Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Wali Kota Cilegon, Iman Aryadi ditetapkan sebagai tersangka, Sabtu (23/9/2017).
Ia ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai
tersangka karena diduga menerima suap Rp 1,5 miliar terkait perizinan di
Cilegon.
"Setelah
pemeriksaan, ditemukan bukti permulaan tindak pidana penerimaan hadiah
atau janji pada wali kota dan pihak lain," ujar Wakil Ketua KPK Basaria
Panjaitan dalam jumpa pers di Gedung KPK Jakarta, Sabtu (23/9/2017).
Selain Iman, KPK juga menetapkan Kepala Badan Perizinan
Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon Ahmad Dita Prawira dan seorang
bernama Hendry sebagai tersangka penerima suap.
Selain itu, dari pihak pemberi, KPK menetapkan Project
Manager PT Brantas Abipraya Bayu Dwinanto Utomo dan Direktur Utama PT
Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) Tubagus Dony Sugihmukti
sebagai tersangka. Kemudian, satu tersangka lagi yakni Legal Manager PT KIEC Eka Wandoro. Dalam kasus ini, Iman bersama-sama Dita Prawira dan Hendry diduga menerima suap sebesar Rp 1,5 miliar.
Suap tersebut diberikan agar pemerintah Kota Cilegon memuluskan proses perizinan pembangunan Transmart. Iman, Dita dan Hendry disangka melanggar Pasal 12 huruf a
atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Sementara, Bayu Dwinanto, Dony dan Eka yang diduga selaku
pihak pemberi suap disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5
ayat 1 huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/23/wali-kota-cilegon-ditetapkan-sebagai-tersangka-terkait-dugaan-terima-suap-rp-15-miliar
Sabtu, 23 September 2017
Gunung Agung Berstatus Awas, 15.142 Jiwa Mengungsi di 125 Titik Pengungsian
Bali.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Tercatat 15.142 jiwa mengungsi dan tersebar di 125 titik pengungsian seiring dengan status awas Gunung Agung di Karangasem, Bali. "Sejak ditetapkannya status Awas (Level 4) Gunung Agung pada 22/9/2017 pukul 20.30 Wita, ribuan masyarakat melakukan evakuasi dan petugas juga mengangkut pengungsi ke luar dari daerah berbahaya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribunnews.com, Sabtu (23/9/2017).
Menurut Sutopo, pengungsi tersebar di 7 kabupaten di sekitar Gunung Agung. Di antaranya di Kabupaten Badung 5 titik (35 jiwa), Kabupaten Bangli 17 titik (465 jiwa), Kabupaten Buleleng 10 titik (2.423 jiwa). Selain itu, di Kabupaten Denpasar 6 titik (343 jiwa), Kabupaten Giayar 9 titik (182 jiwa), Kabupaten Karangasem 54 titik (7.852 jiwa).
Serta di Kabupaten Klungkung 21 titik (3.590 jiwa) dan Kabupaten Tabanan 3 titik (252 jiwa).
Sejauh ini kata dia, pendataan masih dilakukan BPBD. Diperkirakan jumlah pengungsi masih bertambah. Pengungsi berada di GOR, balai desa banjar, rumah penduduk dan kerabatnya.
Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/23/gunung-agung-berstatus-awas-15142-jiwa-mengungsi-di-125-titik-pengungsian
Tercatat 15.142 jiwa mengungsi dan tersebar di 125 titik pengungsian seiring dengan status awas Gunung Agung di Karangasem, Bali. "Sejak ditetapkannya status Awas (Level 4) Gunung Agung pada 22/9/2017 pukul 20.30 Wita, ribuan masyarakat melakukan evakuasi dan petugas juga mengangkut pengungsi ke luar dari daerah berbahaya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribunnews.com, Sabtu (23/9/2017).
Menurut Sutopo, pengungsi tersebar di 7 kabupaten di sekitar Gunung Agung. Di antaranya di Kabupaten Badung 5 titik (35 jiwa), Kabupaten Bangli 17 titik (465 jiwa), Kabupaten Buleleng 10 titik (2.423 jiwa). Selain itu, di Kabupaten Denpasar 6 titik (343 jiwa), Kabupaten Giayar 9 titik (182 jiwa), Kabupaten Karangasem 54 titik (7.852 jiwa).
Serta di Kabupaten Klungkung 21 titik (3.590 jiwa) dan Kabupaten Tabanan 3 titik (252 jiwa).
Sejauh ini kata dia, pendataan masih dilakukan BPBD. Diperkirakan jumlah pengungsi masih bertambah. Pengungsi berada di GOR, balai desa banjar, rumah penduduk dan kerabatnya.
Banyaknya titik pengungsian menyebabkan distribusi logistik
dan bantuan terkendala karena petugas harus menyalurkan ke lokasi
pengungsian yang terpencar. Rasa
solidaritas yang tinggi sesama masyarakat, banyak yang menawarkan rumah
dan bangunannya untuk digunakan sebagai tempat pengungsian. Seperti yang dilakukan warga yang bisa menampung 50 orang
beserta fasilitas air bersih, tempat tidur, dan makanan sehari-hari di
Pejeng Kangin, Tampak Siring.
Begitu juga warga bernama Nyoman Suardika yang menyediakan
tempat penampungan ternak di wilayah Besang Kawan Klungkung secara
gratis.Bahkan juga menyediakan tempat pengungsian di dekatnya untuk kapasitas 30 orang sehingga bisa mencari pakan ternaknya. Bantuan masyarakat secara swadaya juga banyak dilakukan. "Ini adalah modal sosial yang luar biasa," kata dia.
Masyarakat secara mandiri dan spontan saling membantu anggota masyarakat yang mengungsi.
Upaya masyarakat ini layak diapresiasi dan didorong agar tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
Pemerintah pasti akan memberikan bantuan kepada para pengungsi namun ada beberapa kendala di lapangan yang sangat dinamis.
Lebih lanjut ia menjelaskan pula BPBD telah membangun Posko Tanggap Darurat.
Untuk para pengungsi untuk data dan bantuan bisa menghubungi call center Pusdalops Denpasar 0361 223333 dan emergency call Denpasar 112.
Informasi dan dihimbau kepada masyarakat yang mau mengumpulkan donasi, baik berupa barang maupun uang, agar disetor melalui satu pintu yaitu Posko Utama Satgas Siaga Darurat, Alamat Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis Kabupaten Karangasem.
Dengan kordinator Bapak Subadi, atau sumbangan minimal dicatat jumlah dan bentuk sumbangan serta akan disalurkan kemana. Call center Posko Darurat Gunung Agung Kabupaten Karangasem 081353965324.
Upaya masyarakat ini layak diapresiasi dan didorong agar tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
Pemerintah pasti akan memberikan bantuan kepada para pengungsi namun ada beberapa kendala di lapangan yang sangat dinamis.
Lebih lanjut ia menjelaskan pula BPBD telah membangun Posko Tanggap Darurat.
Untuk para pengungsi untuk data dan bantuan bisa menghubungi call center Pusdalops Denpasar 0361 223333 dan emergency call Denpasar 112.
Informasi dan dihimbau kepada masyarakat yang mau mengumpulkan donasi, baik berupa barang maupun uang, agar disetor melalui satu pintu yaitu Posko Utama Satgas Siaga Darurat, Alamat Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis Kabupaten Karangasem.
Dengan kordinator Bapak Subadi, atau sumbangan minimal dicatat jumlah dan bentuk sumbangan serta akan disalurkan kemana. Call center Posko Darurat Gunung Agung Kabupaten Karangasem 081353965324.
Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/23/gunung-agung-berstatus-awas-15142-jiwa-mengungsi-di-125-titik-pengungsian
Ini Alasan Mengapa Jokowi Tak Menolak Ide Pemutaran Film G30S/PKI
Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Presiden RI Joko Widodo tidak menolak gagasan diputarnya kembali film "Pengkhianatan G30S/PKI". Hanya saja, Presiden Jokowi meminta agar film itu diproduksi dalam versi yang lebih kekinian agar bisa lebih diterima.
Menurut pengamat politik dan pertahanan Salim Said, sikap Presiden Jokowi tersebut sarat pertimbangan politis. Apalagi ide nonton bareng (nobar) dilontarkan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
"Kenapa Presiden Jokowi tidak melawan gagasan pemutaran film itu? Padahal kalau kita lihat latar belakangnya beliau diangkat, dicalonkan oleh PDIP. Dan orang PDIP banyak yang tidak setuju film itu diputar," kata Salim dalam talkshow Perspektif Indonesia, Sabtu (23/9/2017).
Salim berpendapat, TNI memiliki peranan politik sejak proklamasi kemerdekaan dan terbentuknya tentara Indonesia. "Makanya saya bilang sejarah politik tentara Indonesia, Tentara Indonesia itu partai. Ketua partai pertama adalah Sudirman. Ketua partai kedua bernama Nasution. Ketua partai ketiga bernama Yani. Dan yang terakhir adalah Soeharto," kata Salim.
Meskipun dwifungsi ABRI sudah dihapuskan dan tentara Indonesia tidak lagi memiliki peranan politik legal, namun mereka masih memiliki peranan politik riil. Pernyataan dari TNi juga masih memberikan pengaruh politis.
"Dan Jokowi pintar. Dia tahu itu. Makanya Jokowi tidak melawan Nurmantyo. Karena realitasnya, tentara itu secara potensial adalah kekuatan politik," tutur Salim. Salim memandang, gagasan pemutaran kembali film karya Arifin C Noer itu tidak bisa dilepaskan dari dua hal. Pertama, secara historis tentara adalah musuhnya PKI.
"Mereka berperang melawan PKI di Madiun dan pada 65 seluruh jenderal mereka dibunuh dalam satu malam. Dalam sejarah dunia, tidak pernah ada tentara yang seluruh jenderalnya dalam satu malam dilikuidasi," jelas Salim. Kedua, kata Salim, dalam konteks politik sekarang ini muncul cerita mengenai kebangkitan PKI. Bersamaan dengan itu, ada upaya pelurusan sejarah termasuk oleh PKI, keturunan, dan simpatisannya.
Maka wajar saja, lanjutnya, sebagai Panglima TNI Nurmantyo harus bisa menjaga anak buahnya dari kekacauan yang mungkin terjadi. "Nah, alat yang tersedia buat saya apa? Ya, film itu. Oleh sebab itu, Jenderal Nurmantyo bilang setuju ada versi baru film itu. Yang penting ada alat buat panglima menjaga pasukannya, jangan kena pengaruh PKI yang mencoba membersihkan nama dari Gestapu," pungkasnya.
Abdul Kadir
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2017/09/23/15012171/ini-alasan-mengapa-jokowi-tak-menolak-ide-pemutaran-film-g30spki
Presiden RI Joko Widodo tidak menolak gagasan diputarnya kembali film "Pengkhianatan G30S/PKI". Hanya saja, Presiden Jokowi meminta agar film itu diproduksi dalam versi yang lebih kekinian agar bisa lebih diterima.
Menurut pengamat politik dan pertahanan Salim Said, sikap Presiden Jokowi tersebut sarat pertimbangan politis. Apalagi ide nonton bareng (nobar) dilontarkan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
"Kenapa Presiden Jokowi tidak melawan gagasan pemutaran film itu? Padahal kalau kita lihat latar belakangnya beliau diangkat, dicalonkan oleh PDIP. Dan orang PDIP banyak yang tidak setuju film itu diputar," kata Salim dalam talkshow Perspektif Indonesia, Sabtu (23/9/2017).
Salim berpendapat, TNI memiliki peranan politik sejak proklamasi kemerdekaan dan terbentuknya tentara Indonesia. "Makanya saya bilang sejarah politik tentara Indonesia, Tentara Indonesia itu partai. Ketua partai pertama adalah Sudirman. Ketua partai kedua bernama Nasution. Ketua partai ketiga bernama Yani. Dan yang terakhir adalah Soeharto," kata Salim.
Meskipun dwifungsi ABRI sudah dihapuskan dan tentara Indonesia tidak lagi memiliki peranan politik legal, namun mereka masih memiliki peranan politik riil. Pernyataan dari TNi juga masih memberikan pengaruh politis.
"Dan Jokowi pintar. Dia tahu itu. Makanya Jokowi tidak melawan Nurmantyo. Karena realitasnya, tentara itu secara potensial adalah kekuatan politik," tutur Salim. Salim memandang, gagasan pemutaran kembali film karya Arifin C Noer itu tidak bisa dilepaskan dari dua hal. Pertama, secara historis tentara adalah musuhnya PKI.
"Mereka berperang melawan PKI di Madiun dan pada 65 seluruh jenderal mereka dibunuh dalam satu malam. Dalam sejarah dunia, tidak pernah ada tentara yang seluruh jenderalnya dalam satu malam dilikuidasi," jelas Salim. Kedua, kata Salim, dalam konteks politik sekarang ini muncul cerita mengenai kebangkitan PKI. Bersamaan dengan itu, ada upaya pelurusan sejarah termasuk oleh PKI, keturunan, dan simpatisannya.
Maka wajar saja, lanjutnya, sebagai Panglima TNI Nurmantyo harus bisa menjaga anak buahnya dari kekacauan yang mungkin terjadi. "Nah, alat yang tersedia buat saya apa? Ya, film itu. Oleh sebab itu, Jenderal Nurmantyo bilang setuju ada versi baru film itu. Yang penting ada alat buat panglima menjaga pasukannya, jangan kena pengaruh PKI yang mencoba membersihkan nama dari Gestapu," pungkasnya.
Abdul Kadir
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2017/09/23/15012171/ini-alasan-mengapa-jokowi-tak-menolak-ide-pemutaran-film-g30spki
Sabtu, 02 September 2017
Tak Perlu Cambuk, Begini Cara Kusir Sidik Bikin Kudanya SemangatJ
Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Sebuah video di media sosial memperlihatkan seekor kuda delman yang tetap dicambuk walau sudah terkapar kelelahan. Kuda tersebut diketahui mengalami kelelahan saat narik delman. Lalu bagaimana cara perawatan agar kuda delman tetap fit?
Sidik salah satu kusir delman di kawasan Mekarsari menceritakan ada perawatan-perawatan khusus terhadap kuda delman. Perawatan tersebut bertujuan agar kuda tetap sehat dan fit saat dibawa narik delman.
"Satu kuda pokoknya satu karung nggak boleh telat. Kalau telat sehari kuda bisa 'rusak'," kata Sidik di Kandang Kuda, Jalan Raya Bogor, Mekarsari, Depok, Jawa Barat, Sabtu (2/8/2017).
Selain pemberian makan yang rutin, menjaga kebersihan kandang juga menjadi faktor agar kondisi kuda tetap fit. Kandang kuda harus dibersihkan setiap hari. Kuda yang kerap digunakan untuk narik delman juga harus diberikan tambahan vitamin dan jamu.
"Kita paling cekok (jamu) seminggu sekali. Dikasih jamu, susu beruang, telor, pokoknya kesehatan dijaga betul," tutur dia.
Sidik yang sehari-hari narik delman mulai jam 14.00 WIB hingga 18.00 WIB itu setiap kuda sebelum narik harus diroskam. Roskam adalah alat perawatan terhadap kuda yang terbuat dari seng yang berigi untuk digosok-gosokan ke tubuh kuda.
"Kuda itu kita roskam tiap hari pagi nih, nanti pulang narik digituin lagi biar fit badannya. Kalau pulang narik kan pada keringatan kalau diroskam kan keluar lagi hawanya," jelasnya.
Kemudian, jika kuda yang sudah terlihat sakit jangan dipaksa dibawa untuk narik. Menurut Sidik, kondisi kuda yang sedang sakit atau tidak, bisa dilihat dari raut muka kuda tersebut.
"Sebenarnya kalau kuda itu kelihatan kalau lagi sakit dari raut muka, kalau pulang narik kita langsung rawat lagi biar fit lagi. Jika lagi sakit saya pakai obat-obat atau ramuan sendiri aja udah ada tipsnya," kata dia.
Abdul Kadir
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-3625841/tak-perlu-cambuk-begini-cara-kusir-sidik-bikin-kudanya-semangat?_ga=2.255633992.1348442016.1504352848-1294722843.1499808133
Sebuah video di media sosial memperlihatkan seekor kuda delman yang tetap dicambuk walau sudah terkapar kelelahan. Kuda tersebut diketahui mengalami kelelahan saat narik delman. Lalu bagaimana cara perawatan agar kuda delman tetap fit?
Sidik salah satu kusir delman di kawasan Mekarsari menceritakan ada perawatan-perawatan khusus terhadap kuda delman. Perawatan tersebut bertujuan agar kuda tetap sehat dan fit saat dibawa narik delman.
"Satu kuda pokoknya satu karung nggak boleh telat. Kalau telat sehari kuda bisa 'rusak'," kata Sidik di Kandang Kuda, Jalan Raya Bogor, Mekarsari, Depok, Jawa Barat, Sabtu (2/8/2017).
Selain pemberian makan yang rutin, menjaga kebersihan kandang juga menjadi faktor agar kondisi kuda tetap fit. Kandang kuda harus dibersihkan setiap hari. Kuda yang kerap digunakan untuk narik delman juga harus diberikan tambahan vitamin dan jamu.
"Kita paling cekok (jamu) seminggu sekali. Dikasih jamu, susu beruang, telor, pokoknya kesehatan dijaga betul," tutur dia.
Sidik yang sehari-hari narik delman mulai jam 14.00 WIB hingga 18.00 WIB itu setiap kuda sebelum narik harus diroskam. Roskam adalah alat perawatan terhadap kuda yang terbuat dari seng yang berigi untuk digosok-gosokan ke tubuh kuda.
"Kuda itu kita roskam tiap hari pagi nih, nanti pulang narik digituin lagi biar fit badannya. Kalau pulang narik kan pada keringatan kalau diroskam kan keluar lagi hawanya," jelasnya.
Kemudian, jika kuda yang sudah terlihat sakit jangan dipaksa dibawa untuk narik. Menurut Sidik, kondisi kuda yang sedang sakit atau tidak, bisa dilihat dari raut muka kuda tersebut.
![]() |
"Sebenarnya kalau kuda itu kelihatan kalau lagi sakit dari raut muka, kalau pulang narik kita langsung rawat lagi biar fit lagi. Jika lagi sakit saya pakai obat-obat atau ramuan sendiri aja udah ada tipsnya," kata dia.
Abdul Kadir
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-3625841/tak-perlu-cambuk-begini-cara-kusir-sidik-bikin-kudanya-semangat?_ga=2.255633992.1348442016.1504352848-1294722843.1499808133
Zulkifli Hasan Bareng Eko Patrio Gelar Kurban Keliling di JakartaJaka
Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Hari kedua Idul Adha dimanfaatkan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan untuk membagikan kurban keliling di wilayah Jakarta dan sekitarnya bersama Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dengan nama program "BANK DUL" (Qurban Keliling Idul Adha) yang diarahkan di daerah-daerah padat penduduk dan korban kebakaran, Sabtu (2/9).
Kurban Sapi pertama diberikan Zulkifli Hasan di Masjid Al Husna Jalan Pinang Merah, Cipinang. Kepada pengurus Masjid, Ia berpesan agar distribusi sampai pada yang berhak, dan berjalan tertib.
Kurban sapi kedua diberikan di Musholla Al Amin Kampung Cilungup, Duren Sawit Jakarta Timur. Menurut Zulkifli sampai laporan hari kedua ini tercatat Program Kurban Keliling PAN sudah menyerahkan kurban 199 ekor Sapi di seluruh Indonesia dan terus bertambah.
"Alhamdulillah kurban diserahkan kader PAN bukan hanya di Jakarta, tapi seluruh Indonesia. Total belum kita hitung, tapi intinya semoga kurban keliling PAN bisa membantu saudara saudara kita yg membutuhkan,"
Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio menyebut, sumbangan hewan kurban dilaksanakan serentak kader di seluruh wilayah Ibukota. Tadi pagi Eko juga sudah membagi hewan Qurban ke Musholla Al-Maksum RT 008 RW 005 Kota Bambu Selatan VI Palmerah Jakarta Barat.
"Kurban keliling ini sudah dimulai dari kemarin di seluruh Indonesia termasuk Jakarta. Pak Zul sendiri menyumbang 19 sapi. Semoga bermanfaat untuk masyarakat," tutur Eko.
Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/09/02/zulkifli-hasan-bareng-eko-patrio-gelar-kurban-keliling-di-jakarta
Hari kedua Idul Adha dimanfaatkan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan untuk membagikan kurban keliling di wilayah Jakarta dan sekitarnya bersama Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dengan nama program "BANK DUL" (Qurban Keliling Idul Adha) yang diarahkan di daerah-daerah padat penduduk dan korban kebakaran, Sabtu (2/9).
Kurban Sapi pertama diberikan Zulkifli Hasan di Masjid Al Husna Jalan Pinang Merah, Cipinang. Kepada pengurus Masjid, Ia berpesan agar distribusi sampai pada yang berhak, dan berjalan tertib.
Kurban sapi kedua diberikan di Musholla Al Amin Kampung Cilungup, Duren Sawit Jakarta Timur. Menurut Zulkifli sampai laporan hari kedua ini tercatat Program Kurban Keliling PAN sudah menyerahkan kurban 199 ekor Sapi di seluruh Indonesia dan terus bertambah.
"Alhamdulillah kurban diserahkan kader PAN bukan hanya di Jakarta, tapi seluruh Indonesia. Total belum kita hitung, tapi intinya semoga kurban keliling PAN bisa membantu saudara saudara kita yg membutuhkan,"
Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio menyebut, sumbangan hewan kurban dilaksanakan serentak kader di seluruh wilayah Ibukota. Tadi pagi Eko juga sudah membagi hewan Qurban ke Musholla Al-Maksum RT 008 RW 005 Kota Bambu Selatan VI Palmerah Jakarta Barat.
"Kurban keliling ini sudah dimulai dari kemarin di seluruh Indonesia termasuk Jakarta. Pak Zul sendiri menyumbang 19 sapi. Semoga bermanfaat untuk masyarakat," tutur Eko.
Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/09/02/zulkifli-hasan-bareng-eko-patrio-gelar-kurban-keliling-di-jakarta
Seputar Pengakuan PNS Atas Perlakuan Semena-mena Siti Masitha: Di-Nonjob Jika Lupa Setor
Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE
Wali Kota non-aktif Tegal, Siti Masitha Soeparno beberapa waktu lalu terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Wanita yang kerap disapa Bunda Sitha ini diduga terjerat kasus korupsi pembangunan infrastruktur kesehatan yang ada di wilayah kepemimpinannya.
Berkaitan dengan dicokoknya Bunda Sitha, banyak warga Tegal yang lantas bersyukur.
Hal ini lantaran mereka mengaku sudah menduga tindak korupsi yang dilakukan Sitha sejak lama.
Di sisi lain, belakangan diketahui tindak tak adil ternyata diberlakukan Bunda Sitha pada beberapa pegawainya di Pemerintahan Kota Tegal.
Bukan pada satu atau dua pegawai saja, Sitha diketahui bertindak tak adil pada beberapa PNS di kalangan Pemkot Tegal.
Sebagaimana dikutip dari Tribun Jateng, sejumlah PNS mengaku pernah di-nonjob-kan, pangkat diturunkan bahkan tak menerima gaji selama bekerja.
Lebih lanjut, dihimpun Tribunwow.com, berikut fakta-fakta berkaitan dengan kasus ini:
1. Di-nonjob-kan
Khaerul Huda, PNS Tegal blak-blakan dirinya sempat di-nonjob-kan oleh Sitha.
Dijelaskannya, hal ini lantaran ia tak patuh terhadap aturan pimpinan.
Adapun, pria yang sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Tegal itu mengaku pernah didatangi Amir Mirza Hasibuan.
Adapun, Mirza adalah sosok yang juga diringkus penyidik KPK saat OTT bersama Sitha. Mirza juga diketahui merupakan orang kepercayaan Sitha.
"Dia (Mirza) merupakan orang yang perkataannya harus ditaati seperti perkataan wali kota. Saat itu, dia ngomong, 'Jangan lupa, ya,'" ucap Huda, Kamis (31/8/2017).
Perkataan Mirza itu rupanya mengisyaratkan 'tagihan' untuk memberi setoran sebagai imbal jasa atas pengangkatannya.
Huda pun mengatakan dirinya sempat lupa akan arahan tersebut. Akibatnya, jabatan Huda pun diturunkan. "Saat itu, saya tidak memberikan. Saya lupa. Akhirnya jabatan saya diturunkan," terangnya.
2. Dimutasi dan diberhentikan
Huda mengaku dirinya sempat memeroleh prestasi yang cukup membanggakan.
Namun hal tersebut pun tak berdampak baik bagi posisinya sebagai PNS.
Akibat tindakannya yang lupa menyetor uang pada atasan pria itu pun beberapa kali dimutasi bahkan sempat menjadi staf pemerintah kecamatan.
Klimaksnya, karier Khaerul Huda sebagai PNS pun berhenti sejak beberapa bulan lalu.
Dia diberhentikan meski sebenarnya masih menyisakan masa bakti dua tahun lagi.
"Kalau pensiun itu ada tahapannya. Kalau surat BKN turun, saya masih dapat uang pensiun bulanan. Tapi, gaji dan tunjangan pensiun saya disetop. Saya ini seperti bukan PNS," imbuhnya.
3. Senasib dengan Huda
Huda bukanlah satu-satunya PNS Kota Tegal yang mendapat perlakuan tak adil dari Wali Kota setempat. Agus Arifin harus melepas jabatan sebagai Sekretaris Dinas Kependudukan Kota Tegal beberapa waktu lalu. "Saya dinilai sebagai orang yang vokal mengkritik pemerintah," tutur Arifin.
Dari jabatan sebagai Sekretaris, Arifin pun harus turun menjadi Staf Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tegal. Selain mereka, ada pula Akhmad Rofi. Pria tersebut merupakan Mantan Lurah Debong Lor, Kecamatan Tegal Selatan.
Dari jabatan sebagai Sekretaris, Arifin pun harus turun menjadi Staf Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tegal. Selain mereka, ada pula Akhmad Rofi. Pria tersebut merupakan Mantan Lurah Debong Lor, Kecamatan Tegal Selatan.
"Jabatan saya diturunkan. Tadinya lurah, menjadi Kasubag Umum Kantor Lingkungan Hidup. Lalu pindah lagi, sekarang jadi kepala seksi di Kantor Perpustakaan Daerah," jelas Akhmad.
Dijelaskannya, sebelum diturunkan dari jabatan Akhmad beberapa kali didatangi seorang wanita yang meminta sejumlah uang.
"Ada seorang wanita, tak perlu saya sebut, mengaku sebagai koordinator (pemenangan) Tegal Selatan. Dia meminta sejumlah uang," kata Akhmad.
Ia pun enggan memenuhi permintaan itu hingga akhirnya jabatannya diturunkan.
4. Arahan Gubernur Ganjar bikin PNS girang
Berkaitan dengan kasus yang menjerat Sitha, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun turun tangan.
"Yang nonjob itu harus dikembalikan sesuai keputusan pengadilan. Sebagai bentuk konstitusionalisme," kata Ganjar saat memberikan pengarahan kepada ratusan ASN di Kota Tegal, Kamis (31/8/2017) sebagaimana dikutip dari Tribun Jateng. Pernyataan tersebut pun langsung disambut riang oleh para PNS.
"Semoga terwujud apa yang dikatakan Pak Gubernur," kata seorang PNS nonjob, Khaerul Huda.
Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2017/09/02/seputar-pengakuan-pns-atas-perlakuan-semena-mena-siti-masitha-di-nonjob-jika-lupa-setor
Wali Kota non-aktif Tegal, Siti Masitha Soeparno beberapa waktu lalu terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Wanita yang kerap disapa Bunda Sitha ini diduga terjerat kasus korupsi pembangunan infrastruktur kesehatan yang ada di wilayah kepemimpinannya.
Berkaitan dengan dicokoknya Bunda Sitha, banyak warga Tegal yang lantas bersyukur.
Hal ini lantaran mereka mengaku sudah menduga tindak korupsi yang dilakukan Sitha sejak lama.
Di sisi lain, belakangan diketahui tindak tak adil ternyata diberlakukan Bunda Sitha pada beberapa pegawainya di Pemerintahan Kota Tegal.
Bukan pada satu atau dua pegawai saja, Sitha diketahui bertindak tak adil pada beberapa PNS di kalangan Pemkot Tegal.
Sebagaimana dikutip dari Tribun Jateng, sejumlah PNS mengaku pernah di-nonjob-kan, pangkat diturunkan bahkan tak menerima gaji selama bekerja.
Lebih lanjut, dihimpun Tribunwow.com, berikut fakta-fakta berkaitan dengan kasus ini:
1. Di-nonjob-kan
Khaerul Huda, PNS Tegal blak-blakan dirinya sempat di-nonjob-kan oleh Sitha.
Dijelaskannya, hal ini lantaran ia tak patuh terhadap aturan pimpinan.
Adapun, pria yang sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Tegal itu mengaku pernah didatangi Amir Mirza Hasibuan.
Adapun, Mirza adalah sosok yang juga diringkus penyidik KPK saat OTT bersama Sitha. Mirza juga diketahui merupakan orang kepercayaan Sitha.
"Dia (Mirza) merupakan orang yang perkataannya harus ditaati seperti perkataan wali kota. Saat itu, dia ngomong, 'Jangan lupa, ya,'" ucap Huda, Kamis (31/8/2017).
Perkataan Mirza itu rupanya mengisyaratkan 'tagihan' untuk memberi setoran sebagai imbal jasa atas pengangkatannya.
Huda pun mengatakan dirinya sempat lupa akan arahan tersebut. Akibatnya, jabatan Huda pun diturunkan. "Saat itu, saya tidak memberikan. Saya lupa. Akhirnya jabatan saya diturunkan," terangnya.
2. Dimutasi dan diberhentikan
Huda mengaku dirinya sempat memeroleh prestasi yang cukup membanggakan.
Namun hal tersebut pun tak berdampak baik bagi posisinya sebagai PNS.
Akibat tindakannya yang lupa menyetor uang pada atasan pria itu pun beberapa kali dimutasi bahkan sempat menjadi staf pemerintah kecamatan.
Klimaksnya, karier Khaerul Huda sebagai PNS pun berhenti sejak beberapa bulan lalu.
Dia diberhentikan meski sebenarnya masih menyisakan masa bakti dua tahun lagi.
"Kalau pensiun itu ada tahapannya. Kalau surat BKN turun, saya masih dapat uang pensiun bulanan. Tapi, gaji dan tunjangan pensiun saya disetop. Saya ini seperti bukan PNS," imbuhnya.
3. Senasib dengan Huda
Huda bukanlah satu-satunya PNS Kota Tegal yang mendapat perlakuan tak adil dari Wali Kota setempat. Agus Arifin harus melepas jabatan sebagai Sekretaris Dinas Kependudukan Kota Tegal beberapa waktu lalu. "Saya dinilai sebagai orang yang vokal mengkritik pemerintah," tutur Arifin.
Dari jabatan sebagai Sekretaris, Arifin pun harus turun menjadi Staf Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tegal. Selain mereka, ada pula Akhmad Rofi. Pria tersebut merupakan Mantan Lurah Debong Lor, Kecamatan Tegal Selatan.
Dari jabatan sebagai Sekretaris, Arifin pun harus turun menjadi Staf Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tegal. Selain mereka, ada pula Akhmad Rofi. Pria tersebut merupakan Mantan Lurah Debong Lor, Kecamatan Tegal Selatan.
"Jabatan saya diturunkan. Tadinya lurah, menjadi Kasubag Umum Kantor Lingkungan Hidup. Lalu pindah lagi, sekarang jadi kepala seksi di Kantor Perpustakaan Daerah," jelas Akhmad.
Dijelaskannya, sebelum diturunkan dari jabatan Akhmad beberapa kali didatangi seorang wanita yang meminta sejumlah uang.
"Ada seorang wanita, tak perlu saya sebut, mengaku sebagai koordinator (pemenangan) Tegal Selatan. Dia meminta sejumlah uang," kata Akhmad.
Ia pun enggan memenuhi permintaan itu hingga akhirnya jabatannya diturunkan.
4. Arahan Gubernur Ganjar bikin PNS girang
Berkaitan dengan kasus yang menjerat Sitha, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun turun tangan.
"Yang nonjob itu harus dikembalikan sesuai keputusan pengadilan. Sebagai bentuk konstitusionalisme," kata Ganjar saat memberikan pengarahan kepada ratusan ASN di Kota Tegal, Kamis (31/8/2017) sebagaimana dikutip dari Tribun Jateng. Pernyataan tersebut pun langsung disambut riang oleh para PNS.
"Semoga terwujud apa yang dikatakan Pak Gubernur," kata seorang PNS nonjob, Khaerul Huda.
Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2017/09/02/seputar-pengakuan-pns-atas-perlakuan-semena-mena-siti-masitha-di-nonjob-jika-lupa-setor
Langganan:
Postingan (Atom)