Kapolda Jawa Barat M. Iriawan memerintahkan kepada semua kapolres dan kapolresta di wilayah hukum Polda Jabar untuk melakukan operasi di lapangan guna memantau sekaligus mengantisipasi peredaran beras sintetis (plastik) di wilayah Jawa Barat.
Operasi itu dari mulai penggilingan beras hingga ke tingkat perdagangan beras. Terlebih Polda Jabar dan Polres Bogor, sebelumnya sudah menemukan satu kasus yang diduga beras plastik di daerah Kalapanunggal, Kab. Bogor.
“Saya sudah menyampaikan TR (perintah-red) kepada semua wilayah (polres dan polresta-red) untuk melakukan operasi. Masuk ke penggilingan beras sampai ke tingkat perdagangannya,” ujar Kapolda Jabar M Iriawan usai meresmikan gedung Polres Sumedang yang baru di Jalan Prabu Gajah Agung/Bypass, Sumedang, Senin (25/5/2015).
Hadir dalam peresmian tersebut, diantaranya Kapolres Sumedang Yully Kurniawan, sejumlah kapolres dan kapolresta di wilayah hukum Polda Jabar, Wabup Sumedang H. Eka Setiawan, Dandim 0610/Sumedang Sri Welyanto, Ketua DPRD Kab. Sumedang Irwansyah Putra, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tamu undangan penting lainnya.
Menurut Kapolda, hingga kini Polda Jabar sudah menemukan satu kasus yang diduga kuat beras plastik seberat 15 kg di daerah Kalapanunggal, Kabupaten Bogor.
Dugaan sementara, beras tersebut berasal dari Karawang. Namun, Polda Jabar masih menyelidiki kebenarannya. Guna pengusutan lebih lanjut, sudah dibentuk tim dari Polda Jabar dan Polres Bogor untuk menyelidiki dan mendalami kasus tersebut.
Polda Jabar akan mengungkap sumber atau produsen beras plastik itu, termasuk mencari kemungkinan keberadaan pabrik yang memproduksinya di wilayah Jabar.
“Sampai sekarang kami masih melakukan pengujian laboraturium. Jika betul beras sintetis, kami akan menelusuri dari mana beras tersebut berasal? Apakah dibuat di wilayah di Jabar atau beras impor? Kami akan mendalami dan menelusuri kasus ini sampai ke hulunya (produsen-red). Untuk menelusuri kemungkinan beredarnya kasus beras sintetis di wilayah Jawa Barat, entry point-nya dari kasus di Kalapanunggal ini,” ujarnya didampingi Kapolres Sumedang Yully Kurniawan.
Lebih jauh M Iriawan menjelaskan, tak menutup kemungkinan kasus dugaan beras sintetis di Kalapanunggal Kab. Bogor itu, berasal dari beras impor. Sebab, diakui ada beberapa kemasan beras yang terindikasi beras impor.
Namun, beras impor dari Cina atau negara lainnya belum bisa dipastikan. “Kami masih melakukan penyelidikan. Kita lihat nanti, apakah beras impor dari Cina atau bukan,” tuturnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Barat termasuk Kab. Sumedang, agar segera menginformasikan kepada kepolisian jika menemukan peredaran beras plastik di wilayahnya masing-masing.
“Mohon info kalau ada indikasi peredaran beras plastik, termasuk di Sumedang. Kami akan menindak seandainya di Sumedang ada peredaran beras sintetis. Secara umum, kondisi kamtibmas di wilayah Jabar cukup kondusif. Hanya memang kami sekarang lagi disibukan dengan beras plastik ini,” tutur M. Iriawan.
Menyinggung peresmian gedung Polres Sumedang yang baru, Kapolda mengaku sangat bangga sekaligus terharu kini Polres Sumedang memiliki gedung baru yang cukup megah, luas dan refresentatif.
Berdirinya Mapolres Sumedang yang baru itu, tak lepas dari bantuan Pemkab Sumedang yang menyediakan lahannya seluas 1,3 hektare, bantuan para donator dan seluruh masyarakat Kab. Sumedang.
Pembangunan mapolres, terdiri dari dua gedung dengan dua lantai yang dibangun dua tahun anggaran tahun 2013-2014 dengan anggaran sekitar Rp 12,135 miliar.
“Karena berdirinya gedung mapolres yang baru ini bentuk kepedulian pemda dan rakyat, sehingga kepolisian harus cinta dan menyayangi pemda dan rakyatnya dengan memberikan pelayanan prima. Polisi harus mengayomi, melindungi, melayani dan menegakan hukum untuk rakyat. Saya titip kepada Kapolres Sumedang, setelah acara ini segera kumpulkan semua anggota dan sampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pemda dan rakyat hingga pembangunan gedung mapolres ini bisa terwujud dan diresmikan,” ucapnya.
Abdul kadir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar