Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Meski Dirjen Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Antonius Tonny Budiono mengaku uang suap yang dikumpulkannya sejak 2016 digunakan untuk kegiatan sosial dan operasional pribadi.
Menurut informasi yang beredar, uang itu turut digunakan
juga untuk foya-foya menginap di hotel hingga untuk prostitusi. Namun
hal ini belum bisa terkonfirmasi.
Sebelumnya, Wakil Pimpinan KPK, Basaria Panjaitan membenarkan penyidik KPK menemukan bukti uang tersebut digunakan untuk menginap di beberapa hotel berbeda.
Dikonfirmasi hal ini, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan pihaknya belum dapat mengkonfirmasi hal itu dan berjanji akan mendalaminya.
"Saya belum dapat informasi resmi soal rincian itu. Hal-hal
yang berkaitan dengan teknis penyidikan tentu tidak bisa disebutkan.
Yang pasti memang ada sejumlah transaksi yang dilakukan oleh tersangka
dengan menggunakan ATM," tutur Febri, Sabtu (26/8/2017).
Febri menambahkan pihaknya akan merinci dan melihat satu persatu, keluar masuknya uang yang digunakan oleh Antonius Tonny Budiono.
"Termasuk mutasi rekeningnya, keluar masuk dari uang
tersebut, setorannya kapan dan berapa secara rinci tentu akan kita
uraikan," kata Febri.
Seperti diketahui, KPK
kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait dengan perizinan
dan pengadaan proyek-proyek di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut
(Hubla) tahun anggaran 2016-2017.
Dalam OTT yang dilakukan pada Rabu (23/8/2017) malam hingga
Kamis (24/8/2017) sore, penyidik mengamankan lima orang di beberapa
lokasi terpisah lalu dibawa ke KPK untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Kelima orang tersebut yakni Antonius Tonny Budiono
(ATB)-Dirjen Perhubungan Laut, Adiputra Kurniawan (APK)-Komisaris PT
Adhi Guna Keruk Tama (PT AGK), S-Manager kauangan PT AGK, DG-Direktur
PT AGK, dan W-Kepala Sub Direktorat Pengerukan dan Reklamasi.
Dari hasil OTT, penyidik menyita sejumlah uang dan kartu ATM
di kediaman ATB di Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Disana ada empat kartu
ATM dari tiga bank penerbit berbeda dalam penguasaan Aantonius Tonny
Budiono.
Selain itu ada juga 33 tas berisi uang dalam pecahan mata
uang Rupiah, US Dolar, Poundsterling, Euro, Ringgit Malaysia, senilai
total Rp 18,9 miliar cash dan dalam rekening Bank Mandiri terdapat sisa
salso Rp 1,174 miliar. Sehingga total uang yang ditemukan di rumah ATB
totalnya Rp 20 miliar.
Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/08/26/benarkah-uang-suap-untuk-foya-foya-di-hotel-dan-prostitusi-ini-pernyataan-kpk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar