Sabtu, 16 Juli 2016

Tangisan Haru Tri Suswati saat Jabatan Kapolri Disematkan kepada Tito Karnavian

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Tri Suswati, istri dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian tidak kuasa menahan air matanya.
Beberapa kali Tri Suswati menyeka air mata menggunakan sapu tangan warna merah muda di pengujung acara serah terima jabatan (sertijab) dan pisah sambut Kapolri, di lapangan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Kamis (14/7/2016).

Air mata ibu tiga anak itu makin tidak terbendung saat berjalan mengantarkan mantan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Ny Tejaningsih (istri Badrodin), mulai dari auditorium STIK hingga pintu gerbang.

Suasana haru makin terasa karena lantunan lagu Selamat Datang Pahlawan Muda ciptaan Ismail Marzuki yang dipadu dengan puisi-puisi.

Saat prosesi itu, Badrodin dan Ny Tejaningsing ada di bagian paling depan, kemudian diikuti oleh Tito dan Tri Suswati, Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan bersama istri.

Di barisan selanjutnya ada Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Pol Dwi Priyatno dan istri, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabarhakam) Komjen Pol Putut Eko Bayuseno beserta istri, dan pejabat utama lainnya.

Sepanjang proses itu, Badrodin dan Ny Tejaningsih ditaburi kelopak bunga mawar merah yang masih harum.

Ratusan personel Polri membuat pagar betis mulai dari auditorium hingga gerbang PTIK untuk memberikan penghormatan pada Badrodin dan Ny Tejaningsih yang memimpin Polri selama satu tahun tiga bulan.

Kesan perpisahan kian terasa saat di gerbang STIK. Saat itu berkali-kali Ny Tri Suswati menyeka air matanya, kemudian mencium tangan Ny Tejaningsih, dan berpelukan.

Sebelum Ny Tejaningsih masuk ke dalam mobil, Komjen Pol Budi Gunawan sempat memeluknya.

Badrodin dan istri meninggalkan komplek STIK menggunakan mobil dinas menuju kediaman pribadi, kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Sedangkan Tito Karnavian selanjutnya mengikuti rapat tentang keamanan nasional dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Badrodin Haiti tak lagi menjadi Kapolri setelah menyerahkan tongkat komando kepada Tito Karnavian dalam upacara di stadion STIK, Kamis pagi.
Sedang acara pisah sambut Kapolri digelar di Gedung Auditorium STIK.

Dijaga Densus 88
Acara tersebut mendapat pengamanan ketat. Pemandangan kontras terlihat saat Badrodin dan Tito Karnavian menuntaskan acara serah terima jabatan.


Ratusan wartawan dan para undangan berusaha mendekati untuk memotret dan 
menyalami keduanya di pintu keluar stadion.

Awalnya, Tito dan istri diarahkan petugas menaiki mobil golf untuk selanjutnya menuju 
gedung Mutiara yang berjarak sekitar 30 meter.

Seorang perwira menengah bertindak sebagai pengemudi mobil golf tersebut.
Saat itu delapan personel berpakaian serba hitam, membawa senjata laras panjang, langsung bersiaga membentuk barisan melingkar. Mereka berjalan membentengi mobil golf yang ditumpangi Tito dan istri.

Tak lama kemudian, Badrodin Haiti juga diarahkan dari pintu keluar stadion menuju ke gedung Mutiara.

Namun pengamanan terhadap Badrodin terlihat berbeda. Hanya ada lima petugas berpakaian dinas yang menjaga di sekelilingnya.

Badrodin bahkan mengendarai sendiri mobil golf tersebut. Sang istri duduk di sampingnya.
Ia beberapa kali tersenyum dan melambaikan tangan saat awak media mengabadikan momen tersebut.

Menurut petugas, personel berpakaian serba hitam itu berasal dari satuan Densus 88 Antiteror dan Brimob.

Pengamanan acara juga berlangsung sangat ketat dan berlapis.

Para tamu serta awak media, bahkan para perwira tinggi (pati) Polri yang tidak memiliki undangan atau ID khusus tidak diperkenankan masuk lokasi acara.

Selain itu untuk bisa masuk ke dalam stadion, seluruh tamu dan awak media harus diperiksa sebanyak dua kali. Pemeriksaan pertama di areal gerbang dan kedua di pintu masuk stadion.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2016/07/15/tangisan-haru-tri-suswati-saat-jabatan-kapolri-disematkan-kepada-tito-karnavian 

Takut Anaknya Korban Mutilasi, Warga Ciomas Datangi Polres Bogor

Sukaraja.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Sejumlah orang mendatangi Polres Bogor dan Polsek Sukaraja untuk menanyakan temuan potongan tubuh manusia di Sungai Kalibaru.

Mereka datang dari Cianjur, Cakung, Jakarta Timur dan warga Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, mengaku sudah kehilangan anggota keluarga. 

Satu di antara mereka yang melaporkan keluarganya hilang, menurut polisi sudah memenuhi kriteria, merujuk fisik korban mutilasi.

"Saya coba mengecek ciri-ciri jasad. Saya ingin memastikan apakah sama dengan anak saya. Dia sudah seminggu belum pulang. Pada lebaran kedua, saya mengajak Ari untuk ke makam kakeknya, tapi dia menolak, karena akan pergi ke rumah kawannya. Sejak itu dia enggak kembali," ujar Rusdani Sutiswari (50) yang datang ke Polsek Sukaraja, Sabtu (16/7/2016).

Warga menemukan potongan tubuh manusia termasuk organ dalamnya di aliran Sungai Kalibaru, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (14/7/2016).

Rusdani mendatangi kantor polisi setelah mengetahui pemberitaan di media massa terkait penemuan potongan manusia oleh dua santri yang hendak mandi di sungai.

 Bapak dua anak ini mulai panik lantaran potongan tubuh yang ditemukan berkelamin laki-laki, sementara anaknya Ari Wahyudi (17) telah menghilang sejak seminggu lalu.

Ari merupakan pelajar SMK Bina Bangsa Sejahtera. Ari yang tinggal di Pagelaran Blok T 6 nomor 21 RT 03/07 Desa Padasuka, Ciomas, Kabupaten Bogor, menghilang usai lebaran kedua.

Polisi akan melakukan tes DNA kepada keluarga Rusdani yang menurut keterangannya mendekati kesamaan dengan potongan tubuh berupa pinggul hingga paha dan dua kaki yang ditemukan di belakang Pondok Pesantren Ar Ridwani di Sungai Kalibaru, Kampung Ciater RT 01/04 Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor.‬‬
‪‪
Ari seorang pribadi tertutup, tak bilang hendak ke mana jika bepergian.

"Saat meninggalkan rumah, Ari pakai sendal. Dia naik motor Mio warna merah. Hingga malam tak pulang, kami keluarga menghubungi ke nomor HP nya tapi nggak aktif," beber Rusdani.

Kanit Reskrim Polsek Sukaraja, AKP Sarjiman mengatakan, polisi sudah meminta keterangan warga yang melapor telah kehilangan anggota keluarganya.

"Kami masih mengumpulkan bukti-bukti, keterangan dari pihak keluarga. Kami akan cocokkan dengan ciri-ciri korban, karena kepala, tangan dan badan belum kami temukan," kata Sarjiman.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/ 

Mendikbud: Kalau Ada Pungli dan Perpeloncoan, Laporkan!

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan meminta orangtua melaporkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan apabila menemukan tindak perpeloncoan dan pungutan liar di sekolah.

Dia menjelaskan, laporan dapat ditujukan dengan cara mengirimkan pesan singkat atau SMS ke nomor telepon 0811976929 atau via website di laporpungli.kemdikbud.go.id

"Perpeloncoan dilarang. Anak anda dititipkan ke sekolah untuk didik bukan untuk ditindas, bukan untuk dipermainkan. Dan bila ada yang menyimpang maka laporkan," tutur Anies ditemui di Jakarta, Minggu (17/7/2016).

Menurut dia, orang tua dan anak harus melaporkan ada tindak perpeloncoan dan jangan hanya dibiarkan saja. Apabila itu terjadi, maka pihaknya akan menindak kepala sekolah di mana terjadi tempat kekerasan.

Setelah menerima laporan, pihaknya akan melakukan verifikasi. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di tingkat provinsi dan kotamadya atau kabupaten beserta pihak sekolah akan menindaklanjuti temuan itu.

"Tindakan pertama bisa datang, telepon. Tetapi pengalaman kami kalau sekolah di telepon langsung bergerak. Karena tidak ada yang mendukung adanya membiarkan. Kalau mendukung biasanya jarang," kata dia.

Selain tindak perpeloncoan, kata dia, pada hari pertama masuk sekolah, ada oknum memanfaatkan situasi ini dengan cara melakukan pemungutan liar. Menurut dia, praktik itu kenyatannya selalu ada.
"Itu harus dilaporkan, kadang pungutan dianggap biasa. Bahkan ada pungutan yang buat orang malas melaporkan. Praktek ini jangan didiamkan. Biasanya praktek ini ada di bawah tangan," tambahnya.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.tribunnews.com/

Bareskrim Tetapkan 3 Orang Tersangka Baru Kasus Vaksin Palsu

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri menetapkan 3 orang tersangka baru kasus vaksin palsu. Total tersangka saat ini menjadi 23 orang.

"Saya sampaikan perkembangan (penanganan kasus) vaksin palsu, kita tetapkan tersangka menjadi 23 orang. Ada penambahan 3 orang tersangka baru," ujar Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2016).

Menurut Agung, para tersangka memiliki peran berbeda. Ada yang menjadi produsen, distributor, pengumpul botol bekas, pencetak label, bidan serta dokter.


"Terdiri dari beberapa peran, produsen 6, distributor 9, pengumpul botol bekas 2, bidan 2, dan dokter 3. Total 23 orang," jelas dia.


Ortu Korban Vaksin Palsu Protes ke RS Harapan Bunda (Rengga Sancaya/detikcom)


Saat ini para tersangka masih dalam proses pengembangan penyidikan. Proses pembuatan berkas perkara masih berlangsung.

"Pelaku-pelaku kita periksa semua. Pemberkasan kasus kita bagi menjadi 4 berkas perkara untuk memudahkan proses persidangan. Termasuk didalamnya terdapat 40 saksi dari berbagai sumber, dan saksi ahli 7 orang," urai Agung.

Ahli yang digunakan tim penyidik terdiri dari ahli hukum pidana terkait hukuman pidana yang dikenakan. Ada juga ahli dari perlindungan konsumen, BPOM dan Kemenkes untuk memastikan konstruksi hukum pidana.


Abdul Kadir
Sumber : https://news.detik.com/berita/3254335/bareskrim-tetapkan-3-orang-tersangka-baru-kasus-vaksin-palsu 

Ini Daftar 17 Orang yang Meninggal dalam Arus Mudik di Brebes

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Sebanyak 17 pemudik meninggal dunia selama arus mudik Lebaran sejak 29 Juni hingga 5 Juli 2016 di wilayah Kabubaten Brebes, Jawa Tengah.

Jumlah tersebut diperoleh dari data resmi Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes yang dibenarkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.

Data ini, lanjut Sutopo, telah dilaporkan Dinkes Brebes pada BPBD Brebes.
"Berdasarkan laporan, korban meninggal karena sakit sebelumnya, kelelahan, dan kecelakaan lalu lintas. Korban meninggal di tempat yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda juga," ujar Sutopo ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (7/7/2016).

Berikut data 17 pemudik yang meninggal selama arus mudik Lebaran 2016:

1. Satu orang tewas akibat kecelakaan sepeda motor pada 29 Juni 2016.

2. Satu orang asal Banyumas yang berusia 24 tahun tewas pada kecelakaan antara sepeda motor dan truk pada 30 Juni 2016. Motor menabrak truk yang sedang berhenti di depan RM Amanda, Kecamatan Paguyangan. Tindakan awal ditangani oleh Petugas Puskesmas Paguyangan, kemudian dirujuk ke RS menggunakan ambulans RSUD Bumiayu.

3. Okta Tri Utami (36). Kecelakaan mobil tunggal menabrak pohon. Kejadian pada 30 Juni 2016 pukul 16.15 di jalan alternatif Songgom-Larangan, Brebes. Tiga korban lainnya, yaitu M Irmansyah (39), Erni Rosita (19), dan Rio (2), mengalami luka-luka.

4. Taryona (39) meninggal tertabrak kereta di Mundu-Tanjung. Kejadian tanggal 1 Juli 2016.

5. Komar (40) meninggal ditabrak mobil pemudik di Karang Dempel. Pengemudi mobil melarikan diri. Terjadi pada tanggal 1 Juli 2016.

6. Khariri (40) meninggal karena tersetrum listrik. Petugas yang menangani dari Puskesmas Kecipir. Kejadian tanggal 2 Juli 2016.

7. Azizah (1) asal Kutoarjo. Korban meninggal karena keracunan CO2 setelah terjebak macet dalam mobil selama 6 jam dan kondisi AC menyala. Azizah meninggal dalam perjalanan ke puskesmas. Kejadian tanggal 3 Juli 2016.

8. Yuni Yati asal Magelang meninggal karena sakit berat dirujuk ke Rumah Sakit Bhakti Asih. Kejadian tanggal 3 Juli 2016.

9. Turinah (53) asal Kebumen meninggal di RM Minang Karangbale. Kejadian tanggal 3 Juli 2016 pukul 16.00 WIB.

10. Sundari (58) asal Purworejo. Penyebab kematian suspec decom cordis. Meninggal di bus Pahala Kencana yang terjebak macet. Kejadian pada 4 Juli 2016.

11. Susyani (36) asal Cibinong, Bogor, meninggal saat turun dari Bus Rosalia Indah karena pusing terjebak kemacetan di Jalan Karangbale, Larangan. Kejadian tanggal 4 Juli 2016 pukul 18.30 WIB.

12. Sariyem (45) asal Banyumas. Korban diturunkan dari bus travel di klinik dr Desy Wanacala karena pingsan kelelahan lalu meninggal. Jenazah diantar menggunakan mobil jenazah dari RSUD Soeselo Slawi ke Banyumas. Kejadian tanggal 4 Juli 2016.

13. Suharyati (50). Kejadian tanggal 4 Juli pukul 23.00 WIB. Meninggal di tempat saat turun dari bus Sumber Alam karena terjebak kemacetan di Jalan Karangbale Larangan.

14. Poniatun (46) asal Madureso, Kebumen. Kejadian tanggal 4 Juli 2016 pukul 20.00 WIB. Pemudik turun dari bus Zaki Trans di Rumah Makan Mustika Indah, Ciregol, Tonjong. Jenazah sudah dibawa menuju Kebumen dengan menggunakan ambulans.

15. Rizaldi Wibowo (17) asal Kendal meninggal di dalam bus. Kejadian tanggal 5 Juli 2016 pukul 06.30 WIB.

16. Suhartiningsih (49) asal Jakarta meninggal dalam mobil pribadi. Korban dibawa ke Puskesmas Larangan. Kejadian tanggal 5 Juli 2016 pukul 06.30 WIB.

17. Sumiatun (67) asal Pademangan Serpong, Tangerang, meninggal dunia di dalam bus. Lokasi di Dukuh Siramin, Desa Slatri. Dirujuk ke RSUD Brebes. Kejadian tanggal 5 Juli 2016.

Sementara itu, Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI Achmad Yurianto melalui keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan para korban meninggal dunia.

"Kelelahan dan kekurangan cairan dapat berdampak fatal, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak, orangtua, dan mereka yang memiliki penyakit kronis (hipertensi, diabetes, atau jantung)," ujar Yurianto.

"Ditambah kondisi kabin kendaraan yang kecil, tertutup, dan pemakaian AC yang terus-menerus. Hal ini akan menurunkan kadar oksigen dan meningkatkan CO2," tambah dia.

Abdul kadir
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2016/07/07/15144531/ini.daftar.17.orang.yang.meninggal.dalam.arus.mudik.di.brebes

Sabtu, 09 Juli 2016

Ketua KPU meninggal dunia, para komisioner akan konsolidasi

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE




 
Konsolidasi internal antara para komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan dilakukan setelah proses pemakaman Ketua KPU Husni Kamil Malik, yang meninggal dunia pada Kamis (07/07).

Komisioner KPU, Ida Budhiati, mengaku akan menggelar rapat dalam waktu dekat untuk menentukan figur pemimpin KPU.

"Dalam konteks pengelolaan organisasi yang modern, tentu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami untuk melakukan konsolidasi. Namun, saat ini kami perlu berkonsentrasi untuk prosesi pemakaman almarhum pak Husni,” ujar Ida kepada BBC Indonesia.

Sepeninggal Husni, para komisioner KPU harus menentukan sosok penggantinya di kursi ketua KPU.

Berdasarkan pasal 9 ayat 5 Undang-Undang Nomor 3 tahun 1999 tentang Pemilihan Umum, jabatan ketua dan wakil-wakil ketua dipilih secara demokratis dari dan oleh anggota KPU dalam rapat pleno KPU.

Mendiang Husni Kamil Malik tutup usia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, Kamis (07/07) , pukul 21.10 WIB.

Almarhum yang lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 18 Juli 1975, pernah menjabat sebagai anggota KPU di Sumatera Barat selama dua periode, yakni 2003-2008 dan 2008-2013.

Namun, sebelum masa jabatannya rampung di KPU Sumbar, Husni mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI sebagai komisioner KPU Pusat. DPR RI memilih Husni sebagai salah satu komisioner KPU baru.

Dalam rapat pleno pada April 2012, para komisioner KPU memilih Husni sebagai ketua.

Abdul Kadir
Sumber : http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/07/160708_indonesia_kpu_husni 

Minggu, 03 Juli 2016

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1437 H

MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Kami Segenap Staff Redaksi
MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE

Mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Ftri 1437 H

Mohon Maaf Lahir dan Batin


Pimpinan Umum dan Redaksi




Abdul Kadir
 

Jumat, 01 Juli 2016

Puncak Arus Mudik di Tol Cipali Diprediksi Mulai Malam Ini

Jakarta.MEDIA INDEPENDEN NASIONAL ONLINE


Pihak kepolisian memprediksi puncak arus mudik di tol Cipali akan terjadi malam ini. Kepadatan kendaraan diperkirakan akan berlangsung hingga Minggu (3/7) besok.

"Prediksi kita di sini kepadatan kendaraan akan terjadi pada malam hari ini," ujar petugas patroli jalan raya (PJR) tol Cipali Iptu Heri kepada detikcom, Jumat (1/7/2016).

"Masyarakat akan berangat selepas melaksanakan salat Jumat atau sore hari. Kepadatan akan terjadi hingga besok dan Minggu pagi," tambahnya.
'
Heri menjelaskan, khusus kepadatan di gerbang tol Palimanan akibat antrean transaksi pembayaran.

"Satu gardu loket butuh waktu 6 detik untuk melakukan transaksi," terangnya.


Abdul Kadir
Sumber : https://news.detik.com/berita/3246418/puncak-arus-mudik-di-tol-cipali-diprediksi-mulai-malam-ini