Apalagi perahu juga mengangkut hasil panen sehingga perahu tenggelam," ujar Kapolres.

Afif, petugas DPKPB Purwakarta menambahkan, dari 14 orang tenggelam, delapan orang selamat.

Mereka dievakuasi oleh perahu lain yang ada di lokasi kejadian dengan penumpang sebanyak 7 orang.

"Korban selamat ini diangkut satu perahu lagi yang juga berangkat dari Pulau Pasir Tangkil sebanyak tujuh orang. Perahu bermuatan 7 orang ini membawa korban tengelam sebanyak 8 orang dan dievakuasi ke pinggir danau. Sisanya 6 orang lagi tidak terbawa dan akhirnya hilang," ujar Afif.

Dana (40), pemilik sekaligus yang mengemudikan perahu selamat. Korban selamat sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Hanya saja, Dana dalam kondisi masih dalam penanganan dan belum bisa dimintai keterangannya.

Hingga tadi malam pukul 21.00 WIB, petugas masih bersiaga di dermaga di Desa Tegaldatar.

Personel Satpol Airud Purwakarta masih berputar mengelilingi perairan di titik lokasi kejadian.

Mereka juga dibantu Tim Basarnas. Warga juga masih berada di sekitar pinggiran bendungan di desa itu.

"Kondisi perairan Bendungan Cirata gelap, penerangan terbatas. Jenazah belum ditemukan. Kedalaman air sekitar 55 meter. Saat kondisi kembali terang kami akan lakukan lagi pencarian, kemungkinan menerjunkan tim penyelam," ujar Harsono.


Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2017/12/22/perahu-tenggelam-di-bendungan-cirata-enam-korban-meninggal 

Begini Gaya Pamitan Hakim Ketua di Kasus Korupsi e-KTP Kepada Wartawan

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Menjelang Maghrib, Hakim Ketua kasus KTP Elektronik dengan terdakwa Andi Agustinus, John Butar-Butar terlihat di lobi Pengadilan Tipikor Jakarta. Memakai kemeja kotak-kotak hitam putih, rambutnya yang masih terlihat basah disisir klimis ke belakang.

Membawa satu kantong plastik, Hakim John tersenyum kepada wartawan yang ada di lobi.
"Kok masih di sini? Sidangnya kan sudah selesai dari tadi," tanya dia seraya tersenyum.
Obrolan ringan dan tawa mulai menghangatkan suasana. Mengambil satu batang rokok dari bungkusnya. Api rokok di jari tangannya terlihat menyala.

Hakim John menghisap rokoknya dalam-dalam. Hembusan asap mengepul dari mulutnya. "Selesai sudah," kata dia singkat disambut tawa wartawan.

Tugasnya mengurus sidang kasus korupsi KTP elektronik sudah dilaksanakan. Vonis terhadap Andi Agustinus serta Irman dan Sugiarto telah diketok olehnya.

Hakim John mengaku, tas plastik yang dibawanya berisi buku-buku dari ruangan. 28 Desember 2017 mendatang, dirinya sudah harus berada di Pontianak dan menempati posisi hakim tinggi.

 "Besok, Jumat (22/12/2017) hari terakhir saya di sini. Jadi, harus beres-beres. Sabtu saya mau pulang ke Semarang ketemu keluarga dulu," kata dia.

Selama tiga tahun bertugas di Pengadilan Tipikor Jakarta, dia merasa jarang bisa bertemu dengan keluarga. Hanya satu bulan sekali setidaknya dia pulang ke Semarang, Jawa Tengah bertemu istri dan dua anaknya.

Dirinya berharap dapat bertemu lebih sering keluarganya ketika sudah menjadi hakim tinggi. Terlebih, kelakar dia, menjadi hakim pengadilan tinggi, tidak akan serumit di pengadilan negeri dan tipikor.

"Saya mau siapin balsem saja yang banyak. Jadi hakim tinggi kan enggak terlalu rumit seperti pengadilan negeri. He-he-he," tawa seraknya terdengar.

Dia mengaku sudah enam tahun menjadi hakim tipikor, kasus E-KTP lah yang dinilai menyita perhatian publik.

Pria berusia 57 tahun itu mengatakan harus ada generasi penerus yang mau dan layak memimpin sidang kasus korupsi.
Beruntung, kata dia,anak lelakinya, lolos menjadi calon hakim. Padahal, John sempat terus bertanya mengenai segala hal yang kemungkinan terjadi.

"Anak saya bilang siap dengan konsekuensinya, ya sudah. Padahal dia sudah bekerja di PLN enam bulan. Ya bersyukur ada penerus," tukasnya seraya tersenyum.

Usai berbicara ringan, Hakim John memesan taksi di depan pengadilan. Dia berharap di kemudian hari dapat bertemu kembali. "Baik semuanya, saya pamit. Semoga kita bisa bertemu lagi," ucap John meninggalkan pengadilan.


Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/22/begini-gaya-pamitan-hakim-ketua-di-kasus-korupsi-e-ktp-kepada-wartawan

Pengelola Apartemen Pabrik Narkoba di Sunter Sempat Curiga, Empat Kamar Disewa Sendirian

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


 Pasca penggerebekan pabrik narkoba di Apartemen Green Lake Sunter pada Rabu (20/12/2017) seorang sumber menyebutkan bahwa manajamen apartemen sempat curiga dengan para pelaku.

Kecurigaan tersebut bersumber dari banyaknya unit apartemen yang disewa dengan satu nama. Sumber tersebut menyebutkan, manajemen curiga karena salah seorang yang belum bisa diidentifikasi menyewa empat unit apartemen di lantai yang berbeda sekaligus.

"Manajemen sempet curiga. Itu empat kamar disewa sendirian. Empat lantai, gimana nggak curiga?" kata sumber tersebut.

Namun ia sendiri tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Ia sempat bertanya ke petugas keamanan, namun petugas keamanan yang ia tanya mengaku tidak tahu apa-apa.
"Saya tanya sekuritinya, nggak tahu apa-apa katanya," kata sumber tersebut.

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa dalam penggerebekan tersebut juga dikawal anggota TNI.
"Sampai dikawal ABRI (maksudnya petugas TNI) segala," kata sumber.
Sumber tersebut menyebutkan, dalam setahun ke belakang baru satu kali ada penangkapan dan penggerebekan dengan kasus narkoba di apartemen Green Lake Sunter pada Rabu (20/12/2017).

Meski begitu, dalam pernyataannya kepolisian mengatakan bahwa empat orang tersangka ditangkap di dua lantai yang berbeda dan sebuah unit apartemen yang menjadi tempat produksi di lantai lain.

Mereka adalah AA yang ditangkap di lantai 6 unit AE. Tersangka K, A, dan HL ditangkap di lantai 33 unit BJ, dan tempat produksi di lantai 16 unit BJ.

 Hingga berita ini dikirimkan Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto belum bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi terkait hal tersebut.
Sumber lain yang berada di sekitar juga mengaku tahu adanya penangkapan. Ia mengatakan bahwa pada Rabu (20/12/2017) siang antara pukul 13.00 dan pukul 14.00 ia melihat dan mendengar sirine mobil petugas kepolisian. Selain itu, banyak juga wartawan yang bertanya kepadanya lokasi tersebut.

Dari sanalah ia tahu ada penggerebekan pabrik narkoba di apartemen tersebut. Namun ia mengaku tidak tahu persis bagaimana proses penangkapan tersebut.
"Rame kemaren, wartawan banyak yang nanya," kata sumber.

Sementara itu, pihak pengelola apartemen enggan untuk memberikan informasi terkait hal tersebut.

Seorang petugas keamanan apartemen bernama Setia Rahman menyatakan bahwa informasi terkait tersebut sudah sepenuhnya diserahkan ke pihak kepolisian. Menurutnya, pihak pengelola apartemen sudah tidak bisa memberikan informasi lagi terkait hal tersebut.
"Begini, Pak. Kalo soal itu udah diserahkan ke Mabes. Jadi kita udah nggak ada pembicaraan lagi soal itu," kata dia.

Selain itu, Rahman juga mengungkapkan pada hari yang sama Kamis (21/12/2017), sudah 
ada dua orang wartawan televisi yang datang untuk meminta informasi yang sama.
Dari sanalah ia tahu ada penggerebekan pabrik narkoba di apartemen tersebut. Namun ia mengaku tidak tahu persis bagaimana proses penangkapan tersebut.
"Rame kemaren, wartawan banyak yang nanya," kata sumber.

Sementara itu, pihak pengelola apartemen enggan untuk memberikan informasi terkait hal tersebut.

Seorang petugas keamanan apartemen bernama Setia Rahman menyatakan bahwa informasi terkait tersebut sudah sepenuhnya diserahkan ke pihak kepolisian. Menurutnya, pihak pengelola apartemen sudah tidak bisa memberikan informasi lagi terkait hal tersebut.

"Begini, Pak. Kalo soal itu udah diserahkan ke Mabes. Jadi kita udah nggak ada pembicaraan lagi soal itu," kata dia.

Selain itu, Rahman juga mengungkapkan pada hari yang sama Kamis (21/12/2017), sudah ada dua orang wartawan televisi yang datang untuk meminta informasi yang sama.
Namun Rahman kembali menjelaskan bahwa ia mengarahkan wartwan tersebut ke Bareskrim. Rahman juga mengungkapkan pada hari penggerebekan Rabu (20/12/2017) 
sudah dilaksanakan konferensi pers di apartemen tersebut yang dihadiri banyak wartawan.

"Tadi juga udah ada dua orang wartawan MNC, bawa kamera, tapi kita arahkan ke Mabes. Sama. Karena kan udah di sini kemaren. Rame di sini, konferensi pers," kata Setia Rahman sambil tersenyum di depan meja informasi.

Kemudian sambil tersenyum Rahman mengantar Tribun untuk keluar dari lobi sambil terus memerhatikan.
"Udah cukup gitu aja ya, Pak," kata Setia sambil berjalan maju mengarahkan keluar.
Di lobi lantai bawah pintu masuk Tower 2 Apartemen Green Lake Sunter terdapat meja informasi berwarna cokelat dengan tinggi sekitar satu meter.

Lobi tersebut tampak sepi. Hanya beberapa orang terlihat tengah duduk. Seorang lelaki duduk sambil menghisap rokoknya. Seorang perempuan juga terlihat duduk bersama tiga anaknya.

Kondisi Jalan Sunter Agung di depan pintu masuk Tower 2 Apartemen Green Lake Sunter sangat sepi. Hanya tampak beberapa pedagang yang keliling. Meski jalan di depan pintu masuk berupa aspal mulus, namun jalanan di sekitarnya tampak rusak berlumpur.
Terdapat genangan air setinggi sekitar 15 cm di perempatan jalan tersebut. Posisi apartemen tersebut berada di hook perempatan.

Semua penghuni ketika itu keluar dengan menggunakan mobil yang terparkir di depan lobi. Terlihat puluhan mobil yang terparkir di depan lobi tersebut. Seorang petugas keamanan tampak berkeliling. Sementara dua orang petugas keamanan terlihat berjaga di pintu gerbang.

Lalu lintas Jalan Danau Sunter Selatan di sisi lain apartemen yang merupakan pintu masuk Tower 1 semakin malam semakin padat kendaraan. Jarak antara Tower 2 tempat kejadian perkara dan Tower 1 sekitar 400 meter.

Sempat beberapa kali terlihat ada penumpukan kendaraan di pertigaan jalan yang berada di sepanjang jalan Danau Sunter Selatan. Di pintu masuk tampak juga petugas keamanan yang berjaga. Di dalamnya tampak sebuah mini market, tidak tampak penghuni yang berjalan kaki keluar.

Beberapa mobil dan taksi perusahaan swasta tampak keluar masuk di gerbang tersebut. Meski begitu, beberapa orang asing berkulit hitam tampak bersileweran di jalan sekitar.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/22/pengelola-apartemen-pabrik-narkoba-di-sunter-sempat-curiga-empat-kamar-disewa-sendirian?page=4 




Hakim Sebut Andi Narogong Perkaya Akom, Miryam, Markus, Jafar dan Setya Novanto

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis delapan tahun penjara terhadap Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Dalam putusan, hakim menilai perbuatan Andi telah memperkaya orang lain.
"Menurut majelis, unsur memperkaya diri sendiri, orang lain, dan korporasi telah terpenuhi," ujar hakim Anwar saat membaca pertimbangan putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Ada lima politisi yang namanya disebut hakim ikut menerima aliran dana dari proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Pertama, politisi Partai Golkar Ade Komarudin. Seperti dalam putusan hakim untuk dua terdakwa sebelumnya, pria yang sering disapa Akom itu diyakini telah menerima uang 100.000 dollar AS.
Uang itu diberikan oleh Ketua Panitia Pengadaan proyek e-KTP, Drajat Wisnu Setyawan.

Kedua, hakim meyakini politisi Partai Hanura Miryam S Haryani telah menerima 1,2 juta dollar AS. Uang tersebut untuk dibagikan kepada anggota Komisi II DPR.

Ketiga, hakim meyakini politisi Partai Demokrat Mohammad Jafar Hafsah ikut diperkaya. Mantan anggota DPR itu diyakini menerima 100.000 dollar AS.

Selanjutnya, hakim meyakini uang proyek e-KTP diterima oleh politisi Partai Golkar Markus Nari. Anggota Komisi II DPR itu disebut menerima 400.000 dollar AS.

Terakhir, hakim meyakini mantan Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto telah ikut diperkaya. Novanto menerima 1,8 juta dollar AS, 2 juta dollar AS dan 383.040 dollar Singapura.

Sejumlah pihak yang disebut itu pernah membantah menerima aliran dana dalam kasus korupsi e-KTP.

Pihak yang telah membantah itu antara lain Ade Komarudin, Miryam S Haryani, Markus Nari, Jafar Hafsah, juga Setya Novanto.

Abdul Kadir 
 Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/21/hakim-andi-narogong-perkaya-akom-miryam-markus-jafar-dan-setya-novanto

Ridwan Kamil Bantah Pernah Tolak Dipasangkan dengan Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat

Depok.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE





Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil membantah bahwa dirinya pernah menolak untuk dipasangkan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Ridwan Kamil menjelaskan, bahwa dalam menentukan pasangan calon ‎untuk bertarung dalam Pilkada perlu melalui beberapa proses.


Dan proses untuk mendapatkan sebuah pasangan calon tidak dipungkirinya harus mengalami beberapa hambatan yang sebelumnya tidak ‎dipikirkan. "Jadi saya sampaikan, setiap partai punya syarat, punya ekspektasi. Kadang-kadang komunikassinyaa langsung, kadang-kadang (komunikasinya) butuh proses," kata Ridwan Kamil di Universitas 
Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/12/2017).

Dijelaskan Ridwan Kamil, dalam mendapatkan pasangan calon untuk bertarung dalam Pilkada hendaknya harus pula memperhatikan hasil survei. Menurutnya, harus ada kecocokan antar sosok‎ dengan survei yang ada. "Jadi perlu ada komunikasi lebih lanjut, jadi tidak ada tolak menolak," tandasnya.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/21/ridwan-kamil-bantah-pernah-tolak-dipasangkan-dengan-dedi-mulyadi-di-pilgub-jawa-barat

Sabtu, 23 September 2017

Wali Kota Cilegon Ditetapkan Sebagai Tersangka Terkait Dugaan Terima Suap Rp 1,5 Miliar

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Wali Kota Cilegon, Iman Aryadi ditetapkan sebagai tersangka, Sabtu (23/9/2017).
Ia ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka karena diduga menerima suap Rp 1,5 miliar terkait perizinan di Cilegon.

"Setelah pemeriksaan, ditemukan bukti permulaan tindak pidana penerimaan hadiah atau janji pada wali kota dan pihak lain," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam jumpa pers di Gedung KPK Jakarta, Sabtu (23/9/2017).
Selain Iman, KPK juga menetapkan Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon Ahmad Dita Prawira dan seorang bernama Hendry sebagai tersangka penerima suap.

Selain itu, dari pihak pemberi, KPK menetapkan Project Manager PT Brantas Abipraya Bayu Dwinanto Utomo dan Direktur Utama PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) Tubagus Dony Sugihmukti sebagai tersangka. Kemudian, satu tersangka lagi yakni Legal Manager PT KIEC Eka Wandoro. Dalam kasus ini, Iman bersama-sama Dita Prawira dan Hendry diduga menerima suap sebesar Rp 1,5 miliar.

Suap tersebut diberikan agar pemerintah Kota Cilegon memuluskan proses perizinan pembangunan Transmart. Iman, Dita dan Hendry disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sementara, Bayu Dwinanto, Dony dan Eka yang diduga selaku pihak pemberi suap disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/23/wali-kota-cilegon-ditetapkan-sebagai-tersangka-terkait-dugaan-terima-suap-rp-15-miliar 

Gunung Agung Berstatus Awas, 15.142 Jiwa Mengungsi di 125 Titik Pengungsian

Bali.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Tercatat 15.142 jiwa mengungsi dan tersebar di 125 titik pengungsian seiring dengan status awas Gunung Agung di Karangasem, Bali. "Sejak ditetapkannya status Awas (Level 4) Gunung Agung pada 22/9/2017 pukul 20.30 Wita, ribuan masyarakat melakukan evakuasi dan petugas juga mengangkut pengungsi ke luar dari daerah berbahaya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribunnews.com, Sabtu (23/9/2017).

Menurut Sutopo, pengungsi tersebar di 7 kabupaten di sekitar Gunung Agung. Di antaranya di Kabupaten Badung 5 titik (35 jiwa), Kabupaten Bangli 17 titik (465 jiwa), Kabupaten Buleleng 10 titik (2.423 jiwa). Selain itu, di Kabupaten Denpasar 6 titik (343 jiwa), Kabupaten Giayar 9 titik (182 jiwa), Kabupaten Karangasem 54 titik (7.852 jiwa).

Serta di Kabupaten Klungkung 21 titik (3.590 jiwa) dan Kabupaten Tabanan 3 titik (252 jiwa).
Sejauh ini kata dia, pendataan masih dilakukan BPBD. Diperkirakan jumlah pengungsi masih bertambah. Pengungsi berada di GOR, balai desa banjar, rumah penduduk dan kerabatnya.
 
Banyaknya titik pengungsian menyebabkan distribusi logistik dan bantuan terkendala karena petugas harus menyalurkan ke lokasi pengungsian yang terpencar. Rasa solidaritas yang tinggi sesama masyarakat, banyak yang menawarkan rumah dan bangunannya untuk digunakan sebagai tempat pengungsian. Seperti yang dilakukan warga yang bisa menampung 50 orang beserta fasilitas air bersih, tempat tidur, dan makanan sehari-hari di Pejeng Kangin, Tampak Siring.
 
Begitu juga warga bernama Nyoman Suardika yang menyediakan tempat penampungan ternak di wilayah Besang Kawan Klungkung secara gratis.Bahkan juga menyediakan tempat pengungsian di dekatnya untuk kapasitas 30 orang sehingga bisa mencari pakan ternaknya. Bantuan masyarakat secara swadaya juga banyak dilakukan. "Ini adalah modal sosial yang luar biasa," kata dia.

Masyarakat secara mandiri dan spontan saling membantu anggota masyarakat yang mengungsi.
Upaya masyarakat ini layak diapresiasi dan didorong agar tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
Pemerintah pasti akan memberikan bantuan kepada para pengungsi namun ada beberapa kendala di lapangan yang sangat dinamis.

Lebih lanjut ia menjelaskan pula BPBD telah membangun Posko Tanggap Darurat.
Untuk para pengungsi untuk data dan bantuan bisa menghubungi call center Pusdalops Denpasar 0361 223333 dan emergency call Denpasar 112.

Informasi dan dihimbau kepada masyarakat yang mau mengumpulkan donasi, baik berupa barang maupun uang, agar disetor melalui satu pintu yaitu Posko Utama Satgas Siaga Darurat, Alamat Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis Kabupaten Karangasem.

Dengan kordinator Bapak Subadi, atau sumbangan minimal dicatat jumlah dan bentuk sumbangan serta akan disalurkan kemana. Call center Posko Darurat Gunung Agung Kabupaten Karangasem 081353965324.


Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/23/gunung-agung-berstatus-awas-15142-jiwa-mengungsi-di-125-titik-pengungsian

Ini Alasan Mengapa Jokowi Tak Menolak Ide Pemutaran Film G30S/PKI

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Presiden RI Joko Widodo tidak menolak gagasan diputarnya kembali film "Pengkhianatan G30S/PKI". Hanya saja, Presiden Jokowi meminta agar film itu diproduksi dalam versi yang lebih kekinian agar bisa lebih diterima.

Menurut pengamat politik dan pertahanan Salim Said, sikap Presiden Jokowi tersebut sarat pertimbangan politis. Apalagi ide nonton bareng (nobar) dilontarkan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

"Kenapa Presiden Jokowi tidak melawan gagasan pemutaran film itu? Padahal kalau kita lihat latar belakangnya beliau diangkat, dicalonkan oleh PDIP. Dan orang PDIP banyak yang tidak setuju film itu diputar," kata Salim dalam talkshow Perspektif Indonesia, Sabtu (23/9/2017).

Salim berpendapat, TNI memiliki peranan politik sejak proklamasi kemerdekaan dan terbentuknya tentara Indonesia. "Makanya saya bilang sejarah politik tentara Indonesia, Tentara Indonesia itu partai. Ketua partai pertama adalah Sudirman. Ketua partai kedua bernama Nasution. Ketua partai ketiga bernama Yani. Dan yang terakhir adalah Soeharto," kata Salim.

Meskipun dwifungsi ABRI sudah dihapuskan dan tentara Indonesia tidak lagi memiliki peranan politik legal, namun mereka masih memiliki peranan politik riil. Pernyataan dari TNi juga masih memberikan pengaruh politis.

"Dan Jokowi pintar. Dia tahu itu. Makanya Jokowi tidak melawan Nurmantyo. Karena realitasnya, tentara itu secara potensial adalah kekuatan politik," tutur Salim. Salim memandang, gagasan pemutaran kembali film karya Arifin C Noer itu tidak bisa dilepaskan dari dua hal. Pertama, secara historis tentara adalah musuhnya PKI.

"Mereka berperang melawan PKI di Madiun dan pada 65 seluruh jenderal mereka dibunuh dalam satu malam. Dalam sejarah dunia, tidak pernah ada tentara yang seluruh jenderalnya dalam satu malam dilikuidasi," jelas Salim. Kedua, kata Salim, dalam konteks politik sekarang ini muncul cerita mengenai kebangkitan PKI. Bersamaan dengan itu, ada upaya pelurusan sejarah termasuk oleh PKI, keturunan, dan simpatisannya.

Maka wajar saja, lanjutnya, sebagai Panglima TNI Nurmantyo harus bisa menjaga anak buahnya dari kekacauan yang mungkin terjadi. "Nah, alat yang tersedia buat saya apa? Ya, film itu. Oleh sebab itu, Jenderal Nurmantyo bilang setuju ada versi baru film itu. Yang penting ada alat buat panglima menjaga pasukannya, jangan kena pengaruh PKI yang mencoba membersihkan nama dari Gestapu," pungkasnya.

Abdul Kadir
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2017/09/23/15012171/ini-alasan-mengapa-jokowi-tak-menolak-ide-pemutaran-film-g30spki 

Sabtu, 02 September 2017

Tak Perlu Cambuk, Begini Cara Kusir Sidik Bikin Kudanya SemangatJ

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Sebuah video di media sosial memperlihatkan seekor kuda delman yang tetap dicambuk walau sudah terkapar kelelahan. Kuda tersebut diketahui mengalami kelelahan saat narik delman. Lalu bagaimana cara perawatan agar kuda delman tetap fit?

Sidik salah satu kusir delman di kawasan Mekarsari menceritakan ada perawatan-perawatan khusus terhadap kuda delman. Perawatan tersebut bertujuan agar kuda tetap sehat dan fit saat dibawa narik delman.



"Satu kuda pokoknya satu karung nggak boleh telat. Kalau telat sehari kuda bisa 'rusak'," kata Sidik di Kandang Kuda, Jalan Raya Bogor, Mekarsari, Depok, Jawa Barat, Sabtu (2/8/2017).

Selain pemberian makan yang rutin, menjaga kebersihan kandang juga menjadi faktor agar kondisi kuda tetap fit. Kandang kuda harus dibersihkan setiap hari. Kuda yang kerap digunakan untuk narik delman juga harus diberikan tambahan vitamin dan jamu.

"Kita paling cekok (jamu) seminggu sekali. Dikasih jamu, susu beruang, telor, pokoknya kesehatan dijaga betul," tutur dia.


Sidik yang sehari-hari narik delman mulai jam 14.00 WIB hingga 18.00 WIB itu setiap kuda sebelum narik harus diroskam. Roskam adalah alat perawatan terhadap kuda yang terbuat dari seng yang berigi untuk digosok-gosokan ke tubuh kuda.

"Kuda itu kita roskam tiap hari pagi nih, nanti pulang narik digituin lagi biar fit badannya. Kalau pulang narik kan pada keringatan kalau diroskam kan keluar lagi hawanya," jelasnya.

Kemudian, jika kuda yang sudah terlihat sakit jangan dipaksa dibawa untuk narik. Menurut Sidik, kondisi kuda yang sedang sakit atau tidak, bisa dilihat dari raut muka kuda tersebut.
Delman milik Sidik.Delman milik Sidik. Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom

"Sebenarnya kalau kuda itu kelihatan kalau lagi sakit dari raut muka, kalau pulang narik kita langsung rawat lagi biar fit lagi. Jika lagi sakit saya pakai obat-obat atau ramuan sendiri aja udah ada tipsnya," kata dia.


Abdul Kadir
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-3625841/tak-perlu-cambuk-begini-cara-kusir-sidik-bikin-kudanya-semangat?_ga=2.255633992.1348442016.1504352848-1294722843.1499808133 

Zulkifli Hasan Bareng Eko Patrio Gelar Kurban Keliling di JakartaJaka

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Hari kedua Idul Adha dimanfaatkan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan untuk membagikan kurban keliling di wilayah Jakarta dan sekitarnya bersama Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dengan nama program "BANK DUL" (Qurban Keliling Idul Adha) yang diarahkan di daerah-daerah padat penduduk dan korban kebakaran, Sabtu (2/9).

Kurban Sapi pertama diberikan Zulkifli Hasan di Masjid Al Husna Jalan Pinang Merah, Cipinang. Kepada pengurus Masjid, Ia berpesan agar distribusi sampai pada yang berhak, dan berjalan tertib.
Kurban sapi kedua diberikan di Musholla Al Amin Kampung Cilungup, Duren Sawit Jakarta Timur. Menurut Zulkifli sampai laporan hari kedua ini tercatat Program Kurban Keliling PAN sudah menyerahkan kurban 199 ekor Sapi di seluruh Indonesia dan terus bertambah.

"Alhamdulillah kurban diserahkan kader PAN bukan hanya di Jakarta, tapi seluruh Indonesia. Total belum kita hitung, tapi intinya semoga kurban keliling PAN bisa membantu saudara saudara kita yg membutuhkan,"

Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio menyebut, sumbangan hewan kurban dilaksanakan serentak kader di seluruh wilayah Ibukota. Tadi pagi Eko juga sudah membagi hewan Qurban ke Musholla Al-Maksum RT 008 RW 005 Kota Bambu Selatan VI Palmerah Jakarta Barat.

"Kurban keliling ini sudah dimulai dari kemarin di seluruh Indonesia termasuk Jakarta. Pak Zul sendiri menyumbang 19 sapi. Semoga bermanfaat untuk masyarakat," tutur Eko.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/09/02/zulkifli-hasan-bareng-eko-patrio-gelar-kurban-keliling-di-jakarta 

Seputar Pengakuan PNS Atas Perlakuan Semena-mena Siti Masitha: Di-Nonjob Jika Lupa Setor

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Wali Kota non-aktif Tegal, Siti Masitha Soeparno beberapa waktu lalu terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Wanita yang kerap disapa Bunda Sitha ini diduga terjerat kasus korupsi pembangunan infrastruktur kesehatan yang ada di wilayah kepemimpinannya.
Berkaitan dengan dicokoknya Bunda Sitha, banyak warga Tegal yang lantas bersyukur.

Hal ini lantaran mereka mengaku sudah menduga tindak korupsi yang dilakukan Sitha sejak lama.
Di sisi lain, belakangan diketahui tindak tak adil ternyata diberlakukan Bunda Sitha pada beberapa pegawainya di Pemerintahan Kota Tegal.

Bukan pada satu atau dua pegawai saja, Sitha diketahui bertindak tak adil pada beberapa PNS di kalangan Pemkot Tegal.

Sebagaimana dikutip dari Tribun Jateng, sejumlah PNS mengaku pernah di-nonjob-kan, pangkat diturunkan bahkan tak menerima gaji selama bekerja.

Lebih lanjut, dihimpun Tribunwow.com, berikut fakta-fakta berkaitan dengan kasus ini:

1. Di-nonjob-kan
Khaerul Huda, PNS Tegal blak-blakan dirinya sempat di-nonjob-kan oleh Sitha.
Dijelaskannya, hal ini lantaran ia tak patuh terhadap aturan pimpinan.
Adapun, pria yang sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Tegal itu mengaku pernah didatangi Amir Mirza Hasibuan.
Adapun, Mirza adalah sosok yang juga diringkus penyidik KPK saat OTT bersama Sitha. Mirza juga diketahui merupakan orang kepercayaan Sitha.

"Dia (Mirza) merupakan orang yang perkataannya harus ditaati seperti perkataan wali kota. Saat itu, dia ngomong, 'Jangan lupa, ya,'" ucap Huda, Kamis (31/8/2017).
Perkataan Mirza itu rupanya mengisyaratkan 'tagihan' untuk memberi setoran sebagai imbal jasa atas pengangkatannya.

Huda pun mengatakan dirinya sempat lupa akan arahan tersebut. Akibatnya, jabatan Huda pun diturunkan. "Saat itu, saya tidak memberikan. Saya lupa. Akhirnya jabatan saya diturunkan," terangnya.

2. Dimutasi dan diberhentikan
Huda mengaku dirinya sempat memeroleh prestasi yang cukup membanggakan.
Namun hal tersebut pun tak berdampak baik bagi posisinya sebagai PNS.
Akibat tindakannya yang lupa menyetor uang pada atasan pria itu pun beberapa kali dimutasi bahkan sempat menjadi staf pemerintah kecamatan.

Klimaksnya, karier Khaerul Huda sebagai PNS pun berhenti sejak beberapa bulan lalu.
Dia diberhentikan meski sebenarnya masih menyisakan masa bakti dua tahun lagi.
"Kalau pensiun itu ada tahapannya. Kalau surat BKN turun, saya masih dapat uang pensiun bulanan. Tapi, gaji dan tunjangan pensiun saya disetop. Saya ini seperti bukan PNS," imbuhnya.

3. Senasib dengan Huda
Huda bukanlah satu-satunya PNS Kota Tegal yang mendapat perlakuan tak adil dari Wali Kota setempat. Agus Arifin harus melepas jabatan sebagai Sekretaris Dinas Kependudukan Kota Tegal beberapa waktu lalu. "Saya dinilai sebagai orang yang vokal mengkritik pemerintah," tutur Arifin.

Dari jabatan sebagai Sekretaris, Arifin pun harus turun menjadi Staf Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tegal. Selain mereka, ada pula Akhmad Rofi. Pria tersebut merupakan Mantan Lurah Debong Lor, Kecamatan Tegal Selatan.
Dari jabatan sebagai Sekretaris, Arifin pun harus turun menjadi Staf Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tegal. Selain mereka, ada pula Akhmad Rofi. Pria tersebut merupakan Mantan Lurah Debong Lor, Kecamatan Tegal Selatan.

"Jabatan saya diturunkan. Tadinya lurah, menjadi Kasubag Umum Kantor Lingkungan Hidup. Lalu pindah lagi, sekarang jadi kepala seksi di Kantor Perpustakaan Daerah," jelas Akhmad.
Dijelaskannya, sebelum diturunkan dari jabatan Akhmad beberapa kali didatangi seorang wanita yang meminta sejumlah uang.

"Ada seorang wanita, tak perlu saya sebut, mengaku sebagai koordinator (pemenangan) Tegal Selatan. Dia meminta sejumlah uang," kata Akhmad.
Ia pun enggan memenuhi permintaan itu hingga akhirnya jabatannya diturunkan.

4. Arahan Gubernur Ganjar bikin PNS girang
Berkaitan dengan kasus yang menjerat Sitha, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun turun tangan.
"Yang nonjob itu harus dikembalikan sesuai keputusan pengadilan. Sebagai bentuk konstitusionalisme," kata Ganjar saat memberikan pengarahan kepada ratusan ASN di Kota Tegal, Kamis (31/8/2017) sebagaimana dikutip dari Tribun Jateng. Pernyataan tersebut pun langsung disambut riang oleh para PNS.
"Semoga terwujud apa yang dikatakan Pak Gubernur," kata seorang PNS nonjob, Khaerul Huda.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2017/09/02/seputar-pengakuan-pns-atas-perlakuan-semena-mena-siti-masitha-di-nonjob-jika-lupa-setor 

Sabtu, 26 Agustus 2017

Ada Bandar Narkoba Dengan Nilai Transaksi Rp 45 Trilliun Sedang Dibidik BNN

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jendral (Komjen) Budi Waseso mengungkapkan instansinya sedang menyelidiki bandar narkoba dengan nilai transaksi puluhan trilliun rupiah.

"Saya sekarang sedang menelisik satu jaringan yang kemungkinan bisa mencapai Rp 17 Trilliun, itu sedang dijalankan anggota saya. Satu lagi kemungkinan menghasilkan Rp 45 Trilliun dari hasil kejahatan narkotika," ungkap Buwas di kediamannya di Jakarta Timur, Sabtu (26/8/2017).

Menurutnya, transaksi narkotika di Indonesia saat ini sudah mencapai ratusan trilliun.
"Ini tidak bisa terbantahkan, karena dari yang lalu kita menangkap Rp 3,6 trilliun satu jaringan dalam satu tahun. Ini ada 17 dan 45, kalau kita telisik lagi bisa aja lebih, nanti kalau kita rangkum lagi semua, lebih dari Rp 250 trilliun belanja narkotia di negara kita," paparnya.
Buwas juga memaparkan bahwa dari data yang diambil secara acak, penyalahguna narkotika di Indonesia mencapai 6 juta orang dan bahkan peneliti mengatakan 10 kali lipat lebih besar.
"Nah kalau kita datakan dengan fakta tadi masuk, maka dengan 6 juta saja sudah terserap," katanya.
Menurutnya penyalahguna Narkoba di Indonesia sekarang paling banyak pengguna sabu.

"Kalau satu orang minimal sekali satu minggu 1 gram, maka dalam satu minggu untuk 6 juta itu kita membutuh kan 6 ton sabu, satu bulan 24 ton, maka satu tahun tidak kurang dari 300 ton," ujarnya.
Hal tersebut menurut Buwas merupakan sesuatu yang luar biasa dan tidak disadari orang banyak.
Padahal faktanya hal tersebut benar-benar terjadi di Indonesia.

"Mau dibantah? Tidak bisa dibantah. Karena faktanya yang masuk itu tidak pernah keluar lagi dari Indonesia. Itu belum kita bicara tentang ekstasi yang 1.2 juta," katanya.
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Ada Bandar Narkoba Senilai Rp45 Trilliun yang Lagi Diburu BNN

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/08/26/ada-bandar-narkoba-dengan-nilai-transaksi-rp-45-trilliun-sedang-dibidik-bnn

Diterkam Malaysia, Timnas Indonesia U-22 Gagal ke FinalS

Selangor.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Timnas Indonesia U-22 kalah atas Malaysia dalam babak semifinal Sea Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Sabtu (26/8/2017) malam.

Skor 1-0 menutup jalannya laga perebutan tiket ke babak pamungkas ajang olahraga akbar se-Asia Tenggara. Dengan demikian Indonesia akan melawan Myanmar untuk mengejar medali perunggu.



Sementara Malaysia sudah ditunggu Thailand yang sebelumnya menang tipis kontra Myanmar.

Jalannya pertandingan, sejak menit awal skuat Garuda Muda mendominasi serangan lewat pergerakan ciamik gelandang jenius Evan Dimas.

Pertahanan Malaysia cukup ketat sepajang 10 menit laga, bola menusuk milik Garuda Muda mampu dipatahkan. Pada menit ke-15, Yabes Roni mencoba melepas tendangan tapi masih belum menemui sasaran. Aksi kiper Satria Tama pun patut diberi pujian, ia mampu mementahkan dua kali sepakan emas Harimau Malaysia. Menjelang turun minum, Febri Hariyadi melepas tendangan mengancam namun masih bisa dijinakkan.

Selepas jeda, penyerang naturalisasi Indonesia Ezra Walian hampir memecah kebuntuan usai pergerakannya dimatikan tembok pertahanan tim lawan.

Pelatih Milla memasukkan dua nafas baru dengan mengeluarkan Ezra dan Septian David yang diganti oleh Osvaldo Haay dan Saddil Ramdani.
Petaka menimpa Indonesia, tandukkan pemain Malaysia merobek jala yang dikawal Satria Tama pada menit ke-86.
Gavin Kwan Adsit masuk menggantikan Hanif Sjahbandi namun tetap tidak menghasilkan gol penyeimbang.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/superskor/2017/08/26/diterkam-malaysia-timnas-indonesia-u-22-gagal-ke-final 

Benarkah Uang Suap untuk Foya-foya di Hotel dan Prostitusi? Ini Pernyataan KPK

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Meski Dirjen Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Antonius Tonny Budiono mengaku uang suap yang dikumpulkannya sejak 2016 digunakan untuk kegiatan sosial dan operasional pribadi.

 Menurut informasi yang beredar, uang itu turut digunakan juga untuk foya-foya menginap di hotel hingga untuk prostitusi. ‎Namun hal ini belum bisa terkonfirmasi.

 Sebelumnya, Wakil Pimpinan KPK, Basaria Panjaitan membenarkan penyidik KPK menemukan bukti uang tersebut digunakan untuk menginap di beberapa hotel berbeda.

 Dikonfirmasi hal ini, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan ‎pihaknya belum dapat mengkonfirmasi hal itu dan berjanji akan mendalaminya.

 "Saya belum dapat informasi resmi soal rincian itu. Hal-hal yang berkaitan dengan teknis penyidikan tentu tidak bisa disebutkan. Yang pasti memang ada sejumlah ‎transaksi yang dilakukan oleh tersangka dengan menggunakan ATM," tutur Febri, Sabtu (26/8/2017).

 Febri menambahkan pihaknya akan merinci dan melihat satu persatu, keluar masuknya uang yang digunakan oleh Antonius Tonny Budiono.

 "Termasuk mutasi rekeningnya, keluar masuk dari uang tersebut‎, setorannya kapan dan berapa secara rinci tentu akan kita uraikan," kata Febri.

 Seperti diketahui, KPK kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait dengan perizinan dan pengadaan proyek-proyek di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut (Hubla) tahun anggaran 2016-2017.

Dalam OTT yang dilakukan pada Rabu (23/8/2017) malam hingga Kamis (24/8/2017) sore, penyidik mengamankan lima orang di beberapa lokasi terpisah lalu dibawa ke KPK untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Kelima orang tersebut yakni Antonius Tonny Budiono (ATB)-Dirjen Perhubungan Laut, Adiputra Kurniawan (APK)-Komisaris PT Adhi Guna Keruk Tama (PT AGK)‎, S-Manager kauangan PT AGK, DG-Direktur PT AGK, dan W-Kepala Sub Direktorat Pengerukan dan Reklamasi.

Dari hasil OTT, penyidik menyita sejumlah uang dan kartu ATM di kediaman ATB di Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Disana ada empat kartu ATM dari tiga bank penerbit berbeda dalam penguasaan Aantonius Tonny Budiono.

Selain itu ada juga 33 tas berisi uang dalam pecahan mata uang Rupiah, US Dolar, Poundsterling, Euro, Ringgit Malaysia, senilai total Rp 18,9 miliar cash dan dalam rekening Bank Mandiri terdapat sisa salso Rp 1,174 miliar. Sehingga total uang yang ditemukan di rumah ATB totalnya Rp 20 miliar.


Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/08/26/benarkah-uang-suap-untuk-foya-foya-di-hotel-dan-prostitusi-ini-pernyataan-kpk

Kamis, 17 Agustus 2017

17 Agustus, Penurunan Bendera di Istana Oleh Paskibraka Tim Merah

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Upacara penurunan bendera HUT Kemerdekaan di Istana Merdeka pada Kamis sore, 17 Agustus 2017, dilakukan Paskibraka Tim Merah berlangsung lancar.

Upacara penurunan bendera dimulai sekitar pukul 17.00 WIB dan berlangsung sekitar satu jam. Dalam cuaca sore yang cerah, upacara tersebut dipimpin Presiden Joko Widodo dengan komandan upacara Komisaris Besar Polisi Indra Jafar. Sementara komandan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dipegang Kapten Marinir Herwan Pratama Putra.

"Alhamdulilah semuanya berjalan dengan lancar, baik dengan cuaca, situasi, dan kondisi lingkungan. Baik sekali," kata Herwan seusai upacara selesai. Dia mengaku tak ada kendala berarti dalam proses penurunan bendera. Semua berjalan dengan rencana sebagaimana dengan pelatihan yang dijalani.

Kondisi yang baik itu mendukung tugasnya sebagai Komandan Paskibraka.

"Sehingga dalam melaksanakan tugas penurunan bendera, saya memimpin adik-adik tim merah dapat berjalan dengan lancar, secara maksimal, dan sesuai dengan apa yang diharapkan," kata dia.


Herwan mengatakan tugas yang diemban Paskibraka merupakan tanggung jawab yang luar biasa. Keberhasilan dalam tugas tersebut mewakili nama, daerah, serta angkatan matra, dan satuan masing-masing. Karena itu, dalam pelaksanaannya, setiap anggota Paskibraka harus menunjukan kinerja yang terbaik.

Tim Merah adalah nama tim Paskibraka yang bertugas dalam upacara penurunan bendera di Istana Merdeka. Sebelumnya pada pagi hari, upacara pengibaran bendera dilakukan tim Paskibraka yang dinamai Tim Putih.

Nama tim ini diambil dari warna bendera kebangsaan, yakni Merah Putih. Di tahun-tahun sebelumnya, nama tim Paskibraka di upacara 17 Agustus dalam pengibaran dan penurunan dinamakan Tim Nusa dan Tim Bangsa.


Abdul Kadir

Sekjen Golkar Berharap Ada Tindak Lanjut dari Pertemuan Jokowi dan SBY

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Sekretaris jenderal Partai Golkar, Idrus Marham ikut berkomentar soal pertemuan presiden Joko Widodo dengan Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan hari kemerdekaan diIstana Kepresidenan, Kamis, (17/8/2017).

Idrus berharap pertemuan yang dilakukan bukan formalitas melainkan ada tindak lanjut untuk kepentingan bangsa.

"Bahwa pertemuan itu bukan hanya pertemuan formalitas, tetapi harus dilakukan atau dilihat sebagai pertemuan yang ikhlas, tulus untuk kepentingan bangsa," ujar Idrus di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (18/8/2017).

Menurutnya perbedaan pandangan politik, tidak boleh menyebabkan pertentangan dalam kehidupan berbangsa.
Menurutnya berbeda pandangan politik jangan sampai seakan akan kita berbeda bangsa.
‎"Ini tidak boleh terjadi. Kalau ini terjadi, adalah suatu musibah bagi bangsa," katanya.

Menurut Idrus komunikasi atau silaturahmi dalam politik merupakan keniscayaan.

Sehingga, ia berharap ada tindak lanjut pertemuan antar SBY dan Joko Widodo.

Tindak lanjut yang bukan hanya formalitas melainkan memiliki tujuan untuk kemajuan bangsa.
‎"Jadi harus ketemu, banyak bentuknya seperti dialog kebangsaan sesama pimpinan partai politik, tokoh bangsa, tokoh agama, perlu tindak lanjut," katanya.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/08/18/sekjen-golkar-berharap-ada-tindak-lanjut-dari-pertemuan-jokowi-dan-sby

800 Ribu Pengguna Jasa KRL Nikmati Perjalanan Gratis Saat HUT Kemerdekaan RI Ke-72

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Sekitar 800 ribu pengguna jasa menikmati layanan layanan Kereta Rel Listrik (KRL) dengan cuma-cuma alias gratis, pada peringatan HUT Ke-72 Republik Indonesia 17 Agustus 2017
Demikian menurut ice President Communications PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa, kepada Tribunnews.com, Jumat (18/8/2017).

"Ini merupakan kali kedua masyarakat dapat menikmati naik KRL gratis setelah program serupa berlangsung pada peringatan HUT RI tahun 2015 lalu," ujar Eva.

Layanan KRL gratis dimanfaatkan masyarakat sepanjang hari pada 17 Agustus 2017, mulai keberangkatan KRL pertama hingga KRL terakhir tiba di tempat tujuan.

Layanan ini juga berlaku untuk seluruh relasi KRL.

Berdasarkan data PT KCJ tercatat volume penumpang terpadat yang menikmati layanan krl gratis yakni ada di lintas Bogor - Jakarta kota yang mengakomodir sekitar 50 persen dari total volume penumpang sekitar 800 ribu pada 17 Agustus 2017.

Selain KRL Gratis, PT KCJ juga menggelar sejumlah kegiatan lainnya dalam memeriahkan HUT ke-72 RI.

Sejak pekan lalu PT KCJ menggelar lomba fotografi melalui Instagram dengan objek foto KRL dan Stasiun Tanjung Priok, sebagai salah satu Stasiun dengan nilai sejarah yang tinggi.

Berbagai layanan khusus dan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya PT KCJ untuk meningkatkan kecintaan masyarakat pada moda transportasi kereta, khususnya KRL.

"Karena itu kami mengajak sebanyak mungkin masyarakat untuk memanfaatkan program - program ini dengan bepergian bersama keluarga menggunakan KRL untuk aktivitas dihari libur.," katanya.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/08/18/800-ribu-pengguna-jasa-krl-nikmati-perjalanan-gratis-saat-hut-kemerdekaan-ri-ke-72