Sesudah Presiden Jokowi melantiknya di Istana Negara, Kapolri Badrodin Haiti akan disorot tentang bagaimana ia menangani KPK dan mantan calon Kapolri Budi Gunawan yang disorong-sorng menjadi wakil Kapolri.
Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/4/2015) pagi, yang dihadiri sejumlah menteri, para petinggi TNI, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), para anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), dan para perwira tinggi polisi.
Namun Komisaris Jenderal Budi Gunawan, mantan calon Kapolri yang dibatalkan pelantikannya terkait kontroversi rekening gendut dan penetapakn tersangka oleh KPK, tidak hadir.
"Bahwa saya, tidak akan menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dari siapa pun juga yang saya tahu atau patut dapat mengira bahwa dia mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan saya," sebut Badrodin Haiti dalam pengambilan sumpah sebagai Kapolri.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengajukan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri kepada DPR, pada 10 Januari 2015. Namun berselang tiga hari, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi.
Budi Gunawan didukung oleh semua fraksi DPR, dan KPK mendapat pukulan balik dengan ditangkapnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dan dipidanakannya Ketua KPK Abraham Samad.
Ketika proses hukum dan politik berlangsung, Presiden Jokowi menetapkan Wakapolri Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas Kapolri, pada 16 Januari 2015, karena Kapolri sebelumnya, Jenderal Sutarman, sudah diberhentikan dengan hormat menyusul pencalonan Budi Gunawan.
Budi Gunawan memenangkan gugatan di PTUN tentang penetapan status tersangka oleh KPK, namun presiden Jokowi memutuskan untuk tidak melantik Budi Gunawan dan mengajukan Semen
Belakangan Presiden Jokowi membatalkan pengangkatan Budi Gunawan dan mengajukan calon baru, yaitu Badrodin Haiti.
Uji kelayakan dan kepatutan Badrodin Haiti di Komisi III DPR, Kamis (16/4/2015) berlangsung cepat. Pencalonan Badrodin disetujui DPR secara aklamasi. Dan pelantikan pun berlangsung kurang dari 24 jam kemudian.
Badrodin Haiti, akan memimpin Polri setidaknya untuk 15 bulan ke depan
Ia kini akan dihadapkan pada banyak kerumitan terkait kisruh KPK-Polri menyusul pencalonan Budi Gunawan.
Apakah Badrodin Haiti akan bisa mandiri dalam mengangkat wakil kapolri yang lowong? Apakah ia akan tunduk pada tekanan fraksi-fraksi di DPR dan pihak lain untuk mengangkat Budi Gunawan sebagai wakapolri kendati dulu pencalonan Budi Gunawan justru memicu kontroversi dan menyebabkan kemelut yang menyita energi dan nyaris tak terkendali?
Apakah Badrodin Haiti akan mengambil prakarsa-prakarsa baru terkait apa yang dianggap sebagai kriminalisasi KPK?
Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, lahir di Jember, 24 Juli 1958, adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1982.
Sebelum menjabat Wakapolri dan sekarang Kapolri, BAdrodin Haiti pernah menjabat sebagai Kapolda Banten (2004-2005), Kapolda Sulawesi Tengah (2006-2008), Kapolda Sumatera Utara (2009-2010), Kapolda Jawa Timur (2010-2011), dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (2013-2014).
Abdul Kadir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar